/9/ Kedamaian

1.6K 71 0
                                        

Bruukkkk

"Davi kamu kenapa? Davi kamu gak papa kan?"
"DAVI!!!!!"

Sementara di sisi lain...

"Itu teriakan Misya" kata Arsha pada teman temannya.

Anya melotot.

Arsha segera berlari mencari sumber suara itu. Kana mendorong kursi roda yang di duduki Anya mengikuti Arsha. Begitupun yang lainnya juga mengikuti Arsha.

Mereka semua sampai di ayunan itu.

"DAVI!!!" Pekik Hans yang melihat adiknya tergeletak lemah tak berdaya di atas tanah.

"Apa yang terjadi??" Tanya Misya.

Arsha menuntun adiknya turun dari ayunan itu lalu memeluknya.

"Gue bawa dia ke rumah sakit" kata Hans sambil menggendong tubuh Davi.

"Baiklah.. hati hati" kata Kana.

Hans sedikit termenung. Namun akhirnya dia sadar dan tersenyum. Dia berlari memabawa adik satu satunya ke rumah sakit.

Sheni menarik tangan Misya. Kemudian dipeluknya gadis yang kebingungan itu.

"Misya.. Davi sedikit mendapat masalah. Jadi dia harus meninggalkanmu saat ini" jelas Sheni.

"Apa dia baik baik saja?" Tanya Misya.

"Iya. Dia baik baik saja. Besok dia pasti kembali" kata Sheni.

Semuanya menatap sendu pada Misya.

Tapi Arsha menggeleng untuk merahasiakan hal itu dari Misya.

"Kenapa?" Tanya Anya yang melihat Arsha memberi kode gelengan pada semuanya.

"Gak papa" jawab Arsha.

Kana ikut memeluk Misya kemudian mereka mengajak Misya duduk di ayunan itu. Misya, Kana, Sheni dan Frida duduk di ayunan itu.

Anya, Arsha, Fania, Arya, Destra, Edgar, Alvin, dan Ivan duduk di bawah di rerumputan tepatnya.

Anya menatapi kakinya dengan sendu.

"Fan kenapa kaki gue lemes banget ya? Waktu itu diapain ya sama manusia itu? Padahal udah bagus diliat. Tapi kok lemes ya dibuat jalan?" Heran Anya.

Arsha yang mendengar perkataan Anya, menatap Anya dengan tatapan bersalah.

"Mungkin kaki lo masih belum kuat" jawab Fania mencoba menenangkan Anya.

Anya hanya tersenyum miris.

"Gue semakin merasa bersalah. Maafin gue Nya. Gue gak bisa jaga lo" batin Arsha.

"Nya ikut gue yuk" ajak Arsha.

"Kemana?" Tanya Anya.

"Udah deh ayo" pinta Arsha.

Anya hanya mengangguk.

"Ekhem.. kayaknya ada yang lagi kasmaran nih..." kata Kana.

"Lo bilang apaan sih?" Arsha melempar bungkus coklat Anya pada Kana.

"Kapan lo--" ucapan Kana terpotong ketika Arsha menjejalkan roti pada mulutnya.

"Kunci dong mulutnya!!!" Tegas Arsha. Semuanya bingung apa yang terjadi dengan dua orang itu.

"Kalian menyembunyikan sesuatu?" Tanya Anya curiga.

"Gak, gak papa" elak Arsha.

Arsha melotot pada Kana. Kana mengedip ngedipkan matanya.

ALL ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang