🌸🌸🌸

Jeno memarkirkan motor Kawasaki ninja miliknya di halaman rumah.
Sejujurnya Jeno benci rumah ini. Sejak dulu. Rumahnya besar tapi sepi.
Ayah Jeno jarang pulang. Jeno sendiri tak benar-benar tahu pekerjaan sang Ayah. Setaunya Ayahnya bekerja disebuah organisasi Gangster.
Atau mungkin seperti itu. Jeno juga tak peduli, selama uangnya mengalir,Jeno tak masalah. Jeno tak membenci ayahnya.
Tapi sejak tahun lalu, Jeno benar-benar membenci ayahnya. Ayah Jeno menikah lagi tahun lalu.
Tanpa persetujuan Jeno sedikitpun. Jeno bahkan baru diberitahu seminggu sebelum pernikahan dan sialnya hari itu adalah peringatan 5 tahun meninggal nya Ibu Jeno.
Jeno benci ayahnya. Ibu tirinya. Dan saudara tirinya. Juga rumah ini.
Ia benci harus bertemu dengan keluarga tirinya disini tapi memangnya tujuan Jeno kemana lagi selain rumah ini? Semua kenangannya dengan sang Ibu ada disini.
Lagipula kalau Jeno pulang ke tempat rahasia nya, Ia hanya akan jadi bulan-bulanan anak-anak yang lain karena perjanjian mereka 'tidak boleh menjadikan tempat rahasia sebagai tempat kabur'.
Jadi mau tak mau Jeno harus tetap kembali ke rumah ini. Begitu Jeno memasuki rumah seorang wanita cantik menghampiri nya. Umurnya memang tak muda tapi wajahnya masih sangat cantik dan senyumannya hangat.
"Jeno udah pulang? Makan yuk, bunda udah buatin makanan buat kamu"katanya sambil tersenyum.
Tapi Jeno lewat begitu saja. Sudah Jeno katakan bukan kalau ia benci ibu tiri nya? Mau sebaik apapun, Jeno akan tetap membencinya apalagi—
"Jen! Bisa ga sih gausah acuh sama bunda?! Masih untung dia perhatian sama lo!"
Karena Saudara tirinya. Bae Jinyoung.
"Jinyoung! Jangan ngomong gitu sama Jeno"kata Irene.
"Gue ga minta Ibu lo buat perhatiin gue"kata Jeno datar.
Jinyoung mengepalkan tangannya. Ia marah! Ia tak terima sang Ibu diperlakukan seperti ini oleh Jeno.
"Jeno udah ya? Kamu istirahat aja kalau ga laper"bujuk Irene. Ia tak mau kedua putra nya bertengkar lagi. Hati Irene sakit setiap melihat mereka bertengkar.
"Bun! Berhenti baik sama dia!"ucap Jinyoung kesal.
"Jinyoung! Sekarang kalian anak bunda! Kita keluarga. Kalian saudara, gaboleh kaya gini!"
"Kalian bukan keluarga gue!"sentak Jeno kemudian pergi memasuki kamarnya.
Jeno benci rumah ini.
Jeno benci bagaimana cara Irene mengambil ayahnya. Jeno benci bagaimana ternyata Jinyoung juga menyukai Sohye. Jeno benci semua itu.
Sangat.
Ia tak peduli khawatirnya Irene setiap Jeno pulang dini hari hanya karena balapan atau Jinyoung yang membantu Jeno setiap kena masalah. Jeno tak peduli itu.
Ia lebih memilih tinggal sendirian dirumah besar ini ketimbang dengan dua orang itu.

(Saking kaya nya keluarga nya Jeno, sampe kamar Jeno sendiri aja udah kek apartemen:'3)
Jeno langsung merebahkan tubuhnya di kasur setelah mengunci pintu kamarnya. Ia tahu kalau Irene pasti datang untuk membawakan makan siangnya dan Jeno benci itu.
Saat hampir tertidur, pikiran Jeno malah terfokus pada Sohye. Cara gadis itu berbicara, tertawa, bahkan melihat orang lain.
Jeno tanpa sadar tersenyum. Sohye sumber kebahagiaan nya sekarang, sejak tahun lalu.
Jeno ingat jelas hari itu. Saat ayahnya pertama mengenalkan Irene dan Jinyoung sebagai keluarga barunya, hari itu Jeno memilih pergi ke makam Ibunya.
Menangis disana, mengadu kepada sang Ibu. Dan Sohye juga ada disana, entah mengunjungi makam siapa tapi Sohye dengan baik dan polosnya malah menghampiri Jeno yang tengah menangis dan memberikan sapu tangan miliknya pada Jeno.
Sapu tangan dengan nama yang disulam di pojokan nya 'Kim Sohye'
Esok harinya Jeno malah tak sengaja berpapasan dengan Sohye disekolah tapi nyatanya Sohye bahkan tidak ingat kejadian itu. Sepertinya Sohye sendiri tidak sadar sudah membantu 'preman sekolah'.
Itu sebabnya Jeno benci sifat Sohye yang ini. Terlalu baik sampai terlalu bodoh. Dan Jeno juga benci dirinya yang jatuh ke dalam pesona Sohye.
Jeno bahkan masih menyimpan sapu tangan Sohye dengan begitu apik. Tapi nyatanya sampai sekarang Jeno belum benar-benar tahu siapa Sohye.
Gadis itu memang ceria tapi tampak menyimpan begitu banyak rahasia dibalik sifat baiknya.
Sohye terlihat friendly tapi juga menyeramkan disaat yang sama. Jeno tak mengerti hal ini.
Lebih tak mengerti keputusan nya untuk mendekati Sohye setelah setahun diam-diam menyukai Sohye.
Tbc
Nah ketauan kan alasan mereka ga akur???:) tapi sebenernya Irene nya ibu yang baik loh, cuman Jeno nya aja yg blm bisa nerima kenyataan.
By the way, aku sengaja ga bales komen kalian, biar pada penasaran. Nanti kalo aku bales yang ada aku bocorin semuanya:')
Tapi semuanya aku baca kok, suka lucu kalo liat komenan nya, banyak yang ngelawak padahal ganiat ngelawak kaya nya:') aku nya aja yang receh:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan | Lee Jeno X Kim Sohye
RandomBlack Swan. Satu kata yang terlintas adalah sempurna. Tapi bagaimana kalau dibalik sikap sempurna nya ada begitu banyak rahasia yang rumit? Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visualis...