Dunia tanpa tertawa

113 0 0
                                    

Menghimpun pergulatan yang terjadi di dunia ini  mampu membuka dugaan kita tentang semesta apakah separuhnya di nikmati atau hanya di hargai. Kita dapat terluka karena suatu perasaan yang tidak di harapkan, begitupun sebaliknya mampu tertawa dengan sesuatu yang tidak di harapkan. Pancaran emosi yang keluar dari lingkaran kegemaran akan berbanding lurus dengan tingkat sikap yang di tunjukan oleh manusia di sekitar. Kita tidak mungkin bisa tertawa di dalam lingkungan yang menyedihkan karena pesona yang akan di tampilkan tidak dapat di rasakan secara normal. Dalam dunia ini jika terus menerus mencari tentang kesalahan atau kegelisahan, hal ini tentunya akan membuat kemurungan itu cenderung tiba dan rasa bahagia akan tertutup dusta. Dunia tanpa tertawa seolah dapat terjadi ketika semua permakluman selalu di usahakan menjadi keharusan sehingga kita tidak dapat lagi memandang mana yang membahagiakan dan menyedihkan saat apa yang ada di depan mata di hindari demi sesuatu yang di anggap berarti. Cara kita melihat dunia ini adalah bagaimana keberlangsungan hidup ini akan berjalan membahagiakan atau menyengsarakan. Seperti saat hutan di tebang secara liar, orang-orang akan mulai menganggap itu sebagai perbuatan kriminal yang akan membuat kerusakan pada hutan. Secara tidak langsung apa yang dapat di hasilkan dari pohon yang di tebang tersebut tidaklah berguna hanya karena melihat hutan yang rusak dan mengakibatkan rentan terjadi bencana, mungkin hal itu salah atau tidak baik tapi hal ini memanglah harus terjadi demi manusia yang masih ingin tertawa. Peralatan rumah atau peralatan dapur yang terbuat dari kayu itu haruslah berasal dari pohon yang ada di hutan dengan alasan ada porsi yang di ambil bukan secara membabi buta menghabiskan pohon di hutan. Orang-orang juga kebanyakan menyalahkan mengapa harus ada penambangan pada daerah tertentu yang nantinya berakibat tanah tambang itu rusak, menyalahkan mungkin wajar tapi yang lebih wajar adalah kita tidak dapat menghargai sesuatu tanpa menikmati hal itu. Kita tidak dapat hasil apa-apa dari alam di dunia ini bila tidak di manfaatkan, yang pada satu sisi memiliki dampak buruk. Kita mungkin bisa mengatakan itu merusak alam, ekosistem atau berbagai persepsi kita sendiri. Hanya tuhan yang dapat merusak alam atau membentuk alam,  manusia hanya mengambil bagian di dunia ini entah dengan cara yang benar atau salah. Itulah hidup tanpa tertawa selalu menghargai sesuatu tanpa berpikir menikmati.

MEMBUKA OPINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang