Park

7.7K 1K 26
                                    

"Kau serius ingin pergi sendiri?"

Jungkook mengangguk mantap.

"Setidaknya ajak Wonpil bersamamu."

"Aku harus menjaga motel, noona," sahut bocah itu dari balik meja resepsionis.

"Aku ingin menjelajahi Prancis sendiri," ucap Jungkook mengulang kembali perkataannya beberapa waktu lalu.

"Oke, tetapi perhatikan barang bawaanmu, di sini banyak pickpocket."

Jungkook lagi-lagi mengangguk.

Pemuda itu kemudian melambaikan tangan dan keluar pergi menjauhi motel entah ke mana.

"Noona, katanya kau ingin belajar Bahasa Prancis bersamaku, ayo!"

Hanna duduk di salah satu bangku di ruangan bebas itu, "Apa ia akan baik-baik saja? Wajahnya mengatakan sebaliknya."

Wonpil berjalan ke arah bangku sebrang Hanna yang dibatasi oleh sebuah meja bundar berukuran sedang.

"Noona menyukai laki-laki bergigi kelinci itu?"

Hanna menggeleng, "Tidak, aku hanya menghawatirkannya, ia terlihat tak baik sejak semalam."

Hari ini adalah hari ketiga Jungkook berada di Prancis, dan mereka sudah sempat berkeliling sampai ke Mont Saint Michael yang berjarak lumayan jauh dari tempat mereka saat ini.

"Mungkin ia kecewa karena tak sempat membeli wine di sana? Harganya kan sangat murah di sana."

"Tak mungkin sesederhana itu," ucap Hanna sambil mengacak rambut Wonpil, kemudian bangkit berdiri.

Hanna mengangkat tasnya dan menyelempangkannya di bahu, "Aku akan pergi ke tempat bosku untuk mengambil beberapa contoh desain, kau ingin menitip sesuatu?"

"Tak jadi belajar? Oke, tapi bila kau berbaik hati, kau boleh membelikanku buku resep ma-"

"Wonpil! Ibu bisa mendengarmu dari dalam sini, jangan merepotkan noona!"

Wonpil meringis mendengar teriakan ibunya dari dalam pantry.

Hanna terkekeh melihat reaksi Wonpil tersebut.

"Aku akan memebelikanmu majalah kuliner edisi bulan ini, tenang saja," bisik Hanna pelan agar hanya mereka berdua yang dapat mendengar pembicaraan tersebut.

Wonpil sangat suka memasak. Ia bercita-cita membangun restoran besar di tengah kota Prancis suatu hari nanti.

Hanna kemudian mengacak rambut Wonpil sekali lagi sebelum beranjak dari motel tersebut dan pergi ke rumah bosnya.

Ia bisa saja pergi ke sana menggunakan bus atau transportasi umum lainnya, tapi cuaca hari ini tak begitu dingin dan juga salju belum turun di luar, maka itu ia memilih untuk berjalan kaki.

Salah satu jalan pintas ke rumah bosnya itu adalah melewati taman kota, sekedar memotong jalan agar ia dapat cepat tiba di sisi sebrang tanpa memutar lebih jauh.

Saat melewati taman kota, ia sempat menengok ke sana kemari untuk sekedar melihat-lihat, tetapi sesuatu menarik perhatiannya seketika.

"Jungkook?" gumamnya pelan saat melihat Jungkook sedang duduk dan berbicara dengan seorang pria berwajah khas orang Asia.

Hanna hendak mendekat ke arah mereka, karena takut bila Jungkook sedang ditipu oleh seorang pickpocket.

Tak lama kemudian, Jungkook bangkit dari tempat duduknya.

"Astaga!" seru Hanna sedikit kencang, tetapi tak mampu membuat kedua pemuda itu menoleh.

Bagaimana ia tak memekik keras saat melihat Jungkook tiba-tiba menonjok pemuda itu dengan keras.

Apa karena ini ingin sendiri? batin Hanna bertanya-tanya.

Jungkook beranjak pergi dari tempat itu dengan cepat, tetapi pemuda yang Jungkook tonjok mengikutinya.

Hanna melangkahkan kedua tungkai kakinya yang sudah bergetar untuk mengikuti kedua pemuda itu.

Jelas ia syok. Ia tak pernah melihat Jungkook marah atau bahkan berbuat kasar sebelumnya.

"Jungkook, tolong bicaralah padaku!" seru pemuda yang tak Hanna kenali menggunakan Bahasa Korea.

Jungkook tetap berjalan, malah semakin mempercepat langkahnya.

Hanna masih mengekori mereka berdua, sampai ia melihat bahwa pemuda asing itu berhasil mengejar Jungkook dan memegang pundaknya.

"Jung-"

"Pergi! Kau bahkan tak malu untuk menampakkan wajahmu lagi, huh?!"

Pemuda asing itu kembali memegang pundak Jungkook, berusaha agar mereka dapat berbicara.

"Pergi!" pekik Jungkook dengan lantang sambil mendorong pemuda itu dengan keras.

Laki-laki itu kehilangan keseimbangannya dan terjatuh di jalan raya bertepatan dengan sebuah mobil kecil yang melaju dengan kencang.

Hanna menutup mulutnya seketika.

Orang-orang yang berada di sana otomatis mengerumuni laki-laki yang baru saja menjadi korban kecelakaan itu.

Jungkook sama kagetnya dengan Hanna.

Dengan cepat ia membelah dan masuk ke dalam kerumunan.

Hanna berlari menghampiri Jungkook saat lampu penyebrangan berwarna hijau.

Ia masuk ke dalam kerumunan dan melihat Jungkook sudah terisak sambil berteriak untuk memanggil ambulans. Jungkook memeluk tubuh pria itu dengan erat.

"Someone please call the ambulance!! Taehyung-ah, maafkan aku! bertahanlah."




Any taekook shipper out here? ??hehehe

Hang in there, flashback will end after one more chap!

Thankyou for your vote and comments!
Enjoy reading!
-Berryl

AUTUMN WHITE LIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang