[Sembilan]
Ps : lagu di mulmed diputer ya biar dapet feelnya :)
~~~
"Jangan malu jomblo. Yakali Ferrari lakunya secepet Avanza."
-Chica.🙈🙉
Chica sedang duduk di kantin bersama dengan Jafar dan Steva. Chica memakan bekalnya yang dibawa dari rumah untuk menghemat uang jajan.
Dari arah lain, ada seorang laki-laki yang menghampiri meja Chica dan ingin duduk di samping Chica.
Kejadian yang membuat orang-orang mengkerutkan dahi itu tidak sampai di situ saja. Entah hanya Chica saja yang merasakan keanehan orang di sampingnya itu, Qio.
Entah ilmu apa yang digunakan oleh Qio, keadaan kantin tiba-tiba senyap oleh karena satu tepukan Qio. Tidak ada satu orang pun yang berbicara, bergosip, dan lain-lain.
Qio yang membawa gitarnya ke kantin, mulai memetik senar-senar gitarnya sambil bernyanyi.
"Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapapun itu🎶"
"Semakin ku lihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saatku melihat senyummu🎶"
"Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku🎶"
Qio tiba-tiba menyerahkan gitarnya kepada teman-temannya. Kini, giliran teman-temannya yang memetik gitar dan mengalunkan lagunya dengan pelan. Qio menarik nafasnya sejenak.
Qio menarik tangan Chica untuk berdiri di hadapannya. Qio memegang tangannya Chica dengan lembut.
"Cha, bohong kalau misalnya gue bilang, gue ga terpesona sama seukir senyuman lo yang indah."
"Bohong juga kalau misalnya gue bilang, lo ga berhasil luluhin hati gue."
"Cuma lo. Ya, cuma lo yang berhasil membuat hati kecil gue berdegup dengan kencang pas gue ngeliat lo."
"Cuma lo yang bisa bikin hobi gue berpaling, dari main basket ke diam-diam melihat ukiran senyum lo."
"Cuma lo, Cha. Sekali lagi, cuma lo."
"Gue tau gue bukan cowo romantis, yang bisa nyiapin segalanya buat cewe di hadapannya baper."
"Gue tau gue bukan cowo impian lo, yang bisa ngelakuin segalanya buat lo seneng. Tapi, gue bakal berusaha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Chica! [Completed]
Fiksi RemajaDipersatukan dalam permainan dengan pemain yang sudah jelas memiliki sifat saling bertolak belakang. Si dingin yang hampir tak bisa dibedakan dengan dinginnya es di Kutub Utara dan si cerewet yang selalu berpidato. Bukan permainan kecil-kecilan bia...