Reva masih diam di tenda mencermati semua yang di katakan Regal mengenai dirinya.
"Ok intinya malam itu lo hilang dan lo pingsan di tengah hutan."
"Gue gak inget yang gue inget gue lagi di hutan dan gue pingsan." ucap Reva sambil celingukan.
Tiba tiba seseorang masuk dan ternyata adalah Daffa.
"Gimana sama Reva? apa dia udah baikan?" tanya Daffa ke Regal.
"Udah mendingan sih tapi ko jadi kaya orang lingkungan gitu ya? "ucap Regal sambil menggaruk tengkuk nya.
"Rev, lo kenal gue kan?" tanya Nadia namun ucapan Nadia mendapat sebuah gelengan membuat Regal terdiam dengan berpikir keras.
Tiba-tiba Regal mendekatkan wajahnya ke telinga Nadia seperti membisikkan sesuatu."Gue rasa dia amnesia."
"Emang nya dia siapa Gal?." tanya Reva.
"Dia Nadia sahabat lo."
"Ko gue gak kenal?" ucap Reva.
"Udah lo gak perlu maksain buat inget nanti juga bakal inget sendiri, sekarang siapa aja nama yang ada di otak lo itu?" ucap Regal yang di akhir dengan pertanyaan.
"Regal." jawab Reva.
"Selain gue?" tanya Regal dan mendapat gelengan dari Reva.
"Ok ni artinya lo amnesia, Jangan pernah paksa diri lo untuk sesuatu di masa lalu cukup ada di samping gue dan selalu ikut apa kata gue." ucap Regal yang di angguki Reva.
"Sekarang kita dimana?" tanya reva
"Kita lagi di hutan ini adalah hari keempat kita berkemah apa lo nggak ingat?" tanya Regal dibalas gelengan oleh Reva.
"Ya udah pokoknya lo harus berada di samping gue sampai acaranya selesai." ucapan Regal yang di angguki Reva.
Saat Reva sedang makan tiba tiba ada pengumuman untuk acara selanjutnya nya akan di mulai yaitu game.
"Oke untuk seluruh peserta kemah untuk segera keluar dari tenda karena kita akan memulai game yang sudah kami para panitia siapkan." suara lantang Orlando terdengar hingga ke tenda milik Reva, yang pasti dia berbicara menggunakan toa.
"Mau ikut game?" tanya Regal.
"Gue ikut lo." ucap Reva dan Regal langsung mengandeng tangan Reva, untuk keluar dari tenda dan menuju tempat yang sudah di siapkan.
"Lo tunggu sini." ucap Regal tapi mendapat gelengan kuat dari Reva.
"Oke-oke." jawab Regal.
Regal berjalan ke arah panitia kemah, ada sesuatu yg ingin ia bicarakan dengan Orlando sang ketua OSIS
"Maaf Kak apa kita bisa berbicara sebentar?" tanya Regal sopan beberapa panitia perempuan menatap Regal dengan tatapan kagum namun tak dengan Reva mereka menatap dengan tatapan sinis .
"Oke kita berbicara di sana." ucap Orlando sambil menunjuk suatu pohon besar.
Orlando, Regal dan juga Reva menuju pohon besar itu dan tanpa basa-basi Regal langsung menyampaikan niat nya kepada Orlando
"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Orlando sinis karena melihat Reva yang terus mengandeng erat lengan Regal.
"Apa Kakak ingat malam di mana Reva menghilang?" tanya Regal dan langsung di beri anggukan oleh Orlando.
"Reva mengalami amnesia."
"Maksudnya?" tanya Orlando yang tak mengerti .
"Malam itu saya menemukan Reva sudah dalam keadaan pingsan mungkin saat jatuh pingsan kepalanya terbentur akar pohon atau mungkin batu yang ada di sana, dan benturan itu kemungkinan terlalu keras membuatnya mengalami amnesia seperti sekarang." ucap Regal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction[completed] Jika ada dua kata pilihan, iya atau tidak. Pilihan ku adalah iya! Karna yang memilih kata tidak hanyalah seorang pecundang! Tidak ada kata tidak dalam kamus hidup ku, akan ku jalani apa yang menurutku baik dan tak akan ku jalani apa yang...