/16/Sahabat Anya

1.5K 68 8
                                    

Pria itu duduk di kursi yang terdapat sebuah meja di depannya. Kepalanya terus menunduk, tak berani menatap sorang pria paruh baya yang ada di sebrang meja. Pria itu berkacak pinggang sambil menatap pria muda itu dengan tajam.

"Bagaimana kau bisa seceroboh itu!!??" Gertak pria paruh baya itu.

Pria muda itu tak berani menjawab ataupun menatap pria di depannya itu.

"JAWAB PAPA DHIKA!!??" Teriak pria paruh baya itu frustasi.

Ya. Dhika.

Pria itu yaitu Dhika, meremas ujung bajunya. Dia sudah mengatakan semuanya pada papanya.

"SEHARUSNYA KAMU LEBIH BERHATI HATI!!" Bentak papanya Dhika.

WHAT!? Apa ini? Apa maksud perkataan papanya Dhika?

R: gimana sih thor? Kan lo sendiri yang buat. Kok lo malah tanya?
A: kan gue juga bingung
R: kok bingung? Kan lo sendiri yang buat alurnya..
A: udah ah kalian diem! Ini cuman buat teka teki
R: ngapain sih pakek teka teki?
A: bisa diem gak? Ini gue kapan lanjutinnya?
R: ya ya cepet lanjutin thor..!

Kembali ke dua pria tadi.

Dhika mengangkat kepalanya untuk menatap papanya itu.

"JAWAB PAPA!!" Bentak papanya.

"Ma-maaf pa.. itu sebenarnya tugas temen Dhika. Dia yang ceroboh.." jawab Dhika gemetar.

"GAK USAH SALAHIN YANG LAIN!! KALO SEKONGKOL.. YA HARUS KOMPAK. BUAT APA SALING NYALAHIN.. SEHARUSNYA CEK DULU KALIAN AMAN APA GAK!! DASAR BODOH!!" Bentak pria paruh baya itu. Lagi.

Dhika menatap kesal ke arah papanya.

"Pa, aku ini bukan pembantu papa. Setiap hari selidikin Anya. Setiap hari selalu buat rencana. Setiap hari selalu papa bentak. Setiap hari selalu papa perintah. Setiap hari salalu papa maki. Setiap hari papa juga gak pernah ngomong baik baik sama Dhika. Setiap hari papa selalu sakitin mama sama aku. Dan setiap hari papa ingin aku nyari wanita yang bernama Shenya dan Kenya. Apa sih maksudnya pa? Kenapa papa nikah sama mama kalo papa gak sayang sama mama. Kenapa gak nikah aja sama wanita yang fotonya ada di handpone papa?" Kata Dhika marah.

Plakkkk

Satu tamparan dari pria paruh baya itu mendarat di pipi kanan Dhika.

"JAGA UCAPAN KAMU!! PAPA GAK SUKA KAMU BANTAH OMONGAN PAPA" 

"Dhika juga gak suka papa yang selalu pengen menang sendiri"

"KAMU ITU CUMAN TINGGAL JALANIN PERINTAH PAPA" kata Papanya Dhika kemudian keluar ruangan kerja itu.

Dhika berdiri dengan tenaga yang tak terkumpul sepenuhnya. Dia berbalik badan dan melangkah. Namun dirinya sudah terjatuh ke lantai duluan.

"Dhikaa.." panggil seseorang.

Dhika mendongak dan melihat mamanya sedang berdiri di hadapannya. Wanita itu menyamakan tingginya lalu memeluknya.

"Maafin mama ya nak.." kata wanita paruh baya itu pada Dhika.

"Apasih... masalah papa sama mereka ma? Kenapa papa selalu ganggu mereka? Dhika gak suka jadi babunya papa. Yang selalu disuruh suruh.." kata Dhika lirih.

"Mama gak kuat mau nyeritain semuanya sama kamu? Mama gak bisa... mama juga salah dalam hal ini..." kata mamanya sambil menangis.

"Tapi kenapa ma? Kenapa? Kenapa kalian menikah kalo kalian gak saling mencintai?" Tanya Dhika lagi.

Wanita itu melepaskan pelukannya dan berdiri.

"Seharusnya kamu gak tanya hal itu sama mama. Mama gak pernah bahas hal itu lagi. Udah cukup mama yang setiap hari disiksa sama papa. Jangan tanyakan hal itu lagi!" Setelah berkata demikian, wanita yang berstatus sebagai ibu Dhika itu keluar dari ruangan itu.

ALL ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang