[Empat]
"Sebenernya, siapa sih dibalik semua ini? Please ya, jangan buat gue pusing buat mikirin ini. Cukup berbagai mata pelajaran aja yang buat gue pusing tujuh keliling."
-Chica🙈🙉
Sedari kemarin, Chica telah membuat daftar-daftar nama untuk melakukan penyelidikan dan menjalankan aksinya. Chica membuatnya dengan teliti. Dia tidak mau ada satupun yang tertinggal akibat kecerobohannya.
Nama-nama para tersangka :
1. Qio Machasero 11 IPA 5
2. Quero Henderson 10 IPS 3
3. Qila Guena 12 IPA 71. Qio Machasero 11 IPA 5
Ciri-ciri :
- Cowok/ laki-laki.
- Manusia yang bernafas menggunakan hidung dan mulut.
- Rambut hitam dan tinggi.
- Wakil eskul basket.2. Quero Henderson 10 IPS 3
Ciri-ciri :
- Cowok/ laki-laki.
- Manusia biasa yang mempunyai kelebihan dan kekurangan.
- Adek kelas ganteng. Tapi sayangnya, Chica kurang suka berondongan.
- Ikut eksul paduan suara.3. Qila Guena
Ciri-ciri :
- Cewe/ perempuan.
- Kakak kelas yang playgirl soalnya mantannya bertebaran mulai dari adek kelas, seangkatan, sampai kakak kelas pun ada.
- Ketua eksul voli dan piano.
- Ketua genk Princess.Semangat, Chica! Gue pasti bisa, nemuin orang yang nyogok TK, SD, SMP sampe masuk SMA ini! batinnya.
🙈🙉
Sepanjang pagi ini, Chica selalu berjalan berendap-endap, lalu bersembunyi. Seperti saat ini, dia sedang bersembunyi di bawah meja makan kantin yang sedang di tempati oleh Qio Machasero.
Chica berusaha menguping percakapan antara Qio dan teman-temannya.
Sebenarnya, tadi Chica ke kantin karena dia ingin mencari Steva. Tetapi, dia berhasil mendengar percakapan Qio dan teman-temannya kalau mereka akan duduk di meja nomor 4.
Oleh karena itu, Chica saat ini bisa berada di bawah meja nomor 4. Untungnya, mejanya beralaskan kain sehingga Chica tidak terlihat.
Untung gue body goals serta langsing. Jadi, gue muat-muat aja kalau nyempil buat sembunyi. Hihi! batinnya.
"Aduh!" Chica tidak sengaja bersuara ketika kaki salah satu temannya Qio mengenai Chica. "Suara apaan, tuh?"
"Suara yang lain kali. Di kantinkan bukan cuma ada kita-kita aja. By the way, gimana hubungan lo sama Rafa?"
Qio yang ditanya, menyunggikan senyumnya. "Seperti biasalah hubungan gue sama dia, kayak ga tau aja. Tapi santuy aja, bentar lagi juga dia yang kenapa-kenapa."
Setidaknya, Chica masih bisa menghela nafas lega dengan pelan agar tidak kembali ketahuan.
Hampir aja gue ketahuan. Eh, tapi, kok ada nama Rafa ya? Emang Rafa ada hubungan sama Qio? batinnya. Chica menaruh rambutnya disela telinganya untuk mendengar percakapan Qio dkk dengan lebih jelas.
"Gimana caranya coba?" Qio kembali tersenyum. Menunjukkan sederet gigi putihnya. "Liat aja nanti. Cabuy yuk!"
Setelah Qio dkk pergi dari kantin, Chica keluar dari tempat persembunyiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Chica! [Completed]
Fiksi RemajaDipersatukan dalam permainan dengan pemain yang sudah jelas memiliki sifat saling bertolak belakang. Si dingin yang hampir tak bisa dibedakan dengan dinginnya es di Kutub Utara dan si cerewet yang selalu berpidato. Bukan permainan kecil-kecilan bia...