"engh." seorang perempuan yang baru saja terbangun dari tidur nyenyak nya, mengedarkan pandangan nya mencari seseorang yang semalam membuat nya merasa memiliki dunia.
"Morning sayang, udah bangun ternyata." Ucap laki-laki yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan hanya handuk yang melilitkan di tubuh nya.
Reva terbentuk melihat penampilan Daffa saat ini. "Aaaa Daffa are you crazy?" Ucap Reva sambil menutupi wajah nya dengan selimut.
Daffa hanya terkekeh melihat kelakuan Reva. "Aku sudah pakai celana, cuma ingin menjahili mu, sudah buka selimut nya, dan mandi, kita harus sekolah." Ucap Daffa, Reva mengintip dari balik selimut dan benar saja ternyata Daffa sudah memakai celana, karna kesal Reva melompat ke arah Daffa yang sedang mencari pakaian di lemari, namun siapa yang sangka saat Reva melompat, daffa malah berbalik, membuat Daffa kaget dan tak seimbang.
Reva mengerjapkan mata nya saat melihat Daffa yang berada di atas tubuh kecil nya itu.
"Eh l~" Belum selesai Rava kata itu, ia langsung terdiam melihat posisi Reva dan Daffa saat ini.
"Anjing pagi-pagi mata gue udah gak suci, lo berdua ngapain sat." Ucap Rava dengan wajah marah nya. Siapa yang tidak marah jika melihat adik nya sedang di tindihi laki-laki, ya walaupun status nya adalah pacar.
Daffa masih tetap dalam posisi itu, namun bibir nya bergumam. "Ganggu lo, shit." Ucap Daffa pelan.
Reva segera mendorong Daffa agar menjauh dari badan nya. "Emm, bang, lo salah faham, gue gak ngapa ngapain sama Daffa itu tuh tadinya gue mau ngagetin dia karna dia udah jailin gue, tapi tiba-tiba dia balik badan dan dia jadi gak seimbang. Sumpah bang gue gak ngapa ngapain." Ucap Reva sambil menunjukan dua jari nya di akhir kalimat.
"Yaudah lah, oh iya Daff kemaren lo gue calonin jadi OSIS, karna kelas XII udah fokus ke ujian ujian jadi pemilihan Ketua OSIS, Wakil OSIS Sekretaris and Bendahara nya udah di pilihin." Ucap Rava yang masih di depan pintu, Rava sudah memakai baju seragam sekolah, karna memang sudah jam setengah 7.
Reva langsung bertanya. "Emm,siapa aja bang yang lo calonin jadi yang lo sebutin tadi?" Tanya Reva, karna perasaan nya tidak enak saat mendengar kaya Sekretaris OSIS.
"Daffa, Gue calonin jadi Ketua OSIS, Regal Wakil OSIS, Zylan Sama Denaya bendahara and Reva sama Kiran lo gue calonin jadi Sekretaris." Ucap Rava dan benar saja, pantas perasaan Reva tidak enak.
Yang wajah nya muram seketika tersenyum. "Gue bakal jadi Sekretaris OSIS tapi gue minta, Tahun ini sekretaris nya, Empat." Ucap Reva membuat Rava tercengang, begitu pun dengan Daffa.
"Empat?" Tanya Daffa dari belakang Reva. Reva hanya tersenyum lalu mengangguk.
"Kenapa lo minta empat?" Tanya Rava heran.
"Karna gue mau nya BP jadi Sekretaris semua." Jawab Reva dan langsung berlalu, mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
"Turutin ae bang, kali kali AHS punya Sekretaris OSIS empat." Ucap Daffa dan Rava hanya menghilang nafas pasrah.
❄️❄️❄️
"Reva. Kata nya hari ini Bunda sama Ayah mau datang." Ucap Rava saat mereka berada di meja makan.
Reva menoleh. "Serius lo bang? Gak bohong kan? Apa bunda Reva miss bun." Ucap Reva dan Daffa hanya terkekeh melihat kelakuan Reva begitu pun dengan Rava.
Tin Tin.
Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil dari luar, mereka masih diam dan binggung hingga klakson itu berbunyi kembali membuat mereka yang berada di meja makan tersadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction[completed] Jika ada dua kata pilihan, iya atau tidak. Pilihan ku adalah iya! Karna yang memilih kata tidak hanyalah seorang pecundang! Tidak ada kata tidak dalam kamus hidup ku, akan ku jalani apa yang menurutku baik dan tak akan ku jalani apa yang...