"Dia lama sekali, seperti wanita saja!" Ashley menggerutu pelan, ia merasa tidak enak dengan Mrs. Robinson dan cucunya.
Ternyata, Mrs. Robinson hanya membawa satu cucunya yang akan di kenalkan dengan Aldrich. Ashley kecil tidak ikut kemari karena wanita paruh baya itu bilang orangtuanya membawa gadis manis itu berlibur. Kalau saja dia disini, Ashley tidak akan kehabisan topik seperti sekarang ini, ia bisa mendengarkan gadis kecil itu bercerita banyak hal.
Setengah jam lalu mereka sudah menunggu kehadiran Aldrich yang entah sedang apa di kamarnya. Andai saja Sam mengijinkannya menyusul mungkin Ashley akan tahu apa yang tengah pria itu lakukan. Tetapi Sam tidak ingin ia meninggalkannya dengan alasan yang tidak masuk akal, canggung dan malu. Oh.. Ashley yakin Sam menyembunyikan sesuatu darinya. Tidak hanya Sam tapi William dan yang lainnya pun tak terlihat bak ditelan blackhole.
Good!! Siapa sebenarnya penghuni asli disini?
"Selamat siang, Mrs. Robinson. Senang melihatmu lagi." sapa Aldrich yang tiba-tiba muncul tanpa rasa bersalah telah membuat tamu menunggu.
Spontan Ashley melirik Aldrich yang mengambil tempat duduk terlalu merapat padanya. Pria itu tidak memakai jas yang Ashley berikan semalam, penampilannya hari ini terkesan santai dengan kaos biru polos dipadu celana selutut, sangat jauh dari ekspektasinya. Tapi tidak apa, apapun yang pria itu pakai selalu terkesan rapih dan gagah.
Mrs. Robinson tersenyum lebar, "siang. Oh.. Perkenalkan cucuku, Helena. Dia sedang tidak ada acara hari ini jadi.. Dia ikut kemari. Aku harap kau tidak keberatan, Mr. Stanford.. Hari liburmu menjadi sedikit terganggu karena kami." wanita paruh baya itu menuntun cucunya memperkenalkan diri.
Helena, wanita berparas manis, anggun nan dewasa di usianya yang menginjak 26 tahun itu mengulurkan tangannya mengajak Aldrich berjabat tangan. Lirikkan dari Ashley membuat pria itu setengah hati menerima uluran tangan Helena tanpa membalas senyuman manis yang sedari tadi tersungging di bibir wanita itu.
"Helena, senang berkenalan dengan anda, Mr. Stanford. Aku sering melihat anda di beberapa acara penghargaan karena pekerjaanku sebagai jurnalis." Helena tersenyum manis seraya menyelipkan helaian surainya di telinga.
Ashley dapat merasakan kegugupan yang di alami Helena. Wanita itu beberapa kali mencuri pandang kearah Aldrich lalu mengernyit heran melihat posisi pria itu yang terlalu merapat padanya. Otomatis Ashley sedikit memberi jarak antara dirinya dan Aldrich karena tak ingin membuat wanita itu salah paham.
Interaksi mereka cukup baik dan luas, apalagi Helena mudah menarik lawan bicaranya untuk terus berbicara. Keduanya terlibat dalam pembicaraan yang tidak di mengerti Ashley sehingga dirinya mundur, memberi ruang kedua orang dewasa itu agar lebih nyaman dan privasi.
Dari sini, Ashley cukup dapat mengamati Aldrich yang sedikit demi sedikit mulai terbuka dengan menjawab dan bertanya beberapa hal pada wanita itu membuat dirinya cukup bangga karena keberhasilannya memperkenalkan mereka.
"Jangan terlalu berharap, yang terlihat tidak sepenuhnya baik.. "
Ashley berpaling menatap Seth yang mengambil tempat duduk di sampingnya. Saat ini mereka sedang berada di sekitaran kolam renang karena tempat ini tempat yang nyaman untuk mengamati kedua orang dewasa tersebut. Tapi tidak sepenuhnya menguntungkan, posisi Aldrich dan Helena yang berada di pinggiran kolam di ujung sana membuat Ashley tidak dapat mendengar jelas pembicaraan mereka karena suara gemericik air.
"Apa maksudmu, Seth? Kau tidak melihat Aldrich mulai terbuka pada Helena." ucapnya tidak setuju dengan pendapat pria itu.
Seth menghela nafas panjang, "kau benar. Tapi semua kembali padanya, jika dia tidak menginginkan hubungan berlanjut maka kuharap kau tidak kecewa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrich Ed Stanford (Tersedia di Gramedia)
RomanceALDRICH ED STANFORD, sosok pria dengan kepribadian introvert (tertutup), pengalaman masa lalu menjadikan emosinya bagai buku yang tertutup rapat. Suatu ketika Aldrich bertemu dengan Ashley, seorang gadis berjiwa bebas yang mencintai hidup dengan mem...