Anya masih berdiri di depan pintu gerbang SHS. Untung saja kakinya sudah sembuh. Dia celingak celinguk mencari sesuatu yang memang dicarinya dari tadi.
15 menit kemudian....
Mobil merah berhenti tepat di hadapannya. Anya semakin mencebikkan bibir mungilnya. Seorang pria keluar dari mobil itu.
"Lamma" kata Anya kesal.
Pria di depannya tertawa kemudian menyerahkan paper bag yang ada di tangannya kepada Anya.
"Ganti baju dulu jangan marah marah. Ini mama yang bawain.." kata pria itu.
Anya menerimanya dan masuk ke dalam mobil.
3 menit kemudian Anya sudah keluar dari dalam mobil dengan balutan dress warna coklat dan flat shoes warna putih.
"Kayaknya gue gak pernah deh punya dress kayak gini?" Tanya Anya pada dirinya sendiri.
Pria yang dipanggil abang itu mengelus kepala Anya.
"Abang beliin buat lo" jawab pria itu.
"Ohh.. makasih bang Nathan..." kata Anya sambil senyum senyum.
Kemudian mereka berdua masuk ke dalam mobil Nathan itu.
"Bang, Abang gak laper?" Tanya Anya.
"Laper sih.." jawab Nathan.
"Mampir makan lah bang.." kata Anya.
"Oke.." kata Nathan.
---
Arsha POV....
Ingin sekali sedari dari aku melempar gadis tak berhati ini dari atas jok motorku. Dia terus saja menarik narik lenganku.
"Ayolah Arsha.... sekali ini aja..." pinta gadis berambut ungu itu dengan wajah khas Korea ini.
"Bukankah lo kaya? Kok masih nebeng sih.." kataku kesal.
Dia menundukkan kepalanya.
"Uangku ketinggalan.. appa dan eomma-ku sedang di luar kota... aku tinggal sendiri.. supirku ikut bersama appa dan eomma-ku.." katanya memelas.
Aku sama sekali tak perduli dengannya. Aku Memakai helmku.
"Lo turun di sini atau gue turunin lo nanti di tengah jalan. Kan pas banget lo takutan..." kataku yang mungkin terdengar sangat menjengkelkan di telinganya.
Dia menunduk dalam dalam. Terdengar suara isakan..
Ahh... gadis ini cengeng sekali...
Aku paling tidak suka membuat gadis menangis..OKE!! KALI INI DIA MEMBUAT AKU SEAKAN TUNDUK PADANYA.
"Oke" jawabku kemudian naik ke jok depan.
Dia tersenyum lebar, aku dapat melihatnya lewat kaca spion. Sebenarnya aku sangat jengkel melihat semua aktingnya ini.
Ya.. tadi semua pasti hanya akting..
Di memeluk pinggangku sangat erat, siapa yang mengijinkannya.
"Lisha Lepas!!" Gertakku sambil menghempaskan tangannya.
"Kenapa sih kamu kok kasar banget sama aku?" Tanya Lisha sok melas.
"Udah baik gue kasih tumpangan. Oo.. atau jangan jangan lo mau macem macem" kataku yang mungkin terdengar sangat kasar.
![](https://img.wattpad.com/cover/145370908-288-k816286.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL ABOUT US
Teen FictionDisaat kita saling membenci, kita merasakan getaran yang berbeda. Disaat kita saling mencintai, kita merasakan hal yang berbeda. Dari kesimpulan tersebut, bisa dikatakan bahwa benci dan cinta itu hanya beda tipis. Mungkin sama dengan apa yang dialam...