Eve

8.3K 1.1K 58
                                    

Kecanggungan yang menguar di ruangan itu tak kunjung padam.

"Jena."

Akhirnya Taehyung berbicara.

Gadis itu memiringkan kepalanya ke samping, menunggu kelanjutan dari ucapan Taehyung barusan.

"Aku minta maaf."

Jena mengangguk mengerti, "Kau tahu, seharusnya bukan kau yang meminta maaf. Banyak rahasia dariku yang bahkan akan membuatmu tercenggang."

Taehyung melonggarkan genggamannya pada jemari Jena, kemudian menjauhkan badannya.

"Seperti?" tanya Taehyung.

Jantungnya sedikit berdetak lebih kencang menunggu kelanjutan ucapan Jena.

"Jungkook adalah tunanganku?"

"Jungkook?"

Jena mengangguk, "Jungkook sahabatmu."

Taehyung melepaskan tangannya dari jemari Jena, kemudian menatap perempuan itu tak percaya.

"Kau pasti bercanda."

Jena hanya diam sambil menatap Taehyung, membiarkan pemuda itu memproses kalimat yang ia lontarkan barusan di dalam pikirannya.

"Awalnya aku juga tak tahu saat kau bercerita tentangnya di Jeju, sampai akhirnya aku mengetahuinya dari Hanna."

"Hanna? Gadis sialan itu?"

"Hei jaga ucapanmu!" Jena memukul keras bibir merah milik Taehyung tersebut.

"Aduh!" rintih Taehyung sambil mengusap bibirnya.

"Hanna tak pernah berniat jahat padamu. Lagipula bila kau tetap bersamanya waktu itu, kau tak mungkin ada di sini bersamaku saat ini, bukan?"

Pikiran Taehyung terbuka setelah Jena mengatakan hal tersebut. Ini semua tak pernah terpikirkan olehnya. Mulai dari Hanna, pertunangan yang tak ia inginkan, sampai kejadian beberapa minggu yang lalu.

Ia tak akan berada di sini saat ini bila semua itu tak ia lalui.

"Cobalah menemuinya setelah pulang dari sini, oke?"

Jena hanya ingin Taehyung mengetahui semuanya, dan... mungkin memaafkan perbuatan Hanna.

"Oke. Aku akan menemuinya demi mu."

Jena tersenyum senang, kemudian membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan hendak turun dari ranjangnya.

Dengan cepat Taehyung berdiri, kemudian berlari kecil ke sisi ranjang yang lain untuk membantu Jena.

"Hei, hei. Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Taehyung sedikit panik.

"Ayo kita menuntaskan tur kita di New York!"

Autumn White Lies

"Jena lihat ini!" seru Taehyung yang sudah mendahului langkah Jena menuju ke salah satu lukisan di museum tersebut.

Jena hanya berjalan pelan sambil mengekori Taehyung dari belakang. Persis seperti seorang ibu yang membawa anaknya rekreasi.

Jena tak pernah tahu bahwa Taehyung sangat menyukai seni sebelumnya, tetapi tadi saat ia mengajaknya ke Museum of Modern Art, mata Taehyung membulat seakan itu adalah sesuatu yang memang ia idam-idamkan.

"Pelan-pelan Taehyung, kau bahkan bisa ke sini tiap kali kau ke New York."

"Tetapi akan berbeda bila aku ke sini sendiri," balas Taehyung yang sudah kembali berada di samping Jena.

AUTUMN WHITE LIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang