Ny. Park menatap sengit gadis yang saat ini tengah berjalan kaki mendekati mobilnya. Tepat saat gadis itu membuka pintu dan menampakkan tubuh dengan sangat jelas, Ny. Park melempar lembaran foto ke wajah gadis tersebut.
"Benar-benar tidak punya malu!" hardik Ny. Park penuh amarah.
Sementara gadis itu yang tak lain adalah Hae Soo memumut foto yang dilemparkan di wajahnya dan jatuh berserakan.
Setelah melihat gambar dari foto itu, Hae Soo terkekeh sumbang. Kejadian saat Chanyeol memeluknya waktu itu, ternyata diabadikan oleh seseorang tanpa izin.
"Kau pikir itu lucu, hah?!" bentak Ny. Park semakin naik pitam karena Hae Soo seakan meremehkan.
"Ny. Park yang terhormat. Saya memang miskin, tapi tidak seenaknya Anda memperlakukan Saya seperti ini. Saya sudah melakukan apa yang ada minta untuk menjauhi putra kebanggaan Anda. Dan jangan salahkan saya atas foto ini. Putra Anda sendiri yang melakukannya." Hae Soo berujar penuh tekanan, terutama pada kalimat 'putra kebanggaan anda' yang merujuk pada Park Chanyeol.
Ia berusaha menahan diri bukan karena Ny. Park seorang kaya raya. Melainkan karena beliau adalah orang tua. Sejak kecil ia diajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua dan besikap sopan. Meski orang tua tersebut bersikap tak baik padanya.
"Apa katamu?! Dasar perempuan murahan tidak tahu diri!" Ny. Park tak bisa menahan amarah, memaki-maki Hae Soo dengan perkataan kasar.
"BERHENTI!" suara bariton Chanyeol menggema tak jauh dari mereka. Dia sangat marah mendengar ucapan kasar Sang Ibu pada wanita yang dicintainya.
"Chanyeol-ah?" Ny. Park kaget dengan kedatangan Chanyeol yang tiba-tiba. Hae Soo pun juga ikut terkejut.
"Jadi ... jadi selama ini Anda penyebabnya?!" bentak Chanyeol meluapkan kemarahan dahsyat pa sang ibu. Lupa akan etika kepada orang tua.
Sementara Hae Soo yang berada di sebelah Chanyeol tak kuasa membendung air mata.
"Chanyeol-ah apa maksud, Nak? Ibu .. Ibu tidak-"
"Cukup!" Chanyeol memotong ucapan Sang Ibu dengan sangat tegas. Ia lalu beralih menatap Hae Soo yang diam terisak.
"Hae Soo-ya..." lirihnya dengan seribu pertanyaan yang tak bisa ia ucapkan.
"Kau tak seharusnya membentak ibumu, Park Chanyeol," ucap Hae Soo kemudian melenggang pergi tanpa bisa ditahan Chanyeol.
"Hae Soo-ya!" teriak Chanyeol hendak mengejar gadis itu, tapi segera dicekal oleh Sang Ibu.
"Lepaskan atau Aku tak segan berbuat kasar!" ujar Chanyeol berusaha tak melebihi batas.
"Selangkah saja Kau mengejar gadis itu, akan kupastikan dia tak sanggup mendengar rahasia ayahnya." Ny. Park balas mengancam.
Chanyeol menyorot tajam wanita paruh baya yang tampil berkelas tersebut.
"Dia pasti tidak tahu jika ayahnya, adalah arsitek yang menangani proyek pembangunan gedung yang rubuh belasan tahun silam." Ny. Park menunjukkan seringai licik.
Genggaman kuat Chanyeol perlahan terurai lemah. Sendi-sendinya melemas seketika hingga ia limbung lalu jatuh tersimpuh.
"Pikir baik-baik jika ingin mengejarnya." imbuh Ny. Park dengan senyum kemenangan. Informasi tentang keluarga Hae Soo memang sangat bermanfaat.
"Aku tidak tahu apa masalahnya, tapi ayah pernah bilang jika menjadi arsitek memiliki tanggung jawab yang besar. Dan saat itu ayahku tak bisa bertanggung jawab ..."
Ingatan Chanyeol berputar mengingat perkataan Hae Soo tempo hari saat mereka kencan hari pertama. Jalannya untuk kembali memiliki Hae Soo seakan tertutup rapat kembali. Dan mungkin tak akan ada lagi celah untuk ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys Over Flowers EXO Vers. [REVISI]
FanfictionBoys Before Flowers versi Exo dengan sedikit perubahan alur dan penambahan tokoh-tokoh pendukung lain. Sudah tamat, tapi masih proses revisi. Pengunggahan ulang mengikuti suasana batin penulis.