Bahasa menjadi sarana membingungkan

73 0 0
                                    

Esensi dari bahasa di tunjukan agar manusia mampu untuk saling memahami akan suatu pemikiran yang berada dalam benak untuk di pahami dalam menentukan nilai letak dari bentuk benda, cara kerja atau komunikasi. Manusia mampu menghadirkan suatu bentuk sarana yang paling mendasar dalam menjalani hidup untuk memudahkan segala sesuatu yang akan di kerjakan atau ingin di kerjakan. Awalnya pasti dapat di simpulkan jika bahasa memiliki sifat yang sama yaitu untuk saling mengerti satu sama lain yang pada akhirnya memiliki jenis dan aksen yang berbeda di setiap daerah di dunia. Kita didikte dalam pemahaman bahasa yang dimiliki masing-masing untuk di pahami atau sebagai landasan ideologi. Bentuk makna yang terkandung di setiap bahasa memilki suatu penilaian yang cukup besar mempengaruhi cara berkomunikasi seorang manusia, dan nantinya tata penggunaan bahasa memilki keterkaitan terhadap pemahaman bahasa dari masing-masing pribadi manusia. Kontradiksi yang akan timbul akibat bahasa cenderung akan berkebalikan dari kesimpulan dan kesepakatan saat awal bagaimana bahasa bisa tercipta setelah kebiasaan perjalanan panjang bahasa bisa dimiliki sejak lahir. Pada mulanya bahasa adalah  implementasi dari cara untuk memahami dan saat ini bahasa di gunakan untuk menyatakan diri untuk tidak bisa memahami. Kita memaki, mencela, menghujat segala ketidakpahaman kita terhadap orang lain. Terutama di dalam bahasa sopan santun, orang yang tidak bisa menggunakan bahasa seperti itu sangat sulit untuk bisa kita toleransi yang nantinya membuat kita tidak bisa memahaminya dan membuat keluarnya makna dari bagaimana bahasa itu ada. Sarana yang amat berguna untuk kemajuan dari segala macam seni kehidupan mulai menunjukan atas bagaimana ke beragaman suatu masa yang mampu menjadikan bahasa sebagai kesatuan yang presisi yang sangat mudah membuat suatu perbedaan. Akar dari setiap perilaku dan komunikasi dari setiap manusia dapat menembus batas jiwa saat bahasa mampu di apresiasi sebagai sarana terbaik dalam memahami satu sama lain walaupun perbedaan nilai makna dari setiap baris kata itu di rasakan. Kebesaran dan kelapangan dada yang harus untama di dahulukan saat melihat adanya aspek lain yang berkaitan dalam bahasa yang menentukan jati diri dan martabat kita sebagai manusia. Nantinya saat semua hal itu dapat di toleransi maka kesatuan dan kepedulian terhadap sesama manusia dapat sangat erat terngiang di dalam hati dan pikiran sehingga kita bisa membangun keutuhan kehidupan yang sangat nyaman, indah dan menyenangkan.

MEMBUKA OPINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang