🌸🌸🌸
Ryujin terduduk di pinggir lapangan sembari menangis, dengan dikelilingi teman-teman nya.
Tadi Ia membuat sedikit kesalahan, dan Ryujin tak bisa menerima hal itu.
Ryujin selalu ingin sempurna dalam melakukan segala hal termasuk tampil disini.
Dan sedikit terpeleset termasuk kegagalan bagi Ryujin.
Yeji dan Somi yang paling depan untuk menenangkan Ryujin, sejak kecil bersama-sama membuat Yeji dan Somi tahu semua tentang Ryujin.
"Udah gapapa, Jin. Tahun depan kalau ada lagi, pasti lebih bagus"ucap Somi sembari menepuk-nepuk bahu Ryujin
Ryujin menggelengkan kepalanya masih dengan menangis sesenggukan.
Dengan lemas Ryujin melepas tangan Yeji dan Somi dari bahu nya. "Gue mau ke kamar mandi"
Dan akhirnya Ryujin pergi ke kamar mandi dalam keadaan menangis.
Sedangkan Hyunjin dari sisi lain lapangan terus memperhatikan Ryujin yang menangis sampai Ryujin yang bangkit dan pergi dari lapangan.
Hyunjin meminum air miliknya dan kemudian menaruh botolnya begitu saja. "Gue kamar mandi dulu"
Yang lain mengiyakan. Tapi nyata nya Hyunjin malah mengikuti Ryujin dari belakang. Dan diam didepan toilet wanita sendirian.
Selama hampir 15 menit menunggu, Ryujin masih belum keluar. Malah seorang gadis dari sekolah lain yang kaget melihat Hyunjin.
Hyunjin hanya tersenyum tipis tapi gadis itu sampai memekik senang melihatnya.
Dan tepat di menit ke 18, Ryujin keluar dengan kepala tertunduk dan pinggiran rambutnya basah.
Hyunjin saja sempat kaget kalau saja tidak melihat pakaian Ryujin sudah dipastikan Hyunjin akan mengira Ryujin hantu tadi.
"Heh coca cola, kalo jalan jangan nunduk, nyeremin"ucap Hyunjin datar.
Ryujin menoleh kaget, Ia tidak melihat ada seseorang disana.
Hyunjin lebih kaget melihat Ryujin, mata nya sembab, pipi dan hidung nya berwarna merah. Seperti nya kelamaan menangis.
Tanpa sadar Hyunjin tertawa kecil. "Kenapa lo? Gara-gara kepleset tadi?"
Nah. Hyunjin you make a big mistake.
Ryujin kembali menangis. "Jangan diingetin, setan!"
Hyunjin dengan panik menarik Ryujin ke belokan koridor yang lebih sepi.
"Gausah nangis dong, nanti gue lagi yang dikira bikin lo nangis"kata Hyunjin tapi nada nya masih datar.
Ryujin mengelap air mata nya. Ia seakan lupa siapa yang ada di depan nya saat ini hanya karena sempat terpeleset tadi.
"Sorry"ucap Ryujin sengau.
Hyunjin meringis lantas memajukan tubuhnya dan menggunakan lengan kemeja nya yang panjang untuk mengelap air mata Ryujin yang masih menetes.
Ryujin hanya mengerjapkan matanya kaget. Hyunjin juga mengambil sapu tangan yang ia simpan di bagian saku belakang celana nya.
Tanpa banyak bicara tangan kiri Hyunjin menahan tengkuk Ryujin sementara tangan kanannya yang memegang sapu tangan ditaruh diatas hidung Ryujin.
"Buang ingus lo. Buruan"ucap Hyunjin.
Ryujin dengan gugup mengangkat tangannya untuk memegang sapu tangan Hyunjin.
"Gue aja"tolak Ryujin.
Tangan Hyunjin menepis tangan Ryujin. "Ish! Buruan!"
Jadi dengan malu Ryujin membersitkan hidungnya.
Dan Hyunjin buru-buru membersihkan nya dengan sapu tangannya. "Gausah nangis lagi, lo jelek kalo nangis"
Ryujin cemberut, hampir mencibir Hyunjin.
"Lo inget gue kan, coca cola?"tanya Hyunjin lantas berjalan menuju tong sampah— berniat membuang sapu tangan nya.
Tapi Ryujin buru-buru mengambil sapu tangan itu. "Jangan dibuang! Gue cuciin"
"Gausah gue punya banyak dirumah"tolak Hyunjin.
'Songong dasar'batin Ryujin.
"Gue tau lo kaya, tapi ga baik kaya gitu"kata Ryujin. "Makasih soal tadi, juga soal— almamater lo dan coca cola itu, gue bawa almamater lo, udah gue cuci, wangi."
"Ayo, gue ambil dulu"
"Gausah, gue udah bilang gausah"
"Jangan sombong Hwang Hyunjin"ucap Ryujin.
Hyunjin seketika merasa tertohok. Ia hanya tidak mau gadis itu kerepotan, tapi apa katanya? Sombong?
"Yaudah buruan"sahut Hyunjin. Wajahnya semakin datar saja, Ia bahkan langsung pergi berjalan duluan, meninggalkan Ryujin dibelakang.
Ryujin yang melihat reaksi Hyunjin lantas buru-buru menyusul sembari menggaruk tengkuknya pelan. "Gue salah ngomong ya?"
Tapi ya ujung-ujungnya Ryujin hanya memberikan paper bag berisi almamater Hyunjin dan Hyunjin yang langsung melengos pergi bahkan sebelum Ryujin mengucap terima kasih lagi.
Dari situ Ryujin tahu kalau Ia salah bicara tadi.
Side story: Hwang Hyunjin
DoneLapak protes silahkan disini:')
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan | Lee Jeno X Kim Sohye
RandomBlack Swan. Satu kata yang terlintas adalah sempurna. Tapi bagaimana kalau dibalik sikap sempurna nya ada begitu banyak rahasia yang rumit? Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualis...