Menggugat suatu hakikat

41 0 0
                                    


Bercerita tentang apapun selalu akan dilihat dari berbagai seni rasionalitas dengan perbandingan dari segala sesuatu yang sudah mengalami sejarah panjang. Para filsuf di dunia ini mempelajari atau memperhatikan segala macam jenis kegunaan dan pola pikir untuk menuntut subtansi dari segi apapun. Kesenangan dan kepuasan bukan tujuan dari para filsuf untuk membuka pemikirannya melainkan memunculkan kegelisahan dan menggugat apapun untuk memenuhi jalan pikirannya yang akan selalu di landasi oleh gugatan. Tidak perlu terlalu rumit untuk merasakan keresahan saat persoalan mulai membuat hati kita merasa bingung sebab sifat dasar manusia sangat peka mengambil alasan untuk menggugat sesuatu. Selama kita hidup di dunia ini sebenarnya tidak satu kehendak pun yang mengharusakan manusia untuk memikirkan hakikat apapun akan tetapi kewajiban dan penyaluran pikiran manusia yang luas tersebut akan selalu  membutuhkan penyelidikan terhadap hakikat apapun. Dari hal seperti ini sangat wajar jika segala macam jenis pemikiran memiliki perbedaan karena tujuan dalam proses penyelidikan tersebut selalu memilki latar belakang yang berbeda. Dunia ini sudah mengalami konflik panjang yang pernah di torehkan oleh sejarah semenjak era SM sampai saat ini, dari perang salib hingga perang dunia ke 2, dan semua itu adalah proses saling menggugat sesuatu yang memperebutkan hakikat yang sejatinya benar. Manusia adalah musuh utama manusia sementara permusuhan itu sendiri adalah musuh terbesar manusia, tinggal kesadaran  yang perlu dibangun akankan melawan rasa permusuhan atau melawan manusia. Setan tidak perlu terlalu di gubris keberadaannya agar tidak merusak  kehidupan manusia. Hakikat setan adalah menyesatkan manusia dan hal itu tak perlu lagi untuk di gugat karenanya yang perlu kita gugat adalah sikap kita sendiri yang terlalu sering menggugat sesuatu untuk agar kita ketahui keberadaan kita sebagai manusia harus berada di jalur manusia itu sendiri. Pondasi dari sari kehidupan selalu akan berulang-ulang memenuhi kebutuhan hidup seorang manusia yang mau menggali jati diri untuk menjadi manusia yang bijaksana. Sampai kapanpun Pertarungan atau pertaruhan yang mengakibatkan segala sesuatu perlu di perjuangkan, karena sejatinya, ada dan tiada berada ketika kita dapat melihat cara kerja diri kita sendiri yang sering menggugat sesuatu atau merasa perlu menggugat sesuatu demi kepentingan yang tidak umum karena bersifat pribadi. Keutuhan dari menggugat perlu dipikirkan dengan matang agar kehidupan kita layak atau menjadi tidak layak bukan akibat dari sikap kita yang sering menggugat sesuatu.

MEMBUKA OPINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang