Aldrich Ed Stanford | Chapter 12

141K 7.4K 79
                                    

"Kau bilang kuliahmu akan di mulai 20 menit lagi. Tapi, kenapa kau masih berdiri disana? Astaga, Sam. Matamu.. Mereka akan loncat dari tempatnya jika kau membelalak seperti itu," serunya. Ashley sudah berada dalam mobil. Rencananya, ia akan mengantar pria itu ke kampus sebagai tanda terimakasih darinya.

Sam mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia menatap tak percaya kearah mobil mewah yang akan mengantar dirinya pergi ke kampus. Sungguh.. gadis itu terlihat luar biasa mengendarai mobil yang mirip dalam film Fast and Farious!

Dirinya mengerang dalam hati. Jika saja ia memiliki keberanian yang lebih besar kepada Aldrich. Mungkin Sam akan meminta  mobil yang sama semacam itu, sebagai hadiah kerja kerasnya meraih nilai tertinggi tahun ini.

Pertanyaan tiba tiba muncul dalam benaknya. Siapa sebenarnya, Ashley? Apa gadis itu keturunan keluarga bangsawan atau mungkin putri dari seorang billionaire yang sama seperti Aldrich? Gadis itu tidak menceritakan latar belakang keluarganya selain tujuannya yang sedang berlibur ke New York untuk beberapa bulan kedepan. Selebihnya Sam tidak tahu.

Sam memicingkan matanya, "siapa kau?" Tanyanya penuh selidik.

Ashley tertawa pelan, "aku.. Ashley Alison, Sam." Ia menunjuk dirinya sendiri.

Sam terlihat tidak puas atas jawabannya.

"Oh, ayolah. Matahari semakin tinggi. Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian karena pakaianku ini," guraunya. Akhirnya Sam masuk kedalam mobil dan gadis itu langsung menjalankan mesin, menjauh dari sana setelah Sam memakai sabuk pengaman.

Keheningan tercipta diantara mereka. Sam, pria itu terlihat pendiam dari biasanya sedangkan Ashley sudah fokus dengan jalanan yang ada didepan, sesekali ia melirik pria yang duduk disebelahnya.

"Kau menyukainya?" Ashley memecah keheningan diantara mereka.

"Hm.." gunam Sam, tatapannya masih menatap jalanan yang ada didepan tanpa mau menoleh kearahnya.

Sam marah padanya?!

Ashley mengerti, bukan itu jawaban yang di inginkan oleh pria itu. Tapi, mau bagaimana lagi? Dirinya belum siap memberitahu semua latar belakangnya. Setidaknya sebelum mereka mau menerima dirinya atau mungkin Ashley tidak akan pernah mau memberitahunya. Ia tidak yakin semua akan biasa saja setelah mereka tahu siapa ia sebenarnya.

"Mm.. aku tidak keberatan jika kau mau meminjamnya." Dengan cepat, Sam menatap kearahnya. Oh, apa Ashley salah bicara? Namun, setidaknya pria itu sudah mau menatapnya.

Sam masih terdiam mengatupkan mulutnya rapat lalu beberapa detik kemudian matanya membelalak sempurna. "Benarkah.. Benarkah?" Tanyanya antusias.

Bagus!!

"Tentu saja, Sam. Kita teman. Aku akan meminjamkan Maximus padamu, kapanpun kau mau. Itu tidak masalah bagiku." Ashley mengendikkan bahunya acuh seolah hal itu sepele untuknya.

"Maximus?"

"Ya. Dia punya nama." Ashley mengusap dashbor mobilnya lembut.

Sam tersenyum kecil, "lucu sekali, Ashley. Dia benda mati."

Ashley menatap tajam kearah pria itu, "dia hidup dan bergerak, Sam." Protesnya, tidak terima.

Sam mengangkat tangannya, tanda menyerah. "Wow, baiklah. Baiklah. Hm.. lebih baik aku memikirkan, berapa lama dia akan bersamaku dan mungkin kau akan menyesali keputusanmu setelah ini," guraunya.

Ashley menggeleng pelan dan tersenyum tipis. Ia merasa lega sekarang, berhasil mengalihkan pikiran Sam mengenai latar belakangnya. "Aku belum mengucapkan terimakasih untuknya.." ucapnya pelan.

Aldrich Ed Stanford (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang