꽃 Episode 40 꽃

89 11 12
                                    

Semula suara gelak tawa dan pekikan khas anak-anak yang berbondong-bondong pulang melewati halaman sekolah nyaring terdengar. Bahkan suara kicau burung di luar sana sempat menjadi latar belakang pertemuan mereka. Namun begitu, ketika gadis di depannya mengatakan sebuah kalimat yang terdengar menyakitkan, semua seolah-olah mati. Senyap.

"Mari kita akhiri melodrama ini dengan penuh senyum dan saling menyemangati. Peran kita sudah berakhir." Hae Soo menyeka air mata yang keluar tanpa seizinnya sembari tersenyum tipis.

Chanyeol terkekeh singkat. Membuang pandangan sekaligus mengisi pasokan oksigen paru-parunya. "Aku melakukan kesalahan?"

Hae Soo menggeleng cepat sambil melipat bibir.

Chanyeol memejamkan mata. "Hanya karena itu Kau ingin mengakhiri kisah kita?" Ia mencoba tersenyum dan masih menenangkan hatinya, berharap apa yang Hae Soo ucapkan hanya lelucon.

"Mianhae, Aku takut kita tidak bisa saling menjaga hati dan berpaling. Aku—"

"Kau tidak percaya perasaan dan cintaku?" Chanyeol segera memangkasnya. Alasan Hae Soo sulit untuk diterima dan menyakitkan.

Hae Soo membisu. Air matanya deras mengalir, menandakan jika Hae Soo sendiri tak sanggup untuk berpisah.

"Aku percaya itu, tapi entah nanti saat berpisah jauh." Hae Soo memalingkan wajah ke samping begitu Chanyeol menatap lekat.

"Kau meragukan kesetianku?" sulit sekali Chanyeol menampik perasaan kecewa mendengar penuturan Hae Soo.

"Mungkin. Kita bersama dengan berlandaskan kebencian, rasanya sulit untuk saling mencintai dengan tulus. Aku tidak ingin kita saling berhianat suatu hari nanti." Hae Soo menarik napas. "Lebih baik mengakhirinya sekarang."

Chanyeol semakin gila dengan pernyataan Hae Soo baru saja.

Kesungguhannya selama ini tak bernilai apa-apa di mata Hae Soo. Lalu apa artinya saling membagi perasaan dan saling memahami sebelum ini? Apa benar Hae Soo menghianatinya? Sulit bagi Chanyeol berpikir logis disaat seperti ini.

"Mianhae, Chanyeol-ah..." Hae Soo pun melenggang pergi dengan cepat. Tentu bukan itu kalimat yang Chanyeol minta.

Tubuh Chanyeol kaku, tak dapat mencegah gadis itu lalu menahannya dan mempertahankan hubungan mereka. Pikirannya kalut tak tentu arah. Semuanya tidak masuk akal. Semuanya mustahil. Semua tadi mimpi terburuk yang pernah ia alami. Chanyeol mengerang keras meluapkan kekecewaannya atas permintaan Hae Soo.

•¶•

Tangis Hae Soo pecah begitu ia tiba di samping gedung yang sepi. Ia menangis sejadi-jadinya atas apa yang ia lakukan. Menyesali akan tetapi tak bisa berbuat lain setelah mengakhiri kisah cintanya yang terbilang indah nan singkat.

Mengapa harus seperti ini kisah kita? Apa aku tak ditakdirkan bahagia bersamanya? tanyanya miris. Bayangan kebahagian seakan tak mau memihaknya.

Cukup lama Hae Soo bertahan dengan tangis di tengah suhu lingkungan yang sangat dingin. Sampai ia tak menyadari tubuhnya pucat menggigil. Ia pun bangkit lalu berjalan meninggalkan tempat tersebut. Sesakit apa pun perasaannya, pekerjaan tetap poin utama. Ada beban yang harus ia pikul di pundak, tentu ia tak boleh larut begitu saja.

•¶•

Chanyeol bersandar pada dinding yang menjadi saksi akhir kisah cintanya bersama Hae Soo. Akalnya masih saja tak bisa menerima semua yang Hae Soo ucapkan. Kepalanya saat ini disesaki ribuan kata tanya, dan jawaban dari semuanya sama. Bahwa kisah itu memang sudah berakhir. Kisah cinta pertamanya berakhir secepat ini.

Boys Over Flowers EXO Vers. [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang