Fungsi mendisiplinkan hasil dibandingkan rumus

83 0 0
                                    



Berbagai nilai di dalam seni kehidupan selalu akan memiliki konsepsional yang dipertahankan untuk kita yang  merasa perlu merawat diri. Konektivitas antara daya dan pikiran manusia sangat  berpeluang membentuk suatu fragmen ilmu yang nantinya akan disesuaikan menjadi kebutuhan manusia. Penerimaan akan instansi formal suatu ilmu bisa di simpulkan bersumber dari ketiadaan sistem, struktural, formal, akademisi dan bentuk predikat teknisi lainnya. Hal yang dituntut oleh sistem paham dari disiplin ilmu sebaiknya bukan berada antara bagian yang menjadi kapasitas untuk proses doktrin yang akan mempengaruhi lebih dominan tetapi mendominasi bentuk fungsi untuk suatu doktrin yang ingin di pahami. Puncak dari subtansi disiplin ilmu terkadang mampu untuk di interpretasikan ke dalam tahapan memiliki penilaian yang diutamakan untuk menjadi lebih efisien dibandingkan mengerti letak fungsi dari disiplin ilmu tersebut. Tak jarang juga manusia dapat melihat letak fungsi dari suatu disiplin ilmu memiliki celah antara rumus tebentuknya sehingga tiada rumus juga dapat mendapatkan fungsi akan hasil yang sama. Manusia adalah ketentuan akan keberadaan suatu dimensi yang mengawali suatu disiplin ilmu sehingga fungsi yang ditujukan dari disiplin ilmu tersebut memilki rumus di dalam dimensi yang mengawali disiplin ilmu tersebut tanpa ada penjabaran dari rumus tebentuknya disiplin ilmu tersebut. Dalam hal ini dapat kita analisa seperti kasus berikut : Dalam suatu negara tentunya pasti memiliki hukum yang berfungsi melindungi rakyatnya dari kejahatan, lalu  ketika penduduk di suatu negara tersebut tidak mengetahui hukum di negaranya apakah hal itu dapat di artikan sebagai melanggar hukum? Tentunya tidak, karena hukum akan berlaku jika kita melanggar ketentuan peraturan hukum tersebut saat melakukan tindakan pencurian atau pembunuhan entah dengan motif apapun yang  pasti hal itu melanggar hukum. Dari kasus seperti ini dapat kita lihat ketika kita mencoba membangun kepercayaan bersama tentunya letak dan fungsi dari suatu disiplin ilmu terletak ke dalam intusi penalaran berpikir bukan ketentuan umum untuk suatu penerapan metodologis yang bersifat absolut. Sehingga tonggak dan acuan dari nilai disiplin ilmu yang di terapkan dewasa ini memperlihatkan bahwa rumus menjadi nilai dari hasil disiplin ilmu sedangkan fungsi menjadi disiplin ilmu untuk rumus. Dengan kesimpulan seperti itu menjadikan sukses haruslah berusaha tetapi untuk berusaha belum tentu harus sukses. Tapi selama ini kita memperdaya diri akan suatu fungsi berada di dalam rumus untuk formula dalam keharusan sehingga ketika kita berada di jalur akademik kita dituntut untuk pintar tetapi kita tidak tahu kenapa kita harus pintar dan yang ada selama ini  hanya pemahaman kita bahwa ketika kita pintar berarti kita tidak bodoh. Nilai estetika dibangun atas dasar rumus untuk hasil mendisiplinkan namun melihat fungsi dijadikan isi dalam suatu rumus dalam nilai estetika tersebut. Bodoh tidaklah salah ketika tuntutan bukan untuk menjadi pintar karena fungsinya tidak terkait akan hal ini sehingga dapat diartikan jika kepintaran adalah bentuk dari pemahaman dan bodoh adalah bentuk dari ketidakpahaman yang akan memilki perincian yang berbeda ketika rumus dilihat sebagai fungsi atau fungsi dilihat sebagai rumus.

MEMBUKA OPINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang