Arsha menepuk nepuk punggung Anya yang tertidur di pelukkannya. Mereka semua memutuskan kembali ke habibat masing masing setelah waktu sudah menunjukkan jam 5 pagi. Saat ini Anya duduk di pankuan Arsha dan tertidur dengan memeluk Arsha.
"Kayak nidurin anak sendiri aja" celetuk Hans yang duduk di sebelah kursi kemudi. Sedangkan yang mengemudikan mobil adalah Arya.
Kana yang duduk di sebelah Arsha, mengusap kepala Anya.
"Maafin gue ya. Seharusnya gue tadi nyusulin lo ke tempat lo. Bukannya nunggu lo" kata Kana lalu mencium kepala Anya.
"Udah gak papa. Ini bukan salah kita" kata Sheni yang duduk di paling belakang bersama Edgar dan Fania.
"Sheni bener Kan" tambah Arsha.
"Kalian tidur aja. Perjalanan kita masih jauh" kata Arya.
Kana menyandarkan kepalanya di pundak Arsha. Dan mulai memejamkan matanya.
Shenia merangkul Fania yang sedang menutup kepalanya dengan jaket Edgar.
"Fania lo gak papa kan?" Tanya Sheni."Enggak kok Shen" jawab Fania.
"Fan, ngelepas kerudung di keadaan yang mendesak itu gak papa kok. Apalagi tujuan lo buat nyelametin orang lain. Gak usah khawatir. Allah pasti ngerti dan maafin lo kok" kata Arya yang sedang menyetir.
Ya. Fania melepaskan kerudungnya waktu tadi. Karena luka tembak Dhika dan Elisa tidak berhenti mengeluarkan darah. Sampai menghabiskan 4 kantung darah. Mereka semua memutuskan mengobati mereka dahulu sebelum mereka di bawa ke tempat yang seharusnya.
"I-iya Arya. Gue minta maaf ya" kata Fania.
"Iya gapapa" jawab Arya.
Mereka sampai di tempat pertama yaitu rumah Edgar. Sheni dan Edgar keluar dari mobil.
"Makasih Ya" kata Edgar dan Sheni. Arya hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Heh kalian berdua. Jangan macem macem di rumah berduan sendirian!!!" Kata Hans.
"Iya Hans. Cuman tidur doang kok" kata Edgar.
"Iya. Kalian hati hati ya di jalan!" Kata Sheni.
"Iya. Yaudah kalian cepetan masuk!"
Mereka berdua masuk ke dalam rumah Edgar. Setelah melihat mereka berdua masuk ke dalam rumah, Arya menjalankan mobilnya kembali ke rumah Hans.
Setelah sampai, Hans membangunkan Kana.
"Kana. Bangun!"Kana membuka matanya perlahan.
"Hmm?""Udah nyampek di rumah gue"
"Oh" Kana mengambil tasnya dan keluar bersama Hans.
"Kana kenapa nginep di rumah Hans?" Tanya Arya.
"Mama papa gue lagi gak di rumah. Biasa. Gue disuruh nginep disini" jawab Kana.
Arya, Arsha dan Fania mengerutkan dahinya bingung.
"Loh kok-?"
"Dadahhhhh!!" Kana menarik Hans masuk ke dalam rumah.
"Kok aneh ya?" Pikir Arya.
"Iya. Kok mereka kayak sering kek gitu?" Tanya Fania.
"Tau Fan. Apa jangan jangan mereka balikan?" Tanya Arya.
"Hmm? Masa si?" Tanya Fania.
"Gue gak yakin kalo mereka cuman balikan" kata Arsha.
"Lah? Terus apa?" Tanya Arya.
![](https://img.wattpad.com/cover/145370908-288-k816286.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL ABOUT US
Fiksi RemajaDisaat kita saling membenci, kita merasakan getaran yang berbeda. Disaat kita saling mencintai, kita merasakan hal yang berbeda. Dari kesimpulan tersebut, bisa dikatakan bahwa benci dan cinta itu hanya beda tipis. Mungkin sama dengan apa yang dialam...