/36/ masa lalu itu

963 63 0
                                        

Ruangan gelap dengan debu yang berada di mana mana.
Kardus kardus berada di tumpukan sebelah selatan. Di dekat kardus itu terdapat beberapa box box berwarna putih. Di sebelah barat di dekat pintu, terdapat kayu kayu lapuk yang berukuran panjang. Di sebelah timur terdapat beberapa kardus. Dan di kardus paling atas, terdapat beberapa baju berwarna putih, hitam, dan abu abu.

Beda lagi di sebelah utara. Seorang wanita berdress coklat dengan rambut terurai meringkuk di lantai dengan tangan dan kaki terikat. Keadaanya berantakan, kedua tangan dan kakainya terikat. Dan saat perlahan dia mengangkat kepalanya, terlihat mulutnya terlaksban.

'Eummmm gue dimana? Kenapa gelap banget sih? Oh iya. Cewek itu dannnnn'

'Astagaa!!!!!!  Ini gak mimpi. Itu beneran dia'

'Gimana caranya gue bisa keluar darisini????'

"Eungggggg!!!!!! Hmmmmm!!!!"

Anya membuka laksban di bibirnya dengan hati hati.

"Hah hah hah..."

Anya membuka ikatan tali di kakinya dengan kedua tangannya yang masih terikat. Kemudian dia berusaha membuka ikatan di tangannya dengan giginya.

Setelah tangan dan kakinya bebas, Anya berdiri dan berjalan dengan hati hati. Dia melihat tiga setelan pakaian. Dia mengganti dresnya dengan celana dan kemeja lengan pendek berwarna putih.

"Gue gak bakal lepasin mereka lagi!!" Gumam Anya.

Anya berjalan ke arah pintu.

Klekkk
Klekkk
Klekkk

Pintunya gak bisa dibuka. Terkunci.

Anya melihat kembali rungan itu.
Hanya terdapat satu pintu. Dan beberapa lubang seukuran kepala di dinding atas bangunan.

Anya mengacak rambutnya frustasi.

***

Arsha duduk di kursinya sambil melipat lengan jas nya.
Handponenya yang berada di atas meja bergetar.
Arsha membaca nama yang tertera di layar handponenya.

"Hallo. Kenapa lagi?" Tanya Arsha.

"Anya mana? Kenapa belum dateng daritadi??"tanya Kana disebrang telefon.

"Hah!?" Arsha langsung membuka laptopnya yang satunya lagi. Dan langsung terhubung dengan cctv apartmen nya.

Dia memasang cctv di dapur, dan ruangan lain selain kamar.

"Biasanya jam segini Anya kalo gak lagi nonton tv ya beres beres rumah. Tapi ini kok gak ada dimana mana ya?" Arsha mulai panik.

"Ini Anya udah telat 2 jam lebih loh. Coba tanya yang lain. Gue matiin dulu"

Arsha mematikan sambungan terlebih dahulu.
Kemudian dia melihat cctv yang terpasang di depan pintu kamar.

Kamar nya tertutup. Artinya Anya tidak ada di dapam kamar. Karena Anya tak berani sendirian di dalam kamar dengan di apartmen seorang diri.

Jadi berarti Anya tidak ada di apartmen.

Arsha menelfon mamanya.
"Ma? Anya disitu gak?" Tanya Arsha pada Shenya.

"Hmm? Anya gak kesini kok. Ini mama di rumah sendirian. Emang kenapa Sha? Kok kamu kayak panik gitu?"

"Eng-enggak ma. Yaudah aku matiin"

Arsha langsung mematikan sambungan telefon.

Lalu menelfon mamanya Anya.

"Hallo ma? Anya ada disana apa gak?" Tanya Arsha.

ALL ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang