/22/ kehilangan dan perubahan

1.6K 68 2
                                    

Anya, Bintang dan Mino berlari di sepanjang lorong rumah sakit dengan Anya yang menangis tersedu sedu. Setelah sampai di depan suatu ruangan, Anya berhenti dan membuka pintu. Anya mendekati seorang perempuan yaitu Kana.

"Ini maneh kenapa nangis nangis??" Tanya Bintang bingung sambil menepuk nepuk pundak Anya.

Anya menunjuk brankar yang ditempati Davi tertutup kain putih.

Bintang dan Mino menutup mulutnya tak percaya.

"Ini siapa Bin?" Tanya Mino pada Bintang. Bintang hanya menggeleng lemah.

Anya memeluk Misya yang hanya diam mematung mendengar semua orang menangis.

"Misya?" Panggil Anya.

"Eh kakak. Sebenarnya ada apa sih kak?" Tanya Misya bingung.

"Kita pulang ya. Kakak kamu cariin kamu" kata Anya.

"Iya deh kak. Tapi nanti cerita ke Misya ya" kata Misya.

Anya melepaskan pelukkannya lalu menyerahkan kedua tangan Misya untuk digenggam Bintang dan Mino.

Anya menghampiri Hans lalu memeluknya.

"Yang sabar ya Hans.. Allah punya jalan sendiri buat manusia... hiks. Gue yakin Davi bahagia kok disana.." Anya menepuk nepuk punggung Hans.

Hans tidak membalas pelukkan Anya dan masih menangis dalam diam. Anya melepaskan pelukkannya dan menghapus air mata Hans.

"Lakuin apa yang Davi minta sebelum dia hiks pergi tadi. Gue yakin lo pasti ngerti keadaan kan? Hiks" Kata Anya.

Davi mengangguk.

"Davi... donorin matanya buat Misya" kata Hans.

Anya diam sebentar. Lalu dia mengambil handponenya.

"Hallo Sha?" Kata Anya.

"Ada apa? Kamu nangis?"

"Davi menginggal"

"---" Arsha belum menjawab.

"Aku ijin buat ngelakuin oprasi mata buat Misya. Nanti setelah urusan kamu selesai, kamu ke rumah sakit ya"

"Kamu lakuin apa yang kamu bisa. Aku bakal cepetin selesain urusannnya" jawab Arsha.

"Iya hati hati ya.."

"Iya"

Disana suara Arsha sudah terdengar lemah.

"Aku udah kabarin Arsha" kata Anya.

Hans mengangguk. Anya menghampiri Misya.

"Misya,kamu dapat donor mata. Kita ke ruang oprasi ya sekarang" kata Anya.

Disitulah, Bintang dan Mino baru tau kalau Misya itu buta.

"Alhamdulillah... iya kak.." kata Misya bahagia.

Anya memberi isyarat pada Bintang dan Mino untuk membawa Misya keluar.

Anya menarik mama Davi untuk melepaskan pelukkannya pada Davi.

"Jenazah akan dipindahkan sementara di ruang oprasi untuk pemindahan mata" kata perawat yang menjaga.

Mama Davi melepaskan pelukkannya.

"Tante yang sabar ya... kita lakuin apa aja yang diminta Davi. Oke?" Kata Anya.

Mama Davi mengangguk mengiyakan perkataan Anya.

Mereka semua keluar dari ruangan itu. Anya dan mama Davi mengantarkan Misya dan jenazah Davi ke ruang oprasi.

---

ALL ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang