Indonesia 2018

67 3 0
                                    


Di tahun 2018 Indonesia mengalami masa yang sedikit sulit akibat berbagi isu yang berkembang dari rentetan kejadian bencana hingga ke ranah politik. Semua kejadian yang menimpa bangsa Indonesia di tahun 2018 memberikan imbas terhadap seluruh masyarakat dalam menyikapi segala sesuatu hingga sikap antisipasi dari berbagai kalangan masyarakat untuk memperbaiki kualitas diri. Berita Hoax seakan menjadi makanan sehari-hari, demi suatu eksistensi suatu kepentingan tertentu dalam literatur masyarakat dan lingkungan pemerintah. Dengan keadaan yang serba sensitif seakan alam pun ikut enggan dengan apa yang di alami bangsa ini di tahun 2018, mulai dari gempa Lombok, jatuhnya pesawat Lion air JT 610, tsunami palu hingga tsunami Banten. Hal-hal yang menakuti bangsa Indonesia menjadi semakin beragam, bukan saja persoalan politik, bencana alam menjadi sorotan utama bagi publik. Semua hal berusaha untuk dikaitkan dalam isu apapun entah rencana siapa atau siapa yang mengingingkan suatu isu menjadi penting bagi publik. Setelah 73 tahun merdeka apa yang di alami di tahun 2018 sepertinya menjadi suatu proses untuk mendewasakan bangsa ini   menuju suatu kedaulatan. Moment di tahun 2018 ini menjadi suatu langkah tepat untuk mengoreksi keadaan bangsa ini agar di kemudian hari pentingnya persatuan bisa dirasakan betul dengan pemahaman jika suatu bangsa mengalami perpecahan maka apa yang di cita-citakan bangsa ini akan sulit terealisasi. Kesadaran menjadi sulit di tahun 2018 ini:  akan persatuan yang belum tumbuh di hati masyarakat karena berbagai alasan yang setidaknya bersifat relatif, sehingga apa yang di harapkan oleh publik sudah di tentukan oleh para politisi, akibatnya ketika publik mengalami perbedaan pandangan, hal ini tentunya menjadi acuan para politisi merangkul sekelompok masyarakat  yang memiliki kesamaan padangan untuk bangsa ini. Tidak salah jika masyarakat memilki pandangan yang berbeda tetapi kecenderungan dari masyarakat kita di tahun 2018 ini seolah gemar sekali saling membenci dan berdebat tentang segala hal. Seharusnya Sikap kebijakansanaan yang harus kita tekankan agar bangsa ini menjadi damai yang  tercantum  dalam sila ke - 3 dari Pancasila.  Presiden Soekarno pastinya  sudah memikirkan hal ini dari berpuluh-puluh tahun yang lalu karena bung Karno sangat mengerti betul sifat manusia Indonesia. Sejenak jika kita melihat sejarah bangsa ini tentunya kesadaran akan timbul bahwa penjajahan yang di alami di masa lalu terjadi bukan hanya persoalan intelektualitas yang rendah, melainkan sikap masyarakat pada waktu itu belum seutuhnya bersatu. Mari genggam tangan masing-masing untuk tidak menunjuk siapapun yang salah dalam memandang bangsa ini tetapi saling menghargai dan merangkul segenap jiwa dan raga.

MEMBUKA OPINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang