KEMBALI

3.4K 135 7
                                    

"hhmm iya juga sih, tapi yaudah sekarang gini aja~"ucapan Zylan menggantung membuat semua nya bingung, apa yang akan di katakan oleh Zylan selanjutnya."
.
.
.
"Gue laper ada makanan kaga?" ucap Zylan yang mendapat jitakan kencang di kepalanya.

"Fak! gue kira lo mau ngomong apa kampret gak tau nya cuma mau bilang kaya gitu doang, unfaedah sial." kesal Rava, ya yang tadi menjitak Zylan adalah Rava.

"Dah ah dah malem ni bacot bae mending tidur."ucap Dika yang langsung ngegelesor di lantai. Sedangkan Rava, Zylan dan Raju tidur di kasur, Dimas dan Arya di sofa dan sisa nya di lantai, namun beralas karpet jadi gak akan kedinginan.

❄️❄️❄️

"Lokasi terkini mereka ada di daerah sekitar Bandung Pi, Daff." ucap Darga.

Ricky pun mengangguk. "Iya gue berhasil lacak handphone nya Regal dan dia ada di tempat yang sama dengan Reva, itu artinya, Reva ada sama Regal." ucap Ricky.

"Gue minta alamat detail nya dia dong." ucap Daffa.

Dapiy menyahut. "Buat apaan?"

"Gue harus susulin dia malam ini juga, gue gak mau masalah makin panjang, gue gak mau kehilangan dia." ucap Daffa.

Ya kini Black dragon sudah berkumpul semua di kamar milik Dapiy termasuk Nadia. Awal nya dia marah-marah namun akhirnya ia tau kalau ini hanya salah faham.

"Daf denger gue, gue tau Regal kaya gimana, di saat princess nya sedih dia gak akan ngebiarin siapapun ngedeket apa lagi orang yang ngebuat princess nya sedih, lebih baik lo susulin dia besok, kalo lo masih sayang nyawa." tungkas Nadia, membuat semua orang terdiam, menatap Nadia tak percaya.

"Segitu sayang nya Regal sama Reva?" tanya Erexs.

Nadia menoleh menghadap Erexs. "Ini bukan soal sayang tapi soal tanggung jawab, Reva adalah tanggung jawab Regal, dan Regal udah nganggap Reva kaya ade nya sendiri, dia gak akan ngebiarin siapapun menyakitinya, bahkan Rava pun pernah di hajar oleh nya." ucap Nadia membuat Erexs mengangguk-anggukan kepala.

Lalu Nadia menghadap ke arah Daffa kembali. "Ikutin apa kata gue, kalo lo masih mau nafas besok." ucap Nadia lalu beranjak mengambil tas nya, dan menarik Fadil. "Kita duluan." sambung nya sambil berlalu bersama Fadil yang ia tarik tadi. Dan semua yang ada di ruangan hitam putih itu hanya mengangguk.

"Yaudah sekarang lo pada nginep aja besok baru kita lacak lagi, kalo mereka masih ada disana kita susul." ucap Dapiy dan semua mengangguk.

❄️❄️❄️

Dua orang itu sudah ada di dalam mobil, membelah jalan ramai kota Jakarta. "Jangan biarin Daffa mendekati Reva untuk beberapa saat, karna gue yakin the feared sama BP gak akan diem aja." ucap Nadia.

Fadil yang sedang fokus menyetir pun menepikan mobil nya di jalan komplek dekat rumah Nadia. "Kenapa kamu belain BD? Padahal Daffa udah nyakitin hati sahabat kamu." ucap Fadil.

"Mereka sahabat aku, kamu pacar aku, kalian sama-sama berharga, aku gak mau BP, BD sama TF berantem cuma gegara masalah ini doang." ucap Nadia sambil mengelus pipi Fadil lembut.

"Kamu yang paling pengertian sayang." ucap Fadil, lalu ia mencium kening Nadia.

Ke esok an hari nya.

Jam set 8 pagi Reva dan Regal baru datang ke sekolah, dengan wajah santai nya tanpa dosa berjalan melewati guru killer yang bernama Pri hastuti.

"KENAPA KALIAN BARU DATANG?" Ucap Bu Pri garang.

Ice Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang