꽃~Episode 8~꽃

244 19 2
                                    

Chanyeol memilih tidak pulang ke hunian mewahnya dan menginap di dalam markasnya.
Ketika pagi menjelang, Park Chanyeol bangun lebih awal dari biasanya dan langsung bergegas pergi hanya dengan membasuh wajah.

Chanyeol melangkah angkuh melewati para siswa yang sudah datang memenuhi sekolah. Bangun pagi? Yeah, bagi Chanyeol saat semua siswa sudah berada di sekolah adalah waktu terpaginya untuk bangun tidur. Abaikan itu dan kita kembali pada langkah Chanyeol yang saat ini sudah berada di depan sebuah kelas.

Chanyeol tersenyum penuh maksud saat menatap tulisan nama kelas yang terpasang di atas daun pintu. Iapun kemudian masuk dan menggegerkan seluruh isi kelas.

"Park Chanyeol seonbae, ada apa Dia ke mari?"

"Apa Kita memiliki kesalahan?"

"Kenapa Oppa tampan ke sini?"

"Kuharap tidak ada apa-apa."

Semua siswa geger mempertanyakan maksud kedatangan Chanyeol yang tidak biasanya. Berbagai spekulasi dan tanggapanpun bermunculan.

"Dengarkan semuanya!" Chanyeol mengkondisikan suasana untuk diam. "Hari ini dan untuk seterusnya, jangan ada yang menyentuh Hae Soo dan orang di dekatnya." umum Chanyeol mengejutkan seluruh isi kelas.

"Dia sekarang adalah kekasihku." akunya lebih menggemparkan lagi. "Setitik saja Kalian menyentuhnya, tamat riwayat Kalian, paham?"

"Paham...." saut mereka kompak. Tak ada yang berani membantah sang pewaris tersebut, mereka hanya bisa patuh dan tunduk.

Usai membuat pengumuman yang menggemparkan, Chanyeol langsung pergi dari sana. Senyum penuh kemerdekaan mengembang, ia tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya.

"Apa-apaan ini? Mahluk miskin itu menjadi kekasih Park Chanyeol? Mustahil."

"Iya, Kau benar sekali."

Kalimat penolakan langsung terdengar selepas Chanyeol pergi. Pria itu sebenarnya mendengarkan, tapi ia memang sengaja ingin semua siswa di sana heboh seperti itu.

•¶•

"Tidak punya otak! Jerapah bodoh!" kutuk Hae Soo geram bukan kepalang usai menonton vidio yang diunggah ke laman sekolah. Ia mengepal kuat kedua tangannya, lalu berdiri mendorong kursi dengan kasar. Semua orang terkejut karena Hae Soo sampai menjatuhkan kursi tersebut. Eunri yang merasakan aura Hae Soo sedang dilingkupi emosi tidak berani menghalangi langkah Hae Soo.

Ruangan F4 yang tenang tiba-tiba saja dibisingkan oleh suara bantingan pintu yang dilakukan Hae Soo. Dua anggota yang sedang sibuk membaca buku terlonjak kaget dibuatnya.

"Jerapah bodoh, Kau bosan hidup, hah!" luap Hae Soo sudah tidak dapat menahan amarahnya. Apa lagi saat ia melihat wajah Chanyeol yang tersenyum tanpa dosa sambil duduk bersandar melipat tangan di dada.

"Kau merindukanku, Sayang?" lontaran manis itu lolos begitu saja dari bibir Park Chanyeol.

Hae Soo mendecih, lalu mencengkam erat kerah baju Chanyeol kuat-kuat setibanya di hadapan pria tersebut. 

"Hapus pengumuman itu, atau Aku akan melaporkan kejadian waktu itu!" Hae Soo mengancam.

Chanyeol terkekeh sumbang, ia tetap melipat tangan di dada. Sudut bibirnya terangkat sebelah, ia memandang remeh Hae Soo.
"Kau pikir, buktimu kuat untuk membuatku menginap di kantor polisi? Otakmu terlalu dangkal, Sayang." kata Chanyeol sarkasme.

"Kebenaran pasti akan selalu menang. Dan pasti akan ada jalan kemudahan untuk kebenaran." kukuh Hae Soo tak gentar mendengar ucapan Chanyeol yang tadi. Ia masih mencengkam erat kerah baju pria tersebut.

"Dasar, otak dangkal!" secepat kilat Chanyeol merubah posisi dan mengurung gadis tersebut dengan kedua lengan kekarnya dan tubuhnya yang menjulang. 

"Kau pernah dengar pepatah mengatakan, bahwa hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas? Ada uang, hukum bisa diatur. Kau paham maksudku, kan, Sayang?" papar Chanyeol menohok, itulah realita yang ia pahami selama ini.

Mata Hae Soo melotot sempurna, ia memandang dengki Chanyeol tanpa sepatah kata. Ia menggunakan jurusnya dan posisi mereka kembali seperti semula. Hae Soo berhasil keluar dari kekangan Chanyeol dan melumpuhkan pria tersebut.

Sementara itu, dua anggota lain yang ada hanya menjadi penonton setia. Mereka diam menyaksikan peraduan yang tengah berlangsung secara cuma-cuma bak di bioskop.

"Bahkan seekor semut dapat menumbangkan seekor gajah, Kau lupa itu?" balas Hae Soo semakin sengit. Ia memelintir tangan Chanyeol ke belakang dan menguncinya.

Chanyeol mendecih dan tergelak singkat, "Berhentilah membaca fabel, itu hanya akan membuatmu delusi." cercanya.

Hae Soo tersinggung oleh ucapan Chanyeol, ia lantas mengunci lengan Chanyeol lebih kuat. Chanyeol mengaduh kesakitan, namun ia puas dengan ucapan skakmatnya.

"Hapus pengumuman itu sekarang!" tekan Hae Soo.

"Tidak akan!" Chanyeol tak mau mengalah.

"Yak, hapus kataku!" Hae Soo setengah berteriak di dekat kuping Park Chanyeol.

"Tidak akan!" tolak Chanyeol sambil menjauhkan kupingnya.

"Kau tuli?" hardik Hae Soo, amarahnya semakin naik ke ubun-ubun.

"Kau itu yang tuli!" balas Chanyeol tak goyah dengan tekadnya.

Hae Soo kian geram dengan sikap keras kepalanya Park Chanyeol. Ia lantas memelintir lengan Chanyeol hingga si pemilik tangan mengaduh-aduh.

"Hapus tidak?" ancam Hae Soo.

"Tetap tidak ak-aaaa ... sakit, Bodoh!" Chanyeol mengumpat karena saking tidak kuatnya menahan sakit.

"Bodoh Kau bilang? Yakkkk!" Hae Soo gelap mata, tanpa ampun ia menjambak rambut Park Chanyeol dan menggigitnya.

"Yak, hentikan! Sakit, Induk Ayam!" Chanyeol memutar badan sambil mencengkram kedua tangan Hae Soo. Ia berusaha keras menyelamatkan kepalanya dari terkaman gadis buas tersebut.

Min Seok dan Sehun yang berada di lokasi tak dapat berbuat apa-apa selain hanya menyaksikan dengan miris.

"Hem." sebuah suara dehaman mengalihkan pandangan semua yang ada di ruangan ini.

"Keparat, mau apa Kau ke sini?" cela Chanyeol dengan air muka yang sengit. 

"Park Chanyeol, kendalikan emosimu!" peringat Min Seok berniat mencegah pertumpahan darah. Iapun mengode Sehun untuk juga bersiap mengantisipasi perkelahian dua insan itu.

Sementara itu, Hae Soo termangu-mangu melihat pancaran wajah Chanyeol yang memancarkan aura gelap.

"Sekarang jam pelajaran, Aku mau belajar." Kyung Soo menanggapinya dengan santai. 

Chanyeol mendecih, lalu ia melangkah mendekati Kyung Soo yang beradius 3 meter darinya. 

"Setop!" Min Seok langsung mengambil tempat berdiri menengahi mereka dengan tangan di rentangkan. "Aku tidak ingin pertumpahan darah terjadi. Kumohon, tahan amarah kalian masing-masing." pinta Min Seok sangat mengharapkan kesediaan mereka. Ia memersuasi kedua belah insan bertolak belakang tersebut.

'Kejadian seperti waktu itu? Apa mereka punya masalah besar?' batin Hae Soo bertanya-tanya. Ia masih terpatri di samping meja Park Chanyeol dan sekarang harus terjebak pada pergulatan sengit.  

"Singkirkan Keparat ini jika tak ingin ada pertumpahan darah!" perintah Chanyeol tegas.   Matanya menyala-nyala menatap Kyung Soo.

Kyung Soo bergeming di tempat, tidak ada tanda-tanda bahwa ia akan bergerak. Sisi bibirnya mengencang dan terungkit sebelah sisi.

Bibir Chanyeol menyempit diikuti mata yang melotot lebar dan alis yang menyatu ke bawah. Sekilat kemudian, suara tonjokan bersipongan di ruangan itu.

"PARK CHANYEOL!"

SkynightNa31|Revisi|2020

Boys Over Flowers EXO Vers. [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang