MEMBUKA OPINI

Hal-Hal Yang membuat orang terlihat malas

Malas adalah keadaan hati yang mempengaruhi suatu tindakan dari seseorang sehingga sulit melakukan sesuatu.

Pembahasan dari sudut pandang yang berbeda dari orang malas dan berikut di antaranya:

1. Membuka sepatu tanpa tangan.
Yang di maksud dalam hal ini adalah saat seseorang masuk ke dalam rumah tetapi membuka sepatu tidak menggunakan tangan dan memilih membukanya dengan menginjaknya. Pandangan seseorang saat melihat hal seperti ini adalah orang tersebut adalah orang malas, mungkin tidak semua orang tapi kebanyakan orang berasumsi bahwa orang seperti itu malas. Jika menilai dari segi yang berbeda, membuka sepatu tanpa tangan baik untuk kebersihan karena tangan tidak menyentuh sepatu yang banyak terdapat debu atau kuman. Ke-efisienan waktu juga yang mempengaruhi orang melakukan hal itu dimana tangannya di gunakan untuk membuka pintu. Dampak yang di alami saat melakukan hal ini adalah sepatu yang di gunakan rentan rusak. Tapi apa manfaatnya dari sepatu yang sudah ruasak, manfaatnya yaitu perputaran ekonomi untuk rakyat kecil seperti tukang jahit sepatu mendapat rejeki saat sepatu robek, atau jika orang yang memiliki kebiasaan seperti ini mempunyai ekonomi cukup, ia akan membeli sepatu baru. Toko sepatu juga ikut mendapat dampaknya. Jadi hal yang tidak di sadari ini  menimbulkan efek yang berguna jika dipikirkan dengan mengakar. Bagaimanapun ke-malasan seseorang ialah suatu hal yang tidak seharusnya kita hakimi atau di pandang jelek karena itu adalah suatu kebiasaan yang mengikat banyak hal dalam kehidupan seseorang entah itu rasa percaya diri, kenyamanaan dan ke senangan, selama itu di batas wajar dan tidak merugikan orang lain.

2. Bangun kesiangan.
Pada peristiwa ini ada begitu banyak hal yang mengarah kepada ke malasan seperti tidak disiplin dan banyak hal lain yang di anggap negativ. Coba kita pikirkan secara objektif tentang peristiwa ini, tidur adalah langkah awal dari persepsi bangun kesiangan, tidur adalah kebutuhan setiap manusia yang bersifat teratur dan baku. Namun, tidur sebenarnya adalah hal yang tidak seharusnya teratur. karena setiap manusia tidur tidak selalu sama dengan manusia lain oleh sebab itu karena perbedaan dari orang  kebanyakan ini bangun kesiangan merupakan hal yang di anggap tidak baik padahal waktu yang di tempuh untuk tidur sama. Untuk menegur orang yang bangun kesiangan sebaiknya jangan melampaui batas sebab apa yang kita anggap baik ini sudah melanggar batas kenyamanan seseorang, ini adalah salah satu pengaruh kecil yang berdampak besar, sebab dari hal seperti ini orang yang mempunyai kebiasan bangun siang sudah tidak di nilai lagi hanya sebatas kebiasan namun mencakup semua hal seperti sifat dan tingkah lakunya akan selalu di pandang sebelah mata ( tidak baik).

3. Menggunakan pakaian kusut di waktu sekolah atau kerja.
Pada hal semacam ini pengaruh perbandinganlah yang memicu adanya persepsi ini. Jika saja di dalam lingkungan sekolah siswa yang menggunakan pakaian kusut penggunanya lebih banyak dari siswa yang pakaiannya rapi mungkin saja anggapan untuk orang malas akan terkesan keren. Baju yang kusut selalu di kaitkan dengan orang yang malas menyetrika tapi apakah seseorang itu malas metrika? Bisa saja orang dengan pakian seperti itu tidak memiliki setrika. Andai  orang yang menggunakan pakaian kusut itu orang yang memiliki setrika saya rasa pasti akan merespon dengan biasa saja coba yang kita hakimi itu tidak memiliki setrika mereka akan mendapat tekanan mental yang tidak secara langsung namun akan berdampak lagi di lingkungan keluarga  di mana desakan untuk memiliki setrikan akan di layangkan ke kelurga. Menurut says sebaiknys jika ingin menegur sesutu cobalah mulai mengutarakannys secars langsung jangan membicarakannya di belakang mereka( si pemakai baju kusut).

Kesimpulan: mulailah belajar untuk mengetahui sesuatu hal dengan objektif dan tidak melibatkan kebiasaan dari seseorang karena hal yang mencakup tentang manfaat tidak selamanya bersifat teratur.