Anya merapikan benda benda yang sudah disiapkan Arsha ke dalam tas Arsha. Setelah kedua orangtua mereka pulang tadi, mereka segera menyusun apapun yang mereka perlukan besok untuk membongkar kejahatan yang menimpa Anya.
Perlu diketahui, mereka berada di dalam kamar Arsha.
"Gue buat apa?" Tanya Anya.
"Lo tulis di kertas. Tulisan yang dibuat mereka seperti ingin bertemu di suatu tempat. Bisa gak?" Jelas Arsha.
Anya berpikir sesuatu lalu menuliskannya di kertas. Setelah itu menunjukkannya pada Arsha.
"Begini?" Tanyanya.'Sayang ketemuan yuk..!'
Begitulah yang dituliskan Anya.Arsha menatap jengah pada Anya.
"Kalo lo tulis yang begini, ancur orangnya ditangan gue" ancam Arsha.Anya nyengir lalu menuliskan kembali.
Setelah selesai dia menunjukkannya pada Arsha.'Ketemuan soal rencana baru di gudang lama, jam istirahat'
Arsha manggut manggut.
"Nah bagus tuh.." kata Arsha.Anya tersenyum lalu menuliskannya kembali pada tiga kertas lainnya dengan huruf yang lebih besar.
Setelah selesai Anya menggulungnya dan memasukkannya pada tabung plastik.
"Terus ini mau diapain?" Tanya Anya.
"Besok kita berangkat pagi pagi dan taruh kertas itu di laci meja mereka" jawab Arsha.
Anya menggut manggut.
"Oh iya, gue tadi udah masukin pelajaran besok ke dalam tas lo" kata Anya sambil menutup spidol yang baru dipakainya.
"Oh oke"
"Yaudah gue mau tidur dulu ya.." kata Anya lalu berdiri.
Dia berjalan ke arah kamarnya.
Setelah sampai, dia berbaring di ranjangnya dan menaikkan selimutnya untuk menyelimuti tubuhnya.
Anya menatap kosong langit langit kamarnya. Pikirannya kembali bergelayut pada kejadian beberapa jam lalu. Disaat dia mengungkapkan perasaannya pada Arsha.
"Sebenarnya perasaan gue apasih?? Kok gue masih ragu" heran Anya.
Dia menutup matanya sambil mengusap mukanya dengan telapak tangannya. Dia merasa menyakiti Arsha.
Dia membuka kembali matanya.
"Arsha beneran tulus gak ya sama gue?" Tanyanya pada diri sendiri.
"Tenang aja Anya... lo pasti bisa...dan Arsha pasti tulus.." Anya meyakinkan dirinya sendiri.
Dia memeluk gulingnya dan memejamkan matanya.
-----
Anya dan Arsha sudah berada di kelas XII IPA 1. Anya dan Arsha mencari bangku milik Dhika.
Sampai mereka menemukan di papan daftar duduk. Anya memasukkannya di laci. Dan mereka berdua segera keluar kelas itu.
Mereka beralih pada Kelas XII IPS 2. Anya mencari daftar tempat duduk di papan.
Setelah menemukannya, Anya menunjukkannya pada Arsha. Arsha memasukkan benda itu pada laci meja.
Setelah itu mereka berdua keluar, sebelum ada yang melihat mereka.
"Kita kemana lagi?" Tanya Anya.
"XI IPS 1" jawab Arsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL ABOUT US
Teen FictionDisaat kita saling membenci, kita merasakan getaran yang berbeda. Disaat kita saling mencintai, kita merasakan hal yang berbeda. Dari kesimpulan tersebut, bisa dikatakan bahwa benci dan cinta itu hanya beda tipis. Mungkin sama dengan apa yang dialam...