/23/makan malam

1.3K 63 3
                                    

Anya berjalan ke arah kelasnya seorang diri. Sedangkan Devi dan Sheni sudah berangkat ke pertemuan anggota futsal senior putri.

Anya melihat Chani yang duduk dibangku koridor. Anya mendekatinya.

"Ekhem" dehem Anya.

Chani menoleh padanya.

"Eh duduk duduk!" Kata Chani sambil menepuk tempat di sampingnya.

Anya duduk di samping Chani.

"Kenapa?" Tanya dengan ekspresi dan logat khasnya. Datar datar saja.

"Gue cuman mau bilang jangan sembunyiin bakat lo dan gue juga mau ngucapin selamat tinggal. Semoga lo langgeng terus sama Arsha. Jangan terlalu cuek sama orang lain juga ya..." kata Chani.

"Iya iya makasih ya kak.. kakak udah jadi kakak gue yang jaga gue di sekolah..."
"Btw ngapain kesini kak?" Tanya Anya.

"Nganterin Vernon katanya ada keperluan.." jawab Chani.

Chani membuka telapak tangan Anya lalu menaruh sesuatu di sana.

"Jaga ini ya. Kapan kapan gue minta barang ini lagi dari lo. Lo harus jaga benda ini baik baik" kata Chani.

Setelah itu Chani berdiri dan pergi dari hadapan Anya. Anya membuka telapak tangannya. Cincin.

"Emas?" Bingung Anya tak percaya.

Anya yang sedang bingung, memakai cincin itu di jari tengahnya. Karena di jari manisnya sudah ada cincin pernikahannya dengan Arsha.

Anya masuk ke dalam kelasnya dan hanya da beberapa orang saja. Anya duduk di kursinya. Tak lama kemudian dia merasa ada yang duduk di bangku Arsha. Anya menoleh pada orang itu.

"Arsha kemana Nya?" Tanya Alvin.

"Kumpul basket" jawab Anya lalu mengambil handponenya dan membuka aplikasi wattpad.

"Yaudah gue ke kamar mandi" Alvin beranjak dan keluar kelas.

Anya mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas. Hanya ada Anam, Sendi, dan Leony.

Anya berpikir dengan 30 menit, orang orang bisa lenyap begitu saja.

"ANYA... KANTIN KUY!" Teriak Sendi sok akrab. Padahal pertama kali ini dia memanggil Anya.

Anya menatap Sendi yang ada di depannya. Kemudian Leony datang dan bersandar di bahu Sendi.

"Ayok Nya. Daripada diem aja disini..." tambah Leony.

Anya mengangguk lalu berdiri.

"Nam, ikut gak lo?" Tanya Sendi pada Anam.

Anam langsung berdiri.
"Traktir ye?" Tanya Anam semangat.

"Yaodah gak usah ikut kalo minta traktir. Kayak orang kere aja lo" sarkas Leony.

"Iye iye becanda. Dasar semampai" Kata Anam sambil menepuk kepala Ony.

Ony balas memukul bahu Anam.

Mereka berempat akhirnya berjalan menuju ke kantin.

Setelah mereka sampai, mereka mencari tempat duduk.

"Mau apaan nih? Gue aja yang pesenin..." kata Ony menawarkan.

"Baek bener lo On.." kata Sendi senyum senyum gak jelas.

"Apaan? Cuman pesenin ya.. bukan nraktir" kata Ony.

Sendi memudarkan senyumnya.

"Batagor sama air mineral" jawab Anya.

ALL ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang