/45/ Tak Terduga

1.7K 67 24
                                    

Anya menatap Arsha dengan jengah. Pria itu sedari tadi mondar mandir gak jelas di depannya. Setelah Arsha mual mual tadi, Arsha menjadi bersikap aneh. Anya aja sampek kesal liat Arsha yang gak bisa diem dari tadi.

"Kamu kenapa sih Sha? Dari tadi gak diem diem?" Tanya Anya.

Arsha duduk di samping Anya.

"Anya, apa jangan jangan aku kena kutukan dari kamu ya?" Tanya Arsha.

Anya menepuk bibir Arsha.
"Kutukan apasi? Gak jelas banget. Mending ayo pulang udah sore nih. Kamu gak hitung udah mondar mandir berapa jam?" Tanya Anya.

"Gini loh. Kamu kan pernah bilang kamu aku aja yang hamil. Ih belakangan itu aku jadi kayak ibu hamil tau" rengek Arsha.

Setelah tadi menepuk bibir Arsha, sekarang Anya menyentil bibir Arsha.

"Kamu itu kalo bicara itu jangan aneh aneh. Mending ayo sekarang pulang!" Kata Anya.

"Masa malah pulang duluan?"

"Kerjaan kamu udah habis kan?"
"Lagian badannya lagi gak fit gitu"
"Udah ayo pulang!"
Anya mengambil jas Arsha. Dia mengambil barang barangnya lalu menggiring Arsha untuk keluar.

"Mbak Amara? Kita pulang duluan" pamit Anya.

Amara mengangguk sambil tersenyum.

Anya membuka pintu mobil lalu mereka berdua masuk ke dalam mobil.

"Beli nasi pecel yok! Kayaknya enak tuh" kata Arsha.

"Terserah kamu aja"

Arsha memberhentikan mobilnya di salah satu warung kaki lima.

Orang kaya kok beli di kaki lima

Anya memesannya. Dia kembali ke dalam mobil dengan bungkusan nasi pecel. Dia membuka bungkusan itu.

Arsha menjalankan mobilnya dengan Anya yang menyuapi.

"Hih kok pedes Nya?" Tanya Arsha dengan ekspresi yang lucu bagi Anya.

"Yaudah ya gak usah dimakan" kata Anya ingin membungkusnya kembali.

"Eh jangan. Dimakan aja. Aku masih pengen"

"Gsk usah. Nanti kamu sakit perut" Anya melarangnya.

Arsha melotot.
Dia melirik Anya dengan sinis.
"Yaudah kalo gak boleh juga gak papa"

Anya mengernyit melihat wajah Arsha yang tidak biasa.

***
Anya menghampiri Arsha yang hanya diam duduk melihat tv. Sejak Anya melarang Arsha memakan nasi pecel tadi.

"Kamu kenapa Sha? Kamu sakit? Kok daritadi cuman diem?" Tanya Anya duduk di sebelah Arsha.

"Gak apa kok" jawab Arsha.

"Kamu marah ya sama aku?" Tanya Anya.

Arsha hanya diam tidak menjawab.

"Coba coba sini liat yang marah?" Anya menolehkan kepala Arsha ke arahnya.

Arsha menyebikkan bibirnya.

"Uh? Marah ya?" Tanya Anya.

"Enggak tuh"

"Beneran gak marah?" Tanya Anya.

Arsha hanya menggeleng dengan ekspresi datar.

"Sha? Aku punya kejutan buat kamu" Kata Anya.

"Apa?" Tanya Arsha.

"Aku hamil" jawab Anya.

Arsha mengerjapkan matanya seolah gak percaya.

ALL ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang