Hari ini adalah hari ke dua Reva mengikuti ujian. Pelajaran pertama adalah bahasa inggris dan untung nya Reva menghafalkan apa yg di catat nya jadi dengan mudah ia bisa menjawab soalan tapi memang dasar otak nya sudah pintar jadi akan mudah menjawab soalan itu belum lagi essay yang sudah di berikan bocoran membuatnya dengan cepat menyelesaikan ujian.
"Psst psst." ada yang memanggil Reva dan Reva menoleh ternyata Nadia.
Reva tak menjawab ia hanya mengangkat sebelah alis nya sedangkan Nadia memperlihatkan kan 3 harinya bertanda ia bertanya no 3.
"Admiretion." jawab Reva kencang membuat sang pengawas menoleh garang.
"Reva apa yang kamu katakan?" tanya sang pengawas.
"Menjawab soalan, apa lagi memang nya?" ucap Reva yang di akhir dengan pertanyaan.
"Siapa yang kamu beri jawaban?" ucap Kak Tiara (ank pkl)
"Anak satu kelas. Mungkin " jawab Reva yang masih santai.
"Saya bertanya dan tatap mata saya!"ucap Kak Tiara kesal.
"Apa si ka? saya lagi mengerjakan kalau saya liat kaka gimana saya mau ngerjain, aneh." ucap Reva ketus.
"Benar-benar ya kamu ini!" oceh Kak Tiara yang geram
"Kaka apa si guru pkl aja belagu." ucap Nadia dari arah pojok kelas.
"Siapa yang berbicara itu?" tanya Kak Tiara yang beralih menatap anak satu kelas.
"Tembok." balas Fadil menjawab pertanyaan.
"Ya lik Dil tembok ngomong." ucap Reva.
"Suka-suka yang jualan lah." jawab Fadil.
"Saya tanya siapa yang berbicara seperti tadi?" ucap Kak Tiara dengan wajah geram.
"Udah deh ka gak usah tebir kan emang bener Kaka anak pkl ngapain marah coba?" Tanya Reva malas, lalu kembali mengerjakan soal.
Sedangkan Kak Tiara hanya diam karna perkataan Reva tadi lalu ia kembali duduk di tempat nya.
"Re." panggil Fadil yang posisi nya di samping meja nya.
Seperti tadi Reva tak menjawab ia hanya menoleh dengan alis terangkat satu.
"7?" ucap Fadil agak kencang membuat satu kelas menunggu jawaban.
"unnncertainty." jawab Reva yang tak kalah kencang membuat anak satu kelas tersenyum pasal nya itu adalah pelajaran smp dan mereka lupa.
"Reva, Fadil apa lagi yang kalian perbuat?" tanya Kak Tiara belum sempat Fadil menjawab dari belakang sudah ada yang bertanya.
"Reva no 10?" siapa lagi kalau bukan Nadia suaranya yang membuat kak tiara semakin kesal.
''I think." jawab Reva yg juga berteriak.
"Kalian bertiga kerjakan di luar!" ucap Kak Tiara yang sudah sangat kesal.
"Mending ngerjain di luar Kak dari pada di kelas udah kaya neraka." jawab Nadia yg menghampiri Reva lalu mengajak nya keluar yang di susul oleh Fadil.
"Oh benar-benar surga DUNIA!" ucap Reva yang meneriaki kata dunia.
"Mau ngerasain surga dunia gak?" tanya seseorang dengan smirk nya dan Reva tau siapa pemilik suara siapa lagi kalau bukan Regal teman sepersangean nya setelah dua curut nista.
"Ko lo di luar juga Gal?" tanya Reva yang bingung.
Regal Razi Ravael anak dari Gerl Ariadi awal nya anak-anak memanggil nya dengan sebutan Rava namun karna anak kelas 11 ada yang namanya Rava yang lebih tepat nya adalah kaka nya Reva jadi anak-anak memanggil nya dengan sebutan Regal dan sebutan itu berawal dari Reva yang memanggil nya, dan Regal sebenernya adalah sahabat pertama nya saat ia masuk Alemantary High School jadi Reva sudah tau betul sifat Regal seperti apa, dan Regal juga termasuk sahabat nya waktu smp jadi sudah sangat akrab bahkan terkadang Reva memanggil nya dengan sebutan abangke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction[completed] Jika ada dua kata pilihan, iya atau tidak. Pilihan ku adalah iya! Karna yang memilih kata tidak hanyalah seorang pecundang! Tidak ada kata tidak dalam kamus hidup ku, akan ku jalani apa yang menurutku baik dan tak akan ku jalani apa yang...