Semua nya sedang bersiap mulai dari merapihkan tenda ada yang beresin barang bawaan dan lain lain karena hari ini mereka akan kembali ke Jakarta setelah 5 hari menjalankan kan kemah.
"Baik selamat pagi semua." sapa Orlando.
"Pagi."
"Baik saya akan memulai upacara penutupan perkemahan pada pagi ini." ucap Orlando.
Acara demi acara pun berjalan hingga selesai saat semua nya selesai gini adalah saja pembagian hadiah untuk pemenang lomba yang diadakan pada hari kedua dan lomba-lomba lainnya yang diadakan di hari-hari berikutnya.
"Baik upacara baru saja selesai di laksanakan sekarang semua bisa istirahat sebentar baru setelah itu kita pulang." ucap Orlando.
Setelah ucapan itu semua nya bubar dan kembali menuju tempat masing-masing.
"Ehemm." dehem Orlando.
"Kenapa? "tanya Orlando yg melihat Reva sendirian.
"Gak papa." jawab Reva singkat.
"Boleh gue tanya? "ucap Orlando yg di balas dengan anggukan
"Kenapa lo dingin? Es aja bisa cair kenapa hati lo susah?"
"Gak tau." ucap Reva tanpa menoleh.
"Semua jawaban atas sikap lo itu ada pada diri lo sendiri Rev, jadi gak mungkin kalo lo gak tau." ucap Orlando sedangkan Reva hanya menunduk sambil menatap tanah yang di duduki nya.
"Apa lo harus tau jawaban dari sikap gue? "
"Mungkin gue gak harus tau karena gue bukan siapa-siapa lo tapi gue minta cobalah jadi cewe yang sewajarnya."
"Gue kaya gini karena ada alasan nya kak, gak cuma karena satu alasan aja tapi banyak alasan, lalu lo mau rubah gue hanya karena satu alasan? maaf itu gak seimbang dengan apa yang gue rasain, dan seperti apa-pun alasan lo gue gak bisa ikutin permintaan lo, ini gue bukan orang yang bisa ikutin semua perintah lo, jadi kalo lo mau temenan sama gue ya terima gue dengan kondisi sikap gue tapi kalo engga lo boleh pergi." ucap Reva dan itu ucapan terpanjang yang pernah Orlando dengar.
Orlando tak menjawab dia langsung memeluk Reva erat. "Boleh gue anggap lo sebagai adik gue? Kalau cinta gue gak bisa lo bales seenggak nya gue bisa lindungi lo sebagai seorang kakak." ucap Orlando, Reva hanya mengangguk dan anggukan itu dapat di rasakan oleh Orlando.
Di tempat lain
"Nad." panggil Fadil.
" Iya kenapa?"
"Kalo aku berubah apa kamu akan bertahan?"
"Perubahan mu pasti karena sikap ku."
"Kalau aku pergi apa akan kamu kejar?"
"Kamu gak akan pergi kalau sikap ku tak membuat hati mu pergi."
"Apa kamu akan membiarkan aku bahagia dengan yang lain? Kalau aku gak bahagia sama kamu?"
"Bahagia kamu bahagia aku, kamu boleh pergi saat aku tak bisa membahagiakan kamu, tapi beri aku kesempatan untuk membuktikan bahwa aku bisa menjadi salah satu sumber kebahagiaan hidup mu."
"Semua jawaban kamu, diluar apa yang aku fikirin."
"Fikiran mu itu terlalu dangkal ternyata." ledek Nadia.
"Yee malah ngatain." ucap Fadil
"Dil."
"Iya?"
"Kalo aku jadi apa yg kamu tanyakan bagai mana?"
" kamu gak akan berubah karena kamu bukan powerangger, kamu juga gak mungkin gak bahagia karena kamu itu emng takdir aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction[completed] Jika ada dua kata pilihan, iya atau tidak. Pilihan ku adalah iya! Karna yang memilih kata tidak hanyalah seorang pecundang! Tidak ada kata tidak dalam kamus hidup ku, akan ku jalani apa yang menurutku baik dan tak akan ku jalani apa yang...