"Petugas Kang?" tentu Hae Soo terkejut saat tahu dokter yang memeriksanya ialah Petugas Kang.
Petugas Kang mengulum senyum kemudian berujar, "Aku terkejut mendengar kabarmu diserang kawanan pria." sambil menyiapkan alat pemeriksaan medisnya.
"Bagaimana bisa Anda tahu?" tak salah bila Hae Soo tanya demikian, ia tidak seterkenal itu sampai dokter yang nampak masih muda tersebut tahu pasal penyerangannya.
"Keponakanku tadi yang mengabari." Petugas Kang mulai memeriksa lengan Hae Soo.
"Keponakan?" Hae Soo mengedarkan pandangan, mencari tahu siapakah gerangan keponakan yang Petugas Kang bilang.
"Iya, Do-Kyung-Soo. Keponakan tunggalku." jawaban Petugas Kang kontan membulatkan pupil Hae Soo, sementara si keponakan Petugas Kang cuma menarik senyum simpul.
"Ini hanya memar ringan, tidak begitu fatal dan Kau cukup melakukan perawatan mandiri di rumah. Kemampuan bertarungmu sangat mumpuni, Aku takjub." Petugas Kang memberi acungan dua jempol usai mengecek keadaan Hae Soo.
"Tidak perlu pemeriksaan lanjut? Kau yakin dengan diagnosismu?" lontar Chanyeol merasa tak puas dan kurang yakin.
"Kau atau Petugas Kang dokternya, eoh? Berisik sekali Kau ini!" sambar Hae Soo pusing sendiri dengan si pemuda Park.
"Aku seperti ini karena mengkhawatirkanmu, dasar bodoh!" timpal si pria bongsor sewot.
Mendecak kesal, Hae Soo lebih baik geming ketimbang memperpanjang masalah.
"Tugasku selesai, obatnya akan dikirim setelah ini. Aku pergi, cepat sembuh, Baek pemberani!" ujar Petugas Kang sambil mengepal tangan tanda semangat untuk sang pasien.
"Terima kasih, Petugas Kang!" seru Hae Soo, petugas Kang yang sudah melenggang ke pintu meresponnya dengan tangan terangkat ke langit.
Tidak lama berselang kehebohan kembali terjadi, para sahabatnya datang berbondong-bondong.
"Noona!"
"Hae Soo-ya ..."
"Soo-ya ..."
"Kau baik-baik saja?"
Hae Soo kebingungan menerima pelukan dari para sahabatnya kecuali Baekhyun yang tak ikut memeluk.
"Yak, apa yang Kau lakukan?!" teriak Chanyeol hendak menyingkirkan Yixing dari tubuh sang kekasih hasil paksaannya, tapi gagal. Hae Soo dikepung peluk oleh ketiga sahabatnya dari berbagai sisi. Pasang mata mereka berlinang mengkhawatirkan Baek si pemberani. Mengalah, Park Chanyeol menjauhi ranjang Hae Soo dan membiarkan sang kekasih berbaur dengan para sahabat.
"Kau sudah diperiksa?" Haneul mengecek-ngecek tubuh sang sahabat.
"Noona terluka parah?" Yixing juga ikut menyuarakan kecemasannya.
"Aku tahu Kau pendekar, tapi tidak seharusnya Kau membahayakan nyawamu seperti ini. Hiks ... hiks ... maafkan Aku. Kalau Aku tidak marah dan membiarkanmu pulang sendiri, mungkin..." Eunri tak kuasa membendung tangis, kepalanya merunduk dalam penuh rasa sesal.
"Hei ... Aku baik-baik saja sekarang, Dokter sudah memeriksaku." Hae Soo memegang pundak Eunri, menenangkannya. Menatap satu persatu Yixing dan Haneul, menyakinkan mereka bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan. Ia sangat terharu dengan keperdulian mereka yang begitu tinggi.
"Benar?" tanya Eunri sesenggukan. Hae Soo mengangguk, lalu mengusap sisi wajah si teman sebangku.
Eunri memeluk Hae Soo sekali lagi sembari bernapas plong.
"Keluargamu sudah tahu?" lontar Haneul mengakhiri keharuan.
"Ibu tadi ke mari, tapi sekarang sudah lulang karena harus mengurus daganganya besok." ujarnya dan disepakati anggukan oleh Haneul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys Over Flowers EXO Vers. [REVISI]
FanfictionBoys Before Flowers versi Exo dengan sedikit perubahan alur dan penambahan tokoh-tokoh pendukung lain. Sudah tamat, tapi masih proses revisi. Pengunggahan ulang mengikuti suasana batin penulis.