"Eh elo yang di situ!" Cowo yang kemarin di tabrak Reva kini memanggil nya.
Reva yang di panggil hanya memutar bola mata nya malas lalu membawa 3 jus mangga ke meja nya. Ya Reva sudah memiliki sahabat yang di juluki beauty queen.
-Nadia athalla gadis yg biasa di panggil Nadia itu memiliki sifat yg baik smart dan juga pintar dance kebetulan Nadia mengikuti eskul dance di sekolah ya di antara Reva Risa dan Nadia. Nadia lah yang ukuran badannya paling kecil😁
-Risa Aulia Narendra. biasa di panggil Risa itu anak nya baik rada sange. masih berharap sama mantan:v
Sebenar nya masih banyak teman teman Reva namun yang dekat dengan Reva ya hanya mereka berdua bahkan mereka memiliki nama panggilan tersendiri jika di chatting.
Menurut Reva berinteraksi secara langsung itu membosankan apalagi terhadap laki laki.
Awalnya memang Risa dan Nadia sempat binggung tapi yah akhirnya mereka mengerti mengapa sahabat nya seperti itu.
Back to topic
"Reva, lo di panggil noh." Ucap Risa.
"Bodo amat!" Jawab Reva tak perduli.
Karna merasa Reva tak bergemimg cowo itu pun menghampiri Reva dan memberi kode kepada Nadia untuk berpindah tempat duduk.
"Ngapain?" Tanya nya singkat jelas dan padat.
"Mau nemenin lo." Ucap nya Reva tak menjawab dia malah bangkit dari duduk nya.
"Nga~" Ucapan Risa terpotong oleh Reva.
"Gue cabut!" Ucap nya dan langsung pergi meninggalkan kedua sahabat nya dan cowo nyebelin itu.
Reva berjalan menyusuri lorong yg cukup ramai dan tanpa Reva sadari cowo rese itu mengikutinya.
"Eh tunggu dong!" Ucap cowo itu.
"Lo mau apa sih?"Ucap Reva kelas benar-benar cowo menyebalkan.
"Gue mau kenalan." Ucap cowo itu sambil mengulurkan tangan reva tak membalas ucapan cowo itu dan tak berniat untuk membalas ukuran itu
"Sombong banget sih lo jadi cewe." Ucap nya agak sedikit berteriak karna Reva sudah berjalan mendahului nya.
Reva yang geram akhirnya berbalik. "Lo mau apa? Hah?" Bentak nya.
"Gue cuma mau kenalan. Salah? "
"Nama gue Revana Lalisa Ifanda cucu pemilik sekolah ini puas?" Tanya nya. "Dan satu lagi! jangan ganggu gue!" lanjut nya dengan muka yg sangat datar tatapan tajam juga sinis di berikan kepada cowo di depan nya.
"Nama gue Vino Bastian." Ucap nya.
"Gak nanya!" Jawab Reva dan langsung meninggalkan Vino.
"Rev!"panggil nya.
"Don't touch me!" Ucap Reva merasa tangan nya di pegang dan langsung menghempaskan tangan itu.
Vino yg mendapat pelototan pun diam di tempat tapi hanya sebentar setelah itu ia malah menarik Reva ke roftoop sekolah.
"Lo mau ngapain si!" Bentak Reva. Vino tidak gentar dengan bentakan itu.
"Disini lo gak akan bisa kemana mana cewe sombong. Karna cuma ada kita berdua!"Ucap Vino seakan-akan ingin melakukan sesuatu.
Reva sudah takut ia benar benar takut saat Vino ingin menyentuh pipi reva ada seseorang yang menghalangi
"Sorry bukan gini cara dapetin hati cewe!" Ucap seseorang dengan lantang dari belakang Vino.
"Heh, gak usah ikut campur lo. Lo itu cuma ade kelas." Ucap Vino, ya Vino anak kelas XII-IPA 4.
"Gue lebih gak suka liat senior blagu kaya lo!" ucap cowo itu lagu masih dengan suara yang lantang.
Vino yang kesal hanya mengepal kan tangan nya dan pergi meninggalkan Reva dan cowo itu
"Thanks." Ucap Reva dan langsung ingin berlalu.
"Gak bisa gitu lo harus temenin gue bolos."Ucap cowo itu. "Segabai ucapan terima kasih nya ya lo harus ikut bolos sama gue." Ucap cowo itu.
"Gak Mau!" Tolak Reva dan langsung meninggalkan cowo itu sendirian di roftoop.
"Siapa tu cowo? ko gue baru liat?" Ucap Reva dalam hati.
Reva tidak kembali ke kelas melainkan pergi ke kelas Rava sang abang.
"Abang!" Panggil Reva karna tidak ada guru jadi Reva asal masuk dan melihat abang nya yang sibuk tebar pesona di kelas membuat nya kesal.
"Abang!" Panggil Reva yang masih tidak di sahuti oleh Rava.
Reva yang geram akhirnya meneriaki Rava di kuping nya. "Abaaaangg!" Jerit Reva.
"Aduh de ngapain si teriak teriak." Ucap Rava sambil memegang telinga nya yang berdengung karna mendengar teriakan adik nya itu.
"Ikut gue!" Ucap Reva yang langsung menarik Rava.
"Mau kemana gue kan lagi~"ucapan Rava terpotong karna Reva menyela.
"Gue tau lo lagi tepar pesona ama anak kelasan lo." Ucap Reva membuat Rava menyengir kuda.
"Gue bilangin Kak Dian mampus lo!" Ucap Reva, ya Dian adalah pacar baru Rava anak kelas XI-IPA 2.
"Bilangi aja, gue juga sama dia cuma main-main ko gak serius." Ucap Rava enteng.
Plak.
Reva menampar abang nya. Reva fikir itu sudah sangat keterlaluan.
"De lo apa-apaan si maen tampar seenaknya?!" Kata Rava kesal dengan tingkah adik nya.
"Dan apa kabar nya sama diri lo yg mainin hati cewe seenaknya?" Balas Reva telak.
Skak mat.
Reva memang sangat pintar membalikan kata-kata. "Gue cewe bang jadi gue tau apa yg ka dian rasain kalo tau lo cuma mainin dia dan coba lo fikir kalo gue yg di mainin sama cowo gimana?" Pertanyaan yang Reva katakan benar-benar membuat Rava kesal.
"Ya gue bakal hajar lah tu cowo."Ucap Rava.
"Nah sekarang lo mainin cewe berarti lo bakal ngehajar diri lo juga dong kan Kak Dian juga cewe." Ucap Reva membuat Rava terdiam.
"Makanya bang jangan suka mainin cewe! mentang-mentang gak ada ayah sama bunda yang ngawasin."Ucap Reva lalu meninggalkan Rava yang masih terdiam.
Reva berjalan menuju kelas tapi tiba-tiba ia melihat ada seseorang di kantin kebetulan lorong kelas nya melewati kantin karna tadi ia ke kelas abang nya dulu dan saat di perhatikan ternyata itu cowo nyebelin itu.
"Eh lo mau Kemana?"Ucap Vino.
Reva tak membalas ia langsung jalan tanpa memperdulikan panggilan Vino.
"Bacot banget sih tu cowo!"Ucap Reva dalam hati.
Saat ingin menaiki tangga, tangan Reva di tarik seseorang.
"Apa sih?"Ucap Reva.
"Gak papa gue cuma mau nanya."Ucap cowo yang menyelamatkan Reva tadi.
Reva tak menjawab namun hanya memberikan sebuah tatapan mungkin yg di arti kan 'nanya apaan'
"Lo anak baru? "Tanya cowo itu.
"Hmm."Jawab Reva berguna dan langsung meninggalkan cowo itu.
"Kenapa hari ini tuh nyebelin banget sih, gak Abang, gak si Vino, gak tu cowo ahh kesel! semua cowo nyebeliiin!" Guma nya.
❄️❄️❄️
Komen😘
![](https://img.wattpad.com/cover/156722617-288-k824633.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction[completed] Jika ada dua kata pilihan, iya atau tidak. Pilihan ku adalah iya! Karna yang memilih kata tidak hanyalah seorang pecundang! Tidak ada kata tidak dalam kamus hidup ku, akan ku jalani apa yang menurutku baik dan tak akan ku jalani apa yang...