"Eunri-ya...."
"Eo, Chagi-ya!" saut Eunri pada pemilik suara yang sedang berjalan menghampiri mereka berdua.
"Dia kekasihmu?" tanya Hae Soo yang sudah bisa menebak siapa pemilik suara tersebut.
"Eum ... tidak juga." Eunri menyambut pria yang mereka bicarakan dengan pelukan.
Hae Soo menggeleng bingung.
"Perkenalkan, Dia kekasih, sahabat, adik kelas, teman, dan lainnya bagiku. Namanya Byun Baekhyun." Eunri mengenalkan pria berstatus banyak itu pada Hae Soo.
"Byun Baekhyun." pria bernama Baekhyun mengulurkan tangannya.
"Baek Hae Soo." Hae Soo membalas uluran tangan itu dengan raut masih bingung.
"Nama margamu ada dinama panjangku. " canda Baekhyun membuat suasana menghangat. "Zhang Yixing?" Baekhyun beralih mengenali Yixing.
"B-Byun Baekhyun?" Yixing juga melakukan hal yang sama.
"Lama tidak bertemu denganmu, Kawan!" seru Baekhyun sembari memeluk Yixing hangat.
"Kau terlalu sibuk dengan senimu." lirih Yixing. Baekhyun mendesis mendengarnya.
Hae Soo dan Eunri kompak saling memandang. Mereka berteman? batin mereka sehati.
"Kami memang bersahabat sejak SMP. Tapi karena kesibukanku, Kami berpisah dan jarang bertemu." ulas Baekhyun dapat membaca raut bingung mereka.
"Aku tidak menyangka dia akan melanjutkan sekolah di sini." lanjut Baekhyun.
"Mengejutkan" Eunri dan Hae Soo kompak berujar. Pembicaraan mereka pun lalu terbangun lebih luas setelah itu.
•¶•
Suasana kelas yang semula sunyi mendadak gaduh karena kehadiran F4 tanpa terduga. Namun, mereka hanya datang dengan tiga anggota. Mereka secara khusus mendatangi kelas Hae Soo.
"Hae Soo-ya, bangunlah! F4 mencarimu." Eunri berusaha membangunkan Hae Soo yang tertidur di mejanya.
"Minggir!" Chanyeol mengusir Eunri yang sedang duduk di samping Hae Soo.
"Yak, Induk ayam! Bangunlah!" Chanyeol bersuara keras. Hae Soo langsung menutup telinga dan tidak memperdulikan keberadaan Chanyeol di sampingnya.
"Yak, Kau tuli? BANGUNN ... INDUK AYAM!" Chanyeol menaikkan suaranya beberapa oktaf lagi. Ia menggulung buku yang dilihatnya dan menggunakannya sebagai ganti pengeras suara. Ia terus mengganggu Hae Soo tanpa jera. Misinya, sebelum Hae Soo bangun ia tak akan pergi.
Hae Soo tak tahan lagi, ia bagun dan menyumpal mulut berisik milik Chanyeol dengan tangannya. "Mau kujahit mulutmu, huh? Mengganggu saja!" Hae Soo muntap. Amarahnya akan siap meletup-letup.
Chanyeol menyisihkan tangan Hae Soo, lalu terdiam sejenak. "Aku ingin meminta maaf." lirihnya membelalakkan mata Hae Soo.
"Aku tidak salah dengar, kan?" Hae Soo mengorek kupingnya, mungkin saja ia salah dengar.
Chanyeol meniup pendek udara dari mulutnya sambil mengalihkan tatapannya sebentar. "Aku mau minta maaf." ulangnya lirih namun ia beri tekanan.
"Aku tidak ingin mendengarnya. Pergilah dari sini sebelum kuperlakukan kauseperti kemarin." Hae Soo menolak mentah-mentah niat baik yang tak pernah ada dalam kamus hidup pria itu. Ia menutup telinga dan tidak mengacuhkannya. Ia berniat tidur kembali sembari menunggu jam pulang berbunyi.
"Yak! Apa kautidak bisa melihat ketulusanku?" Chanyeol menggebrak meja meluapkan kejengkelannya.
Hae Soo yang baru akan memejamkan matanya terbangun lagi. Ia menatap sengit pria itu, "Tidak, dan tidak akan. Sekali pun itu benar ketulusan, Aku akan tutup mata." tukasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys Over Flowers EXO Vers. [REVISI]
FanfictionBoys Before Flowers versi Exo dengan sedikit perubahan alur dan penambahan tokoh-tokoh pendukung lain. Sudah tamat, tapi masih proses revisi. Pengunggahan ulang mengikuti suasana batin penulis.