Situasi menjadi kehendak perasaan

67 0 0
                                    

Bersama cinta kita dapat menikmati segala pemaparan atas betapa indah suatu perasaan ketika mendapati situasi yang sangat menenangkan jiwa dari celah utopia yang mulai berkeliaran membentuk suatu kenyataan dari raga. Merintis rindu kala apapun dapat berjumpa tawa atau senyuman di ujung malam yang berkilau gelap layaknya hipnotis membius nyawa dari keberadaan benda-benda mati tanpa nyawa. Kita seolah di bentuk kedalam suatu kehendak dari situasi yang memendam nilai yang sangat bermakna dari sebuah skema kehidupan dengan strategi jitu dari semesta. Saat suatu perasaan  tidak bisa untuk di kendalikan seketika kekecewaan timbul dari rasa cinta yang tertolak. Saat kesedihan yang mendalam menerpa dari kenyataan Dunia bahwa semua harus berpisah. Pemberontakan batin menjadi tanda keharusan manusia menjadi bijaksana atau tidak peduli dan apatis terhadap apa saja dengan perbandingan sebuah jangka antara perasaan dan situasi. Bagaimana manusia harus mampu memaklumi rasa saat kehilangan  orang terkasih, tercinta atau tersayang. Bagaimana kebahagiaan tumbuh di atas derita orang lain.Tiada tolak ukur yang dapat membuat manusia mengendalikan semua itu karena situasi yang di alami akan membentuk kehendaknya sendiri hingga manusia menjadi tempelan dari sebuah takdir yang sedang berlangsung. Lalu manusia mulai menggugat dirinya berada jauh lebih benar dari kehendak situasi seolah berhak atas semesta dan menjadi yang utama  saat berada dalam situasi yang tidak di inginkan. Namun, didalam situasi yang
di inginkan manusia luput atas resolusi yang ditujukan semesta dan merubah peran yang ditampilkan dalam situasi yang tidak di inginkan. Kedinamisan seorang manusia menjadi letak kunci kehidupan yang membuka jalan kedamaian yang selangkah lebih baik dari keteraturan. Kemampuan di luar batas manusia meliputi banyak hal sehingga jika manusia memilki keseragaman di segala bidang justru hal itu membuat persaingan semakin bergejolak sehingga yang meredam kehendak atas manusia itu adalah situasi yang berada di sisi perbedaan. Bukan perbedaan yang membentuk suatu situasi tetapi kehendak atas perbedaan yang membuat situasi menjadi berada atau tiada hingga munusia bisa merasakan penderitaan atau kebahagiaan. Oleh karena itu perbedaan mengarusakan kita sadar akan situasi yang nantinya membentuk kehendak kita sendiri dibandingkan situasi yang membentuk keseragaman untuk sebuah perbedaan dalam menyikapi bagaimana situasi ada atas kehendaknya.

MEMBUKA OPINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang