Kesal

2.9K 133 7
                                    

Pukul 19.30 ketiga manusia itu terbangun, namun tepat nya Regal lah yang lebih dulu terbangun dari tidur nya.

"Jam berapa ini?" Ucap Regal pada dirinya sendiri, lalu ia melirik jam tangan berwarna kuning dengan gambar winnie the pooh yang melingkar manis di lengan kiri Reva.

"Sudah jam setengah delapan rupa nya, lebih baik aku bangun kan mereka berdua." Ucap Regal, lalu membangun kan Reva perlahan, agar tak mengagetkan nya.

"Princess, bangun ini sudah malam, kita belum mandi, dan juga belum makan, nanti kau sakit." Ucap Regal sambil mengelus kepala Reva lembut, Reva pun perlahan membuka mata nya lalu menghadap Regal yang sedang tersenyum di bawah nya.

"Jam berapa?" Tanya Reva pada Regal.

"Jam setengah delapan sayang." Jawab Regal, sambil terus mengelus puncak kepala Reva.

Reva terdiam mendapat perlakuan seperti itu, namun tiba-tiba ada yang bersuara. "Aku lapar, sebaik nya kita keluar mencari makan." Ucap Zylan yang masih memeluk lengan kiri Reva seperti guling.

"Bangun dulu kebo, gimana mau cari makan, lo aja masih merem." Jawab Reva membuat Zylan langsung terduduk.

"Makanan aja cepet." Cibir Regal.

Tok tok tok.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, dan Zylan langsung di beri isyarat untuk membuka nya. "Ya sebentar." Jawab Zylan sambil berjalan ke arah pintu.

"Ada apa Na?" Tanya Zylan too the poin.

Nana senyum-senyum sendiri membuat Zylan bingung melihat Nana yang tersenyum sedari tadi. "Na." Zylan memanggil Nana untuk mencoba menyadarkan Nana.

Nana terlonjak kaget. "Hah? Eh itu kamu sama temen kamu disuruh ke ruang makan, karna dari kamu datang sampai sekarang kamu belum makan." Ucap Nana.

"Ah baik, kami akan bersiap terlebih dahulu."Jawab Zylan.

"Gak usah genit Zylan, gue bilang bang Rava gak nafas lo besok!!" Teriak Reva dari dalam kamar.

Zylan pun langsung terbelalak. "Mendingan  lo tinggalin kamar ini ya Na, gue takut lo kena amuk temen gue." ucap Zylan.

"Bagus ya ngomongin gue, terus aja omongin, terus." Ucap Reva yang kesal lalu langsung berjalan keluar dari kamar, dan dengan sengaja ia menyenggol bahu kanan Nana, hingga membuat nya tersungkur.

"Reva kamu apa-apaan sih?!" Bentak Zylan sambil membantu Nana berdiri.

Seketika air mata Reva jatuh dari kelopak mata nya, ia langsung menangis. "Lo bentak gue demi dia? Iya? Seberapa sayang nya lo sama cewe ini? Lo tau gue, kenapa masih kaya gini? Gue kira lo bakal nepatin janji sama omongan lo, ternyata itu semua, BULSHIT ANJING!" Ucap Reva lalu masuk kembali kedalam kamar, ia mendorong Zylan ke hadapan Nana, lalu menutup pintu dengan sangat kencang.

"Hiks, gue gak nyangka Zylan kaya gitu." Ucap Reva pada dirinya sendiri, dan dia kini sudah terduduk di lantai belakang pintu.

Rachel menghampiri Reva yang sedang menangis, dan dengan sigap Regal memeluk Reva. "Mungkin mood Zylan lagi gak bagus, jadi jangan di bawa serius ya." ucap Regal.

"Disini gue niat nya mau neliti ni kampung, tapi gara-gara Nana niat gue berubah, gue bakal bikin dia sengsara, bahkan mohon mohon sama gue!" Ucap Reva dan Regal hanya menarik nafas panjang nya.

"Apa yang akan kamu perbuat princess?" Tanya Regal lembut.

"Aku belum memikirkan nya, mungkin besok pagi aku baru mendapatkan ide." Ucap Reva dan Regal hanya mengangguk.

Ice Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang