"GAK MAU!!!!!" gitu pekikan nyaringnya Icha yang bikin satu ruangan kaget setelah nama dia disebutin bakal gantiin Mingyu. pandangannya blur, mulutnya terus ngomong gak mau, sampe Eunha dateng buat nenangin salah satu juniornya itu.
"Kenapa aku...aku gak mau...aku gak bisa....huuuu"
Untuk pertama kalinya setelah sekian tahun, akhirnya anak ekskul nyaksiin gimana bocah secerah matahari itu mendadak cengeng.
Lucu emang, orang-orang biasanya dikasih jabatan seneng ini malah nangis. Donghan yang sadar akan perubahan cuaca kelar Icha cerita langsung ngerubah posisinya.
"Haduh malah nangis lagi" kata Donghan sambil ngedekap ceweknya itu, "Udah, udah gak ada yang perlu ditakutin, lu pasti bisa kok"
"Huuu gak bisa" sahut Icha sambil ngegeleng.
"Bisa, Icha"
"Engga"
Donghan iba soalnya setelah sekian lama sama-sama dia belum pernah liat Icha sesedih ini.
"Padahal masih ada Juyeon yang jepretannya dewa, ada Eunbi yang jago video, ada Kevin sama Chengxi yang jago gambar, tapi kenapa gue...gue gak bisa apa-apa"
"Shhhh kok malah jadi ngerendah gini sih, mana Icha yang suka ngeroket, yang posisinya selalu diatas langit gak mau turun" kata Donghan berusaha menghibur.
"Dengan tingkah kebocahan gini kenapa coba gue yang dipilih? Padahal temen-temen gue masih ada yang jauh lebih pantes. Mau jadi apa coba kedepannya kalo gue yang mimpin?"
"Terus maunya gimana? Mau mundur? Enggak mungkin kan. Cha, lu udah ngelangkah sejauh ini, dari sekian banyak yang udah lu laluin mungkin inilah cara yang bikin lu jadi lebih dewasa"
"Gak bisa..."
"Bisa. Mikir baiknya aja, kenapa lu yang dipilih ya karena lu punya nilai lebih yang mereka gak punya. Orang-orang aja percaya kalo lu bisa, masa lu gak percaya sama diri lu sendiri?"
"Amanah gak pernah salah milih pundak kok"
Kalimat sejuta umat yang gak tau udah berapa ribu kali Icha dengerin itu jadi penutup karena anaknya larut sama pikiran dan pernapasan sendiri.
Ingusan coy, idungnya tersumbat, wangi axe yang dipake Donghan jadi gak kecium lagi deh hhhh.
"Lepas gih gue mau futsal, udah jam segini anak-anak udah pada nungguin" kata Donghan iseng karena ini koala gak lepas-lepas, tewas kayaknya.
"Hhhh gak boleh"
"Dih siapa anda ngelarang-larang?"
"Iiiih pokoknya gak boleh kemana-mana!"
"Kenapaaaaa, coba bilang dulu alesannya"
"Gak bolehhhhhhhh"
"Mck, minggir deh, gak jelas banget"
"Gak boleh pergiiii"
"Gue hitung sampe tiga nih satu....dua....tiga, waktunya anda habis, silahkan lepas"
"Ah noooooo, masih mau peluk"
"Duh, jadi enak, heheheh"
-------
I done see you glow like that
i must say that i'm proud.