Itu kejadian seminggu yang lalu dimana Ashley kembali menjatuhkan air matanya untuk Aldrich. Ya. Karena sesaat setelah mereka kembali, dirinya langsung terisak-isak di depan Aldrich dan yang lainnya. Sekuat tenaga ia membendung air mata itu sejak di perjalanan dan Ashley tidak mampu membendungnya begitu sampai di tempat tujuan apalagi Sam terus saja bertanya dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Perkataan wanita paruh baya itu berhasil membuat hatinya sakit meski sebenarnya kata-kata itu bukan di tujukan untuknya melainkan untuk pria yang saat itu hanya diam mematung kaku, menelan semua perkataan menyakitkan. Justru itulah yang membuat hatinya semakin terasa berdenyut nyeri. Aldrich diam saja sementara harga dirinya dan orang tuanya sedang di pertaruhkan.
Namun, kejadian itu sudah lama berlalu. Mrs. Robinson, wanita paruh baya yang memaki Aldrich di supermarket waktu lalu sudah berbalik arah menjadi baik dan sering berkunjung bersama cucu manisnya kemari. Selang sehari setelah insiden itu, Mrs. Robinson datang ke kediaman Stanford untuk minta maaf dan mengirim berbagai masakan lezat khas keluarganya sebagai tanda permintaan maafnya.
Ashley sangat senang, usahanya memberikan kartu alamat itu setelah melalui sengatan tajam dari Aldrich akhirnya membuahkan hasil yang baik. Lupakan pria itu pernah mencecarnya dengan kalimat-kalimat tajam karena yang terpenting Mrs. Robinson berhasil menyampaikan permintaan maafnya kepada Aldrich.
Tentu saja pria itu melalui serangan sakit hati selama sehari meski dirinya memendam sedalam apapun karena sikapnya yang semakin diam dan banyak melamun menjadi bukti bahwa Aldrich tidak dapat melupakan kejadian tersebut.
Namun lagi-lagi karena Ashley, semua kesalahan pahaman itu dapat terselesaikan dengan baik. Mrs. Robinson sungguh tidak tahu bahwa pembawaan Aldrich yang minin ekspresi terhadap siapapun orang yang di kenalnya atau pun tidak memang sudah menjadi kebiasaannya. Karena itulah permasalahan dapat terselesaikan satu hari.
Dan setelah kejadian itu, akhirnya Ashley mengerti bahwa tingkah Aldrich yang gugup dan salah tingkah saat berhadapan dengan Mrs. Riddick ataupun sikap Aldrich yang diam saja mematung kaku menerima makian Mrs. Robinson semua itu semata-mata karena dirinya yang tidak terbiasa berhadapan dengan orang tua, lebih tepatnya wanita tua.
Ashley sempat tidak mampu menahan tawanya ketika Mrs. Robinson datang kemari untuk pertama kali. Saat itu Aldrich terlihat gugup, kaku dan salah tingkah begitu mendengar Mrs. Robinson sudah menunggunya di ruang utama. Ashley sampai harus menggiring pria itu untuk sampai kesana karena beberapa kali Aldrich tersandung oleh kaki panjangnya sendiri. Wow.. Benar-benar sesuatu, pria itu!
Yang lebih menarik lagi. Ashley menemukan William dan yang lainnya bersembunyi di dapur. Mereka terlihat sama seperti Aldrich, gusar dan beberapa kali menarik napas dalam-dalam kemudian membuangnya dengan kasar. Saat dirinya bertanya 'apa semuanya baik-baik saja?' mereka menjawab, 'mansion ini tidak pernah kedatangan tamu sebelumnya apalagi jika kami harus menyambut orang tua maksudnya wanita tua. Ini sangat membingungkan!'
Ashley benar-benar kehilangan kata saat mendengar jawaban itu. Dari sekian banyak wanita cantik yang pasti telah sering menggoda mereka kenapa hanya pada wanita tua saja mereka merasa gugup? Dan ya. Ashley pun mendapatkan jawaban itu dari mata mereka.
Kerinduan..
Kerinduan yang terlihat nyata dari balik mata indah mereka. Semua terasa sakit saat dirinya menyelami manik itu satu persatu. Lalu munculah beberapa pertanyaan dalam benaknya sendiri.
Berapa lama mereka di tinggalkan oleh ibunya? Apa selama dirinya atau sudah sangat lama dari pada itu?
Apa mereka baik-baik saja tanpa ibunya atau justru hancur sehancur Kevin saat itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrich Ed Stanford (Tersedia di Gramedia)
RomanceALDRICH ED STANFORD, sosok pria dengan kepribadian introvert (tertutup), pengalaman masa lalu menjadikan emosinya bagai buku yang tertutup rapat. Suatu ketika Aldrich bertemu dengan Ashley, seorang gadis berjiwa bebas yang mencintai hidup dengan mem...