3 month laterrr.....
"Bangun! Ih Arsha bangun!" Anya menepuk nepuk kedua pipi Arsha.
"Hmmm?" Arsha hanya mengueluarkan gumaman dengan mata yang masih tertutup.
"Bangun ih! Kamu gak ke kantor emang?" Tanya Anya.
"Aku ke kantor nanti siang. Jadi biarin aku tidur ya..." kata Arsha lalu kembali memeluk Anya yang menyangga badannya dengan kedua sikunya, sedangkan badannya berada di atas dada Arsha.
Anya memerhatikan wajah Arsha yang terlihat sangat tenang saat tertidur. Anya mengusap alis tebal Arsha. Arsha mengingkirkan tangan Anya dengan mengapitnya dengan lengannya. Tangan Anya yang masih bebas lainnya, memencet mencet hidung Arsha yang mancung.
"Ck" Arsha berdecak lalu melakukan hal yang sama pada tangan Anya.
Anya mengerucutnya bibirnya kesal.
Lalu dia tersenyum perlahan."Sha"
"..."
"Bangun Ih!!!"
"..."
Anya mendekatkan wajahnya lalu mengecup bibir Arsha. Arsha membuka matanya.
"Jangan ngegoda aku. Ini pagi loh"
"Enggak! Siapa yang ngegoda kamu"
Arsha mendekatkan wajahnya.
"Et, Stop!" Anya menahan wajah Arsha.
"Udah! Pagi pagi gak boleh kayak gitu!" Kata Anya."Bolehnya malem ya?"
"Yaaa -eh"
"Yaudah nanti malem yak"
Anya meniup poninya.
Arsha kembali ke tempatnya semula. Dia kembali memeluk Anya dari samping dan menenggelamkan wajahnya dileher Anya.
'Asataga ni anakkk' batin Anya.
Anya balas memeluk Arsha sambil mengusap rambut Arsha yang berantakan.
"Jam berapa sayang?" Tanya Arsha.
"Setengah lima pagi" jawab Anya setelah melihat jam dinding.
"Solat dulu yak! Habis ini aku mau tidur lagi" kata Arsha melepaskan pelukkannya.
"Iya ayo!"
Mereka berdua berjalan ke arah kamar mandi untuk berwudhu.
Setelah itu mereka melaksanakan kewajiban mereka sebagai muslim. Solat mereka berdua selesai, Arsha memimpin doa, sedangkan Anya mengamininya.
'Loh? Arsha gak pernah bilang pengen punya anak' batin Anya ketika mendengar doa Arsha, sambil mengamini.
Arsha berbalik badan. Anya mencium punggung tangan Arsha kemudian Arsha mencium kening Anya.
"Kamuu.... pengen punya anak?" Tanya Anya sambil meringis.
Arsha tersenyum.
"Pengen dong. Semua orang juga gitu. Tapi kamu jangan dulu""Hmmm iyaaa" meski berkata iya, Anya tetap memikirkan hal itu.
Setelah itu mereka berdua kembali tidur sesuai dengan permintaan Arsha.
***
"Sayang!! Itu kompornya aku matiin ya!?" Tanya Arsha berteriak pada Anya yang sedang berada di ruangan atas.
"Iya, terus itu rebus airnya. Udah aku siapin di atas meja!" Jawab Anya.
Anya turun ke dapur menghampiri Arsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL ABOUT US
Teen FictionDisaat kita saling membenci, kita merasakan getaran yang berbeda. Disaat kita saling mencintai, kita merasakan hal yang berbeda. Dari kesimpulan tersebut, bisa dikatakan bahwa benci dan cinta itu hanya beda tipis. Mungkin sama dengan apa yang dialam...