꽃 Episode 52 꽃

88 5 0
                                    

Boleh Aku menginap di rumah Eomma?

Kenapa harus bertanya dulu, sayang? Rumah eomma juga rumahmu.

.
.
.

Hae Soo terpana melihat rumah mewah dengan luas hampir dua hektaran yang begitu memukaukan mata. Sesaat ia melupakan kesedihan tadi.

"Masuklah, sayang. Ini rumah kita." Ny. Jeon memegang tangan Hae Soo dan membawa masuk ke hunian megah tersebut.

Benarkah Aku ini putrinya? Entah kenapa Hae Soo mendadak tidak percaya diri jika ia lahir dari rahim seorang wanita berdarah konglomerat.

"Lihat! Itu fotomu saat bayi. Kau sangat menggemaskan."

Hae Soo tertegun menatapi wajah mungilnya saat bayi. Memutar ingatan bertahun silam yang samar-samar terekam.

"Kenapa terdiam, sayang?" tanya Ny. Jeon melihat keterdiaman sang putri.

Hae Soo menggeleng. "Maafkan Aku, Eomma..."

"Kau tidak salah apa-apa, kenapa minta maaf terus?" Nyonya Jeon mengerutkan kening atas sikap sang anak.

"Hanya ingin saja." Hae Soo memeluk ibunya. Entah ada angin apa, Hae Soo semakin sering memeluk wanita yang telah lama tak dianggapnya sebagai seorang ibu tersebut.

Ny. Jeon menyatukan alis tak mengerti, tapi memilih diam dan lalu mengajak Hae Soo ke lantai atas.

"Ini kamarmu. Eomma tidak tahu seleramu seperti apa, jadi Eomma belum mendesainnya." tutur Ny. Jeon ketika mereka memasuki ruangan yang cukup luas namun belum terhiasi sama sekali. Hanya ada perlengkapan kamar seadanya dan sebuah bingkai foto saat Hae Soo masih kanak-kanak.

"Eomma menyiapkan kamar untukku?" mungkin terdengar bodoh, namun Hae Soo ingin menanyakannya.

"Tentu saja. Eomma percaya suatu hari kamar ini akan Kau tempati, meski Eomma tak tahu kapan tepatnya." Bola mata Ny. Jeon terlihat berkaca-kaca. Hal ini tentu membuat Hae Soo semakin merasa bersalah.

Hae Soo mendekati sang ibu, mendekap erat sang ibu guna mengurangi perasaan bersalah. Pun Ny. Jeon balas mengusap surai legam Hae Soo. Menyamankan sang putri tanpa kata terucap.

"Mianhae Hae Soo-ya..." lirih Nyonya Jeon seakan tahu bahasa kalbu sang anak. Cairan di pelupuk entah sejak kapan mengalir pelan seperti mata air.

Maafkan Aku juga, Eomma...

•¶•

"Kau benar tidak apa-apa, kan? Jangan berbohong Hae Soo-ya, Aku tidak suka!" marah Haneul ketika terhubung dengan Hae Soo via panggilan suara.

"Sungguh, Aku tidak apa-apa, Haneul-ah. Jangan khawatir," Dari kejauhan sana Hae Soo menyakinkan.

"Bagaimana Aku tidak khawatir, Kau saja sulit sekali dihubungi." kesal Haneul.

"Maaf membuatmu khawatir. Aku berjanji tidak akan mematikan ponselku dan akan mengabarimu tiap saat. Mianhae..." janji si putri Baek.

"Kupegang janjimu! Baik-baik disana dan tenangkan pikirkanmu.  Park Chanyeol pasti akan sembuh, araseo!" Haenul memperingatkan sang sahabat yang baru saja menghilang tanpa kabar.

"Nde, araseo, Haneul-ah! Kututup dulu, ya, ayahku menelpon."

"Eum, baiklah. Saranghae, uri Hae Soo-ya..."

"Nadoo saranghae..." pungkas Hae Soo mengakhiri perbincangan.

Haneul mengembuskan napas lega. Setelah sekian lama gusar menanti kabar Hae Soo, akhirnya sekarang ia bisa tenang. Gadis itu baik-baik saja meski sebenarnya Haneul tahu Hae Soo sangat terpukul.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boys Over Flowers EXO Vers. [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang