"Sam, menurutmu bagaimana Helena?" Ashley menyangga tubuhnya dengan satu tangan.
Saat ini mereka sedang berada di kamar Sam. Ashley bersantai ria di atas ranjang sedangkan pemuda itu mengerjakan tugas kuliahnya di sofa. Pertemanan mereka semakin dekat setelah kejadian di cafeteria waktu lalu, Sam selalu menempel padanya dimana pun dirinya berada.
Sebelumnya, Ashley sedang menyiram taman belakang ketika Sam menarik dirinya ke kamar untuk menemaninya mengerjakan tugas. Tidak tahu kalau menyetujui permintaan pemuda itu akan membuat dirinya mati kebosanan seperti saat ini, Ashley sudah berpindah posisi dengan berbaring miring menghadap pemuda itu.
"Cantik, anggun dan pintar.. " jawab Sam tanpa menatap kearahnya.
"Itu artinya aku tidak salah menilai tentangnya. Tapi.. " Ashley mengerutkan keningnya pertanda gadis itu sedang berpikir keras. "Kenapa akhir-akhir ini mereka jarang terlihat? Biasanya Helena selalu menemui Aldrich dan menghabiskan sisa harinya bersamaku."
Sam menghela napas panjang, ia menutup laptopnya karena percuma konsentrasinya sudah hilang. "Sebenarnya kau ingin mengatakan apa, Ashley?" tanyanya to the point.
"Aldrich sedikit berbeda, dia terlihat marah dan tak ingin berbicara padaku. Dia juga selalu menghindar, saat aku membahas tentang makan malam mereka waktu lalu. Apa hubungannya kurang baik?"
"Ada kalanya kita tidak perlu mencampuri urusan orang dewasa, mereka bisa menyelesaikan masalahnya sendiri begitupun dengannya. Lebih baik.. Kau bantu aku memikirkan jalan keluar masalah ini.. " pemuda itu menyodorkan selembar kertas kearahnya.
Poster? Kertas itu hanya berisi gambar sepasang pria dan wanita yang sedang berdansa, di tengah-tengahnya terdapat tulisan yang menjadi titik fokus si pembaca.
A Million Love Dance ( Valentine's)
"Kontes itu?" tanyanya memastikan.
Sam pernah bercerita kalau ia tengah mengikuti sebuah kontes yang di selenggarakan oleh kampusnya. Tetapi pemuda itu tidak bilang kalau kontes tersebut adalah kontes yang berbau romantis seperti ini.
Sam mengerang pelan, ia menjatuhkan tubuhnya di samping Ashley. "Awalnya kupikir hanya bernyanyi di tengah lautan mahasiswa seperti tahap awal tapi ternyata harus berdansa dan juga membawa pasangan." mengacak-acak rambutnya, "ini semakin sulit.. Gara-gara hari Valentine yang menginjak beberapa minggu lagi, mereka jadi melebih-lebihkan semuanya!" gerutunya.
Ashley mengernyit heran, "kau bisa berdansa, bukan?"
"Tentu saja... " Ashley tersenyum lega tapi tak bertahan lama karena kata-kata Sam yang terlontar setelahnya, " .. Tidak! Kalau aku bisa, tidak mungkin aku mengeluhkan ini padamu."
"Sebenarnya aku tidak pernah mengucapkan kata ini tapi sekarang aku akan mengatakannya padamu. Sam, mari menyerah."
Sam membulatkan matanya seketika, "HELL, NO! Kontes ini di sponsori oleh AMB Entertainment, bisa kau bayangkan berapa hadiah juara pertamanya?!"
Ashley mengedikkan bahunya, "ya sudah, setidaknya aku sudah memberikan saran yang baik untukmu."
Sam menatapnya memelas, "pretty, please.. " ia membawa tangan Ashley dan meremasnya.
"What?" memicingkan matanya, melihat perubahan Sam menjadi manis padanya.
"Jadilah pasanganku, mari menjadi teman kencanku satu malam saja!"
* * *
"Tidak!" Aldrich menolak Ashley untuk masuk ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrich Ed Stanford (Tersedia di Gramedia)
RomanceALDRICH ED STANFORD, sosok pria dengan kepribadian introvert (tertutup), pengalaman masa lalu menjadikan emosinya bagai buku yang tertutup rapat. Suatu ketika Aldrich bertemu dengan Ashley, seorang gadis berjiwa bebas yang mencintai hidup dengan mem...