/25/Kakak dan Petir

1.2K 66 3
                                        

Anya membuka magic jar dan mengeluarkan isinya. Dia belum mandi dan memutuskan untuk memasak terlebih dahulu karena dia bangun terlalu awal. Setelah Anya menyiapkan semua makanan, dia duduk di salah satu kursi dan meminum air putih yang ada di dalam gelas.

Setelah dia minum, dia menoleh ke belakang ketika mendengar suara langkah kaki mendekat. Terlihat Arsha dengan muka kusutnya khas bangun tidur.

"Kamu udah bangun?" Tanya Anya.

"Belum. Aku masih di kamar, masih tidur, ngimpi ngimpi" jawab Arsha dengan suara paraunya.

Anya memutar matanya jengah.

"Mandi sana!" Kata Anya sambil melepas ikatan rambutnya.

Arsha menggeleng dengan mata terpejam.
"Masih pagi banget.."

"Ya sekalian sholat..." kata Anya.

Arsha mengangguk lalu naik ke kamar dengan matanya yang belum terbuka sepenuhnya.

Setelah mereka solat dan bersiap siap, mereka duduk di kursi meja makan.

"Anya jangan makan saos banyak banyak!" Kata Arsha ketika melihat Anya akan menuangkan saos pada ayam gorengnya.

"Iya.. sayang..." kata Anya.

Arsha tersenyum.
"Coba ulang! Kamu tadi bilang apa!?" Tanya Arsha.

Anya menatap Arsha malas. Dan dia hanya memilih diam.

"Anya gitu ya... aku marah.." rengek Arsha.

Anya menunjukkan ekspresi anehnya. Bocah banget sih Arsha.

"Arsha kayak anak kecil aja sih?"

"Biarin" Arsha merengut kesal.

Anya menghela nafas.

"Iya aku bilang sayang. Arsha sayang. Arsha yang tersanyang. Sayang. Sayang. S A Y A N G" kata Anya dengan berteriak.

"Ehm.. nona kalau sayang sama den Arsha beneran ya.. sampek gitu banget bilangnya" kata Bi Surti yang entah sejak kapan sudah ada di belakang Anya.

Anya menoleh ke belakang.

"Ah.. Bibi.. Anya kangen... bibi lama banget sih pulang kampungnya..." kata Anya yang langsung memeluk bi Surti.

Bi Surti berusaha melepas pelukkan Anya merasa dirinya tak pantas dipeluk Anya.

"Eh non lepasin! Bibi malu"

Anya melepaskan pelukkanya.
"Ih sini duduk! Anya udah masak" kata Anya.

Anya menarik bi Surti untuk duduk.
"Emmm.. maaf non tapi saya disini kerja bukan mau mak-"

"Bibi gak mau makan masakan Anya ya? Padahal Anya udah susah susah masak..." kata Anya kecewa.

"Maaf non.... bukan gitu. Tapi.. yaudah Saya duduk nih" bi Surti duduk di sebelah Anya.

Anya mengambilkan makan untuk bi Surti lalu mereka bertiga makan. Selesai makan, Anya membereskan meja makan.

"Biar saya yang cuci non" kata bi Surti akan mengambil tempat makan yang kotor dari tangan Anya.

"Bibi nyapu halaman aja. Biar Anya yang nyuci" kata Anya.

"Emm.. iya makasih non.." kata Bi Surti lalu melakukan pekerjaannya.

Anya mencuci piring kotor bekas makan mereka bertiga. Tak lama kemudian, Arsha datang dengan membawa tasnya dan Anya, sisir dan dasi di tangannya. Arsha menyisir rambut Anya.

Selesai mencuci piring, Anya berbalik badan dan memasangkan dasi Arsha.

"Sha, naik bus aja yuk!"

ALL ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang