MEMBUKA OPINI

Mengetahui yang tidak di ketahui

Sejarah menceritakan sesuatu yang tidak dapat
di ketahui untuk mengajarkan kita pada satu kebijakan atau menarik kesimpulan atas cerita yang sedang di perdengarkan. Pada dasarnya manusia hanya butuh keyakinan untuk menuntaskan segala hal yang di anggap perlu bukan sebuah kajian atau upaya metodologis yang menumbuhkan keyakinan. Kita menyadari jika manusia tidak ada yang sempurna dan ketidaksempurnaan yang kita ketahui tersebut menghendaki kita untuk tidak pernah mengetahui apa yang disebut sebagai manusia yang sempurna. Kita mengetahui apa itu kematian tapi ketidaktahuan kita terhadap kematian kita sendiri dapat dikatakan sebagai cara mengetahui  jika kematian tidak pernah dapat di ketahui. Hitam adalah gelap, terang adalah putih dan warna yang tidak dapat diketahui menegaskan pada  kita jika apa yang tidak dapat di ketahui sesungguhnya memberikan sumbangan pengetahuan untuk mengetahui. Segala upaya atau semua yang tidak dapat kita jelaskan  adalah ketidaktahuan kita atas apa yang kita ketahui sebagai penjelasan yang paling sederhana dari hukum logika dari manusia. Sehingga apapun yang bersifat tidak diketahui adalah pemenang untuk apapun yang  diketahui. Rahasia menjadi tidak rahasia ketika tak seorangpun mengetahui itu rahasia atau mengetahui itu adalah  suatu rahasia menjadikan rahasia itu adalah tidak rahasia. Sungguh bijaksana sebenarya semua orang yang berusaha memberikan kebaikan terhadap orang lain hanya karena mereka mengetahui harus bijaksana melihat hidup di dunia ini dan ketidaktahuan yang akan di alami saat menjadi tidak bijaksana menunjunjukkan satu hal penting yaitu semua orang tidak akan bijaksana. Melihat jauh kebelakang lagi, saat masih bayi, tidak dapat kita ketahui apa yang pernah dilakukan. Namun,  ketidaktahuan yang di alami mengahdirkan ingatan jika setiap manusia tidak bisa mengingat masa kecilnya dan untuk mengatahui hal itu unsur yang memunculkan hal itu adalah sifat tidak mengetahui. Kita percaya agama harus diyakini   yang tidak pernah dapat kita ketahui mengapa kita meyakininya dan oleh ketidaktahuan akan alasan kita meyakininya adalah apa yang dapat kita ketahui tentang mengapa kita mengetahui segala hal yang tidak diketahui. Sampai akhirnya kita tidak perlu ingin mengetahui ketidaktahuan kita sendiri karena cara berpikir tentang logis atau tidak logis sekalipun hanya berupa alasan bukan nilai dari mengetahui yang tidak diketahui.