Kini hari sudah cukup malam, namun kedua insan itu sepertinya masih enggan beranjak, mereka masih asik menikmati obrolan serta canda tawa mereka di bawah pencerahan bulan, seperti tak ada beban dalam hidup kedua nya. Reva yang kini sedang berpose karna ia meminta Daffa untuk memotret dirinya.
Daffa mengarahkan kamera handphone nya pada Reva yang sedang mencari gaya yang tepat untuk di potret. "Siap ya. Satu dua ti...ga." Ucapan itu berbarengan dengan suara cekrek handphone.
Cekrek.
"Sekali lagi ya." Ucap Daffa, dan dengan sengaja ia memotret Reva yang belum siap.
"Ihh, Daffa Hapus, pasti gue nya lagi jelek itu, gue belum siap ihhh." Kesal Reva karna Daffa yang memotret nya saat dirinya belum siap.
"Gak papa sayang, kamu mau gaya gimana juga tetep cantik." Ucap sambil berjalan menghampiri Reva, setelah itu mengacak rambut Reva lembut.
Reva terdiam atas perlakuan manis itu. "Aihh jangan di acak-acak rambut nya." Kesal Reva.
"Kan aku udah bilang, mau kaya gimana pun kamu, kamu tetep aja cantik." Ucap Daffa yang terus mengacak rambut Reva gemas.
"Ihh, nanti aku di kata in orang gila kalau rambut aku berantakan gini." Ucap Reva yang terus membenarkan rambut nya walau di acak-acak kembali oleh Daffa.
"Coba bilang, siapa yang berani ngatain kamu kaya orang gila? Mana sini? Biar aku hajar, berani berani nya dia ngatain bidadari yang cantik ini kaya orang gila." Ucap Daffa dan lagi-lagi Reva terdiam untuk kesekian kalinya karna perkataan serta perlakuan manis Daffa itu.
"Ko diem aja? Salah ngomong ya aku?" Tanya Daffa sambil melambaikan tangan di depan wajah Reva. Reva tersadar dari lamunan nya dan tersenyum.
"I love you Daffa Pratama." Ucap Reva sambil tersenyum, ini adalah hari paling bahagia untuk nya, bagaimana tidak, mendapat perlakuan manis seperti ini dari seorang Daffa Pratama adalah hal yang jarang sekali laki-laki itu lakukan.
"I love you more Revana Lalisa Pratama." Ucap Daffa dengan senyum tulus mengembang di wajah nya.
Reva terdiam sesaat mencermati apa yang di ucapkan oleh kekasih nya itu. Revana Lalisa Pratama kata nya? "Revana Lalisa Pratama?" Tanya Reva memastikan, takut nya ia salah dengar.
Daffa mengangguk kan kepala nya. "Iya, Revana Lalisa Pratama, bukan Ifanda." Ucap Daffa dan lagi-lagi mampu membuat Reva bersemu.
"Lo salah makan ya Daff? Kaya nya dari tadi ngegembel-in gue terus." Ucap Reva dengan nada bercanda.
Daffa terkekeh melihat Reva yang salah tingkah. "Gembel ke pacar sendiri gak salah dong? Mumpung gratis kenapa engga?" Ucap nya dengan nada yang bercanda pula.
"Yee gak modal kamu mah, mau nya gratisan mulu." Ejek Reva sambil tertawa.
Daffa mengeluarkan smirk nya. "Aku modal ko, buktinya aku nabung buat acara pernikahan kita nanti." Ucapan Daffa sukses membuat Reva terdiam saat ia sedang terbahak. Daffa tersenyum melihat perubahan raut wajah Reva. "Ko diem? Ketawa lagi dong. " Seru Daffa sambil menoel pipi Reva.
"Apa dah Daff bikin orang salting mulu ihh, balik aja yu." Ucap Reva karna kesal di goda terus oleh Daffa.
"Salting nih ceritanya?" Goda Daffa lagi.
Reva mencebikan bibir nya. "Tau ah." Kesal Reva ia memilih menatap langit langit dari pada menatap Daffa yang sedari tadi sedang menatap nya.
Tanpa Reva ketahui Daffa mengeluarkan ponsel nya dan memotret Reva yang sedang melalui menatap langit.
Insragram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction[completed] Jika ada dua kata pilihan, iya atau tidak. Pilihan ku adalah iya! Karna yang memilih kata tidak hanyalah seorang pecundang! Tidak ada kata tidak dalam kamus hidup ku, akan ku jalani apa yang menurutku baik dan tak akan ku jalani apa yang...