"Biar dia merindukanmu sendiri"
"WO O..."
"Jangan resah dia pasti pikirkanmu"
"Walau kau tak tau"
"Uuuuu"
"Hingga di ujung malam"
"EAAAA BAPER BAPER DAH ANAK ORANG" Wooseok ngelemparin bantal ke temennya yang lagi ngeringkuk disofa, beriringan dengan ketawa setannya Rena.
"BAKSO CAK AYO ENAK INI LAGI DINGIN" kata Rena yang lagi molesin liptint, dan untuk sekian kalinya Icha ngegeleng.
"Kagak mao gua, micin mulu tar bego" katanya lalu kena toyor Wooseok, "KALO BEGO YA BEGO AJA GAK USAH NYALAHIN MICIN!"
"AU AH! cabut lo bedua rusuhin orang mulu! Gua mau malem minggu dengan tenang" Icha masang hetsetnya balik setelah tadi sempat dicopotin Rena.
"SUARA MOTOR ITU SEMAKIN MENDEKAT"
Wooseok Diafakhri memulai kembali.
"KAMU ABAIKAN SAPANYAA"
"MAMPUS LO UDAH DI SAPA BUKANNYA NYAUT"
"DIEM LO BANGSAT!11!1!1!!!!"
"Punya temen gengsian bener" Wooseok noyor kepalanya Icha, "Wong kangen ya ngomong kok nyetel lagu" lalu Wooseok kena tendang.
"CAAAAK jangan resah dia pasti pikirkanmu hingga diujung malam" Rena nyautin terus langsung narik Wooseok keluar sebelum dilempar gagang pel sama yang punya rumah.
"NGAPAIN LO DIEM AJA!? KUNCI PINTU GOBLOK!!!!!"
Hhhhhhh.
Dihitung dari pulang ngampus setelah iseng download lagu rekomendasi Chengxi, Icha jadi uring-uringan terus.
"LAGUNYA KOK!?!?!?"
Faktor cuaca juga sih, daritadi anginnya enak tapi baru mulai ujan pas Rena Wooseok cabut.
Setelah sekian taun kenal, baru kali ini Icha nolak diajak keluar sama mereka dengan alasan yang ngaco.
"IQBAAL MAKIN GANTENG AJA SIAL GUA MAU NGERATAPIN NASIB DULU"
Actually dua begundal itu paham lahir batin.
Hyunbin ngajakin main trampolin aja ditolak, Mama Papa ngajakin kondangan apalagi.
"APASIH DATENG UJAN UJANAN!?!?"
Gak ada jawaban soalnya udah dibekep duluan.
-------
EDAN.