Spesial Part

3.7K 131 7
                                    

2 tahun berlalu, kini Reva dan Regal sudah memiliki anak laki-laki yang sangat tampan, umur nya sama dengan usia pernikahan Reva dan Regal saat ini, hari dimana ulang tahun pernikahan nya saat itu lah seorang Deva Alvaeli lahir, hari bahagia yang sangat lengkap.

Sampai saat ini Reva masih rutin mengunjungi makam Daffa, bukan ia tak menerima takdir namun baginya, Daffa telah mengajarkan bagaimana rasanya percaya, bagaimana rasa nya menunggu, bagaimana rasanya menghilangkan rasa curiga, bosan dan sebagainya. Hingga akhirnya Daffa hanyalah seorang guru, yang dititipkan oleh tuhan sebagai pengajar rasa kepada Reva.

Makam Daffa tidak pernah di tumbuhi dengan rumput liar, karna setiap satu minggu sekali Reva pasti datang.

"Hai, aku datang, gimana keadaan kamu? Kamu tenang kan disana? Oh iya, hari ini adalah hari ulangtahun pernikahan aku sama Regal dan bertepatan dengan hari ini adalah hari kelahiran kamu dan Deva, aku harap kamu baik disana, aku tetap mencintaimu, kamu adalah rasa terbaik ku, jangan kecewa ya kalau nanti kita ketemu lagi, aku harap kamu bahagia dengan bidadari disana, seperti aku... Aku juga bahagia disini,"Ucap Reva tertahan sebentar karna menyeka air mata nya. "Kepergian kamu membawa luka, namun membawa tawa, aku sangat sedih kamu meninggalkan ku, tapi aku tau ini adalah rencana tuhan, aku tau tuhan akan mengambil hak nya jika itu sudah waktu nya, mungkin, takdir kamu bukan lah aku dan takdir aku bukan lah kamu, tapi kamu jangan salah, aku selalu berterima kasih sama kamu, karna kamu adalah guru rasa ku yang terbaik." Lanjut nya.

Waktu sudah berubah. Namun, ruang di hati Reva masih sama, Regal mengerti tentang semua itu, bahkan ia memberi support yang tulus untuk istrinya itu.

"Aku yakin Daffa bahagia, jangan pernah melupakan apa yang telah memberikan kamu pelajaran ya sayang." Ucap Regal dengan belaian lembut di kepala Reva.

Mungkin orang lain akan menganggap Reva tidak bisa Move on, namun salah, Reva bukan tidak bisa Move on hanya saja ia tak mau melupakan apa yang sudah mengajarkan nya banyak hal, ia mencintai suaminya yaitu Regal namun ia juga tidak ingin melupakan Daffa yang sudah mengajari ya bapak hal yang belum Reva ketahui.

Pendapat orang lain berbeda beda, sama dengan pendapat Reva tentang apa yang dia rasakan, begitu pula dengan Regal, ia memiliki pemikiran sendiri.

"Kamu gak marah kan? Karna sampai saat ini aku masih sering berkunjung ke makam Daffa?"Tanya Reva, mereka masih di depan makam Daffa tempat lperisirahatan terakhir semua manusia.

Regal tersenyum. "Aku gak marah, mungkin aku akan marah jika kamu malah acuh sama makam ini, karna bagaimana pun dia yang sudah mengisi ruang hati kamu sebelum aku, aku tau bukan kamu gak bisa Move on, kamu hanya sedang mensyukuri semua nikmat tuhan, baik dalam keadaan sedih ataupun bahagia." Kata Regal. "Dan aku akan kecewa sama kamu, kalau kamu mengabaikan mengacuhkan seseorang yang selama ini sudah benar benar menjaga, menyayangi dan mencintai kamu dengan tulus." Lanjut nya, Reva tak bisa memberikan kata apa pun selain senyum nya yang mengisyaratkan sebuah tanda terimakasih.

Kini gantian Regal yang berjongkok dan berbicara di depan makam Daffa. "Assalamualaikum bro, sorry gue jarang kesini, bukan nya gue sombong atau apa, kerjaan gue numpuk banget, seperti yang lo bilang, gue harus bahagia-in Reva! Lo tenang aja, gue gak ngelarang Reva buat kesini kok, bahkan gue bakal dengan suka rela nganter dia kesini, bukan gue gak sayang sama dia, tapi gue tau, lo itu orang yang udah dia anggap sebagai kaka, sahabat, saudara dan yang lain nya, lo spesial bro, gue janji gue akan jaga titipan dari lo."

Setelah mengungkapkan isi hati Reva membacakan surat yasin bersama Regal dan setelah itu mereka mengucapkan selamat ulang tahun untuk Daffa.

"Kita pulang ya sayang." Kata Regal dan Reva hanya mengangguk.

❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️

Jalan tuhan tidak ada yang tau, dari cerita ini aku berikan sisipan sedikit, secinta apa pun kalian dengan seseorang, sesayang apa pun kalian dengan seseorang jika orang itu bukan jodoh kalian maka kalian tidak bisa berbuat apa apa karna kalian hanya manusia yang tidak bisa menentang takdir, dan satu lagi kalian manusia, juga hanya titipan jika titipan itu sudah waktu nya di ambil maka kalian harus siap, begitu pun dengan saya.

Saya harap kalian semua bisa mengerti mengapa ending cerita di buat seperti ini, kalian hanya pemeran, sutradara terbaik adalah sang pencipta penguasa alam semesta.

Terimakasih, sekian dari saya penulis cerita ini, semoga bermanfaat pesan dan kesan saya untuk kalian terutama diri saya sendiri.

Sampai bertemu di cerita berikutnya. Love you all😘

New story, semoga suka dengan cerita baru aku ya guys.
Judul nya "Meet Again" yu di baca mampir ke Word aku okew😘😘

Ice Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang