Joey kembali memeriksa beberapa berkas di ruangannya.
"Ini jam istirahat. Istirahatlah dulu."
"Iya, sebentar lagi."
"Oh iya, besok ulang tahunmu? Acaranya dimana?" Rendra menanyakan rencana Joey sambil memainkan game dihandphonenya. Dia tiduran di sofa ruang kerja Joey.
"Sebenarnya aku tidak ingin mengadakan pesta tapi teman-teman takkan setuju. Mereka pasti menyerang apartementku lagi. Kau datang saja kesana!"
"Ini untukmu." Rendra memberikan amplop yang sejak tadi dibawanya pada Joey.
"Apa ini?" Joey mengambil amplop yang diberikan Rendra. Membolak-balikannya mencoba menebak isinya.
"Itu hadiah ulang tahunmu!"
"Amplop? Apa isinya?" Joey hendak membuka amplop itu tapi Rendra melarangnya.
"Eits, jangan buka sekarang. Buka saja besok setelah pestamu. Janji antara pria. Jangan dibuka sebelum waktunya."
"Ah...itu terlalu berlebihan." Joey menyimpan amplop itu dilaci meja kerjanya.
"Lakukan saja seperti apa yang aku bilang atau kau akan menyesal."
"Iya, janjiku bisa dipercaya. Oh iya, kapan kau akan mengenalkan pacarmu padaku?"
"Pacar?" Rendra tak percaya dengan apa yang ditanyakan Joey.
"Kau kira aku tak tahu?"
"Kau memata-mataiku?"
"Jadi itu benar?" tanya Joey.
"Jadi itu benar?" Rendra balik bertanya.
"Apa?" Joey mengalihkan perhatiannya ke Rendra dan menghentikan pekerjaannya,
"Jadi benar kau memata-mataiku?"
"Tidak, jadi benar kau punya pacar?"
"Kau akan tahu besok."
"Hahaha...astaga....akhirnya kau menggandeng seorang wanita." Joey nampak tertawa, tetapi dalam hati dia berdoa agar wanita yang akan dikenalkan sebagai pacar Rendra bukanlah Egi.
"Maksudmu aku tidak pernah bersama wanita?"
"Bukan begitu. kau telah lama sendiri, jadi saat kau telah bersama seseorang itu pertanda baik." Joey nampak antusias. Dan tetap berkata dalam hati. Jangan Egi. Bukan Egi.
"Lalu bagaimana denganmu? Kau juga sedang sendiri. Sampai kapan akan terus sendiri? Tidak akan menikah?"
"Aku akan menikahinya jika aku sudah yakin. Dan dia juga yakin kepadaku. Tidak perlu pacaran."
"Siapa? Wanita mana yang akan mau kau nikahi begitu saja?"
"Aku yakin ada." Joey tersenyum tenang. Padahal ada hal mengganjal di hatinya, dia masih berharap wanita yang akan dikenalkan Rendra sebagai pacarnya bukanlah Egi.
"Keyakinanmu itu yang membuat wanita terluka." Rendra menanggapi keyakinan diri Joey.
Joey terdiam sejenak. "Dia pasti mengerti. Jika dia benar-benar mencintaiku. Suatu saat dia pasti mengerti dan kembali padaku."
Jawaban Joey membuat suasana hening. Rendra tersenyum puas mendengar jawaban Joey.
Buktikan dan rebut dia dariku. Jawab Rendra dalam hati.
***
Malam itu, Apartement Joey begitu ramai. Teman-temannya datang berkumpul merayakan ulang tahun Joey. Saat itu pukul 21.15, Rendra datang bersama seseorang. Dan betapa terkejutnya Joey saat tahu tangan yang digenggam Rendra adalah tangan Egi. Joey merasa jantung dan hatinya ditikam. Dunianya seakan runtuh, apa yang ditakutinya menjadi kenyataan.
"Maaf, apa aku terlambat? tanya Rendra dengan tetap menggenggam tangan Egi.
"Tidak, kau datang tepat waktu." Joey mencoba menyembunyikan keterkejutannya.
Egi hanya melemparkan senyum tipis padanya tanpa berkata apapun. Egi nampak cantik menggunakan lace midi dress berwarna lavender.
"Ambillah minum, nanti aku menyusul. Ingat jangan minum yang aneh-aneh. Aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi," kata Rendra pada Egi dengan mesra.
Egi menurut. Dia pergi mengambil minuman dan memberikan waktu pada Joey dan Rendra untuk berbicara.
Rendra berdiri di depan Joey, karena tahu Joey ingin berbicara dengannya. "Sepertinya kau ingin membicarakan sesuatu padaku?"
"Apa-apaan ini?" tanya Joey dengan ketus. "Jika ini rencanamu untuk mengerjaiku, ini benar-benar tidak lucu." Joey duduk bersandar di tepi meja yang diletakkan disalah satu sudut ruangan. Rahangnya mengeras. Dia mengepalkan tangannya mencoba menahan luapan amarahnya.
Rendra melihat ekspresi Joey yang tidak suka melihat dia datang dengan Egi. Dengan santai Rendra menjawab pertanyaan Joey. "Aku tidak bercanda. Egi pacarku."
Joey diam. Matanya memerah. Rendra menepuk bahu Joey. Tapi Joey menepisnya. "Ayolah ini ulang tahunmu tidak usah tegang seperti itu. Bukankah kau tidak mencintainya? Jadi tidak ada masalah jika kini dia bersamaku. Kau bisa pilih wanita lain yang lebih pantas untukmu. Bagiku, wanita yang pantas untukku adalah Egi." Rendra meninggalkan Joey yang masih diam. Dia memilih pergi menghampiri teman-temannya.
Joeymasih berdiri disana tanpa sekejappun mengalihkan pandangannya dari Egi danRendra. Kecurigaannya selama ini benar. Apa yang di katakan oleh mata-matanya jugabenar. Mereka memang ada hubungan tapi bagaimana mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma Rasa Cinta
RomanceEgi, seorang gadis cantik yang egois bertahan mencintai Joey yang jelas tidak mencintainya. Benarkah dia tidak mencintainya? Ataukah dia hanya tidak menyadari cinta itu karena masih terikat akan masa lalunya? Ketika satu persatu kebenaran terungka...