Taehyung membantu Jena untuk mencuci rambutnya pagi ini di wastafel kamar inapnya.
"Sena-ya, setelah ini apa?" tanya Taehyung sambil terus memainkan rambut Jena yang sudah basah terkena air tersebut.
Jena menatap Taehyung, "Conditioner."
Taehyung mengangkat satu persatu botol yang tadi ia beli di minimarket bawah. "Ini?" tanya Taehyung sambil menyodorkan sebuah botol.
Jena menggeleng, "Itu shampoo. Bukannya tadi kau memakaikanku itu?"
Taehyung menggaruk kepalanya. "Sepertinya ... bukan."
Jena mengangkat kepalanya panik membuat bagian belakang bajunya basah, lalu melihat perlengkapan yang tadi Taehyung gunakan padanya.
"Taehyung!!"
Taehyung menjauhkan dirinya dari Jena yang sepertinya sedang meledak tersebut.
"A-apa?" tanya Taehyung tergagap.
"Itu bleach shampoo!"
Taehyung yang tak mengerti kemudian menggaruk kepalanya, "Iya, itu shampoo kan. Lalu apa masalahnya?"
Untungnya gerakan tangan Jena di batasi oleh selang infus yang tertancap pada tangan kanannya. Bila tidak, pastinya Taehyung sudah dihabisi oleh gadis yang sedang memikirkan nasib rambutnya tersebut.
"Warna rambutku jadi pirang Taehyung-ah!" Jena menunjuk botol bleach shampoo tersebut, kemudian memegang rambut basahnya.
"Ehehehe, i-iya."
"Aduh bagaimana ini? Apa di sekitar sini ada salon?"
Taehyung membuang nafasnya pelan, "Penerbangan kita sekitar empat jam lagi, mana mungkin bisa ..."
Jena memang sering kali mengecat rambutnya, tetapi bukan begini caranya. Kemudian sebuah ide muncul di kepalanya.
"Kalau bagitu, pakai itu di rambutmu juga," titah Jena.
Taehyung melonggo, "Y-ya mana bisa begitu!"
"Apanya yang tak bisa?"
Taehyung menggelengkan kepalanya, "Saat tiba di Seoul, aku akan langsung mengantarmu ke salon."
"Yasudah, sekalian saja denganmu."
Mereka terus berdebat selama kurang lebih setengah jam di dalam kamar mandi tersebut. Taehyung menggelengkan kepalanya secara terus menerus ketika Jena menyuruhnya untuk memakai bleach shampoo tersebut.
Sampai akhirnya, Taehyung mengalah dan membilas rambutnya dengan bleach shampoo tersebut juga.
Beberapa saat kemudian, pintu kamar mandi terbuka.
"Puas?" tanya Taehyung yang baru keluar dari kamar mandi tersebut pada Jena yang sudah berada di atas ranjang dan sedang menertawainya.
Taehyung mengerucutkan bibirnya, "Ya, apa aku terlihat lucu?"
Jena tak menghiraukan pria itu dan tertawa sedikit lebih keras ketika melihat muka Taehyung yang dibuat-buat.
"Aish, lihat saja. Aku jadi jelek, kan!"
Jena menghentikan tawanya, lalu menggantikannya dengan sebuah senyuman lebar.
"Tidak Tae. Kau tampan." Jena langsung menutup mulutnya.
Ia merutuki dirinya sendiri karena kelepasan dan berkata seperti itu. Taehyung yang melihat tingkah laku Jena pun lupa akan rambutnya yang sudah berubah menjadi pirang tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
AUTUMN WHITE LIES
FanfictionSaat musim gugur, semua orang mempunyai kisahnya masing-masing. Begitu pula dengan Jena, yang kisahnya entah berakhir bahagia atau bahkan terlupakan. ©seoulatnight 2017