31 • Kebahagiaan Sementara

13.3K 890 55
                                    

[Tiga Puluh Satu]

"Hewan apa yang paling dibenci oleh psikopat? Jawabannya adalah anjing. Tapi, kalau ditanya siapa yang paling gue ga suka? Jawabannya adalah lo sendiri!"
-Rena.

"Setiap manusia memiliki rasa takut. Takut untuk kehilangan, takut untuk menghadapi segala sesuatu, dan lainnya. Termasuk gue sekarang. Gue takut. Gue butuh lo."
-Chica.

🙈🙉

Chica belakangan ini menjadi tidak fokus lantaran kalimat yang berhasil dia gabungkan dari semua barang dan keanehan yang dia dapatkan.

Setiap malam, dia menjadi ketakutan sendiri. Dia takut jika akan ada pesan aneh yang masuk ke handphone-nya, lalu mengganggu pikirannya.

Walaupun dia sudah memblokir akun yang mengirimi tanda-tanda kepadanya, tapi itu tidak menutup kemungkinan apabila pengirimnya dapat membuat akun baru dan menerror Chica.

Chica menjadi suka kebangun tengah malam. Ditambah lagi, dia suka tidak bisa tidur. Semuanya seolah kaset yang rusak. Mempertunjukkan adegan awal, pertengahan, bahkan sampai puncak. Itu semua membuat Chica semakin takut.

"Ya Tuhan, kenapa semuanya bisa kayak gini? Chica kan ga pernah nyari masalah. Kenapa masalah terus ngikutin Chica? Chica enggak mau kayak gini. Chica ... Chica kangen kak Dedel ..." Chica memeluk boneka panda miliknya.

Dedel adalah panggilan sayang dari Chica untuk kakak perempuannya. Chica memang sebenarnya memiliki dua kakak. Kakak perempuan dan kakak laki-laki. Dia dilahirkan kembar bersama Gara.

Hubungan keluarga Chica tidak semulus yang dikira. Pada saat Chica berumur 10 tahun, Chica harus mengikhlaskan kakak perempuannya agar bisa hidup bersama ibunya di luar negeri.

Sementara dengan Chica dan Gara, mereka tinggal di Indonesia bersama dengan ayahnya. Ayah mereka sibuk bekerja di luar kota. Oleh karena itulah, mereka kadang begitu asing dengan ayah mereka sendiri.

"Kak Dedel ... kak Dedel gimana kabarnya di sana? Semoga kak Dedel baik-baik aja kan? Chica kangen banget sama kak Dedel! Bang Gara pasti kangen juga sama kak Dedel! Kak Dedel baik-baik ya!"

Chica memeluk foto dirinya bersama kakak perempuannya. Adelia Adiba.

Tok! Tok! Tok!

"Eh, sebentar ya!" Chica menghapus air matanya. Dia membereskan kasurnya agar terlihat lebih rapi terlebih dahulu. Tak lupa, dia juga menyimpan foto kakak perempuannya juga.

Chica penasaran siapa yang tadi mengetuk pintu kamarnya. Dia ingin membuka pintu kamarnya. Tapi, disaat dia ingin sudah memegang gagang pintu, dia malah menemukan origami yang terlipat dua.

Chica mengambil origami yang terlipat dua itu. Dia membuka pintu kamarnya. Tapi tidak ada orang satu pun. Chica menutup pintu kamarnya kembali. Dia membawa origami itu ke tempat tidurnya.

"Jangan-jangan ini bagian terrornya lagi? Kalau emang ini bagian dari terrornya, orangnya pasti ada di sekitar sini. Atau jangan-jangan, salah satu dari yang tinggal di sini? Tapi, siapa dong?"

Chica membuka origami yang terlipat dua itu. Dia mengkerutkan dahinya.

Kebahagiaan lo itu cuman sementara. Sama kayak waktu gue kasih barang-barang ke lo. Awalnya lo seneng, akhirnya?

Hey, Chica! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang