Kini Blackpink Black Dragon dan The Feared sedang berada di Rooftop, sepanjang jalan ke Rooftop reva melototin semua anak perempuan yang menggoda Black Dragon dan The Feared. "Lo semua bisa gak sih jadi orang gak usah ganteng-ganteng? Benci gue ngeliat lo pada di lendotin jablay kaya gitu, apa lagi lo Daff! Pengen gue lempar aja keneraka tu cewe rasanya." Gerutu Reva kesal.
Zylan yang berada di sofa menjawab. "Ya emang udah nasib nya ganteng, mau di apain?" Ucap Zylan dan semua terkekeh.
Reva semakin kesal dengan jawaban Zylan. "Operasi plastik sana, rubah biar kaya mimi peri, biar gak ada yang ngelendotin." Kata Reva.
"Ya allah by, muka aku udah mirip Bobby ikon masa disuruh rubah jadi kaya mimi peri sih." Jawab Daffa.
"Apa? Bobby ikon? Ngayal ketinggian anda." Jawab Reva.
"Udah ya udah dari pada berantem mending bahas yang buat promnight, oh iya Zyl, panggil Denaya kita rapat lagi, biar sekalian selesai hari ini." Ucap Rava dan Zulyan mengangguk.
Baru saja Zylan ingin keluar Reva bersuara. "Diam disitu, biar gue yang panggil." Ucap Reva lalu keluar dari Rooftop.
"Ikutin Gal, dia lagi emosi banget itu, kalo sampe ada yang ngeganggu panjang urusan nya." Kata Rava, Regal mengangguk dan keluar dari Rooftop.
Regal membuntuti Reva tanpa Reva ketahui, ia berjalan dengan sangat hati hati, karna lorong yang sepi jadi jika ia berjalan cepat pasti derap langkah nya akan terdengar.
Reva berjalan menuju kelas Denaya yang terletak di dekat perpustakaan, dimana ia harus melewati lapangan terlebih dahulu.
"Guys, itu Reva kan? Mumpung dia lagi sendiri gimana kalau kita kerjain dia?" Ucap Salah satu anak Colatte. Ralita.
"Boleh tuh, gue masih kesel karna kejadian tadi." Jawab Candy.
Mereka berjalan menghampiri reva yang sedang berjalan, mensejajarkan langkah lalu dengan sengaja Candy menyelengkat kaki Reva membuat Reva tersungkur di lantai.
"Hahahaha, ternyata lo lemah tanpa teman teman lo." Ejek Elyna.
Reva tersenyum miring, ia bangkit lalu berdiri tegak menantang di depan anak Colatte. "Kita buktiin aja, siapa yang lemah." Ucap Reva sambil tersenyum iblis. "Tadi lo selengkat gue kan? Mau coba main fisik sama gue?" Lanjut Reva memberikan pertanyaan pada Candy.
"Bisa apa sih lo tanpa teman-teman lo itu?" Ucap sinis Riana.
Reva melirik Riana. "Mau tau gue bisa apa?" Jawab reva. Tanpa memakai
aba-aba tanpa persiapan Reva melayangkan satu buah pukulan tepat di dada Candy.Candy bergerak mundur karna pukulan itu, sesak yang dirasakan oleh Candy saat ini. "Gila ya lo?" Sulut Elyna tidak terima dan maju ke arah Reva.
Lagi-lagi tanpa persiapan Reva memberikan satu buah tendangan keras di perut Elyna, jika tadi pukulan maka kali ini adalah tendangan, karna Reva tidak akan menggunakan suatu hal yang serupa, karna itu terlalu monoton, ia akan memberikan tendangan dan pukulan secara bergilir, jika ada yang maju lagi, itu artinya pukulan lah yang akan melayang.
Elyna pun langsung tersungkur di lantai mengikuti Candy, tanpa rasa bersalah atau iba Reva bertanya. "Ayo selanjutnya siapa yang mau." Tawar Reva.
"Are you a psychopath, Reva?" Ucap Azura.
Reva masih memberikan senyum iblis terbaik nya. "Yes, I'm a psychopath, why? You yourself played with me, from the start I warned you and your friends, but did you and your friends listen to my words? No, you don't listen to my words, so accept the consequences." Jawab Reva dengan senyum licik nya. "Gue kasih kalian satu kesempatan, jangan ganggu gue, atau gue bakal bener-bener ngabisin kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Fiksi Remaja[completed] Jika ada dua kata pilihan, iya atau tidak. Pilihan ku adalah iya! Karna yang memilih kata tidak hanyalah seorang pecundang! Tidak ada kata tidak dalam kamus hidup ku, akan ku jalani apa yang menurutku baik dan tak akan ku jalani apa yang...